mbiaAvatar border
TS
mbia
Jokowi Diminta Waspada Mafia Impor Beras Bercampur Limbah Plastik
Jakarta, HanTer - Anggota Komisi IV DPR RI Firman Subagyo, meminta kepada Pemerintah khususnya Presiden Jokowi untuk selalu waspada terhadap ketersediaan pangan nasional seperti beras yang belum lama ini sering dimanfaatkan oleh para mafia beras untuk mengambil keuntungan.

Politisi Golkar itu menuturkan, bahwa dalam masa reses DPR selama satu bulan, pihaknya (Komisi IV DPR) banyak melakukan temuan-temuan akan ketersediaan pangan khususnya beras nasional yang sudah dimanfaatkan oleh para spekulan beras demi mengeruk keuntungan.

"Presiden Jokowi kami minta harus semakin waspada terhadap ketersediaan pangan nasional khususnya beras. Karena berdasarkan laporan serta pengamatan kami (komisi IV DPR RI) hampir satu bulan ternyata semakin banyak temuan dilapangan terhadap ketersediaan pangan nasional yang sengaja dilakukan mafia beras untuk melakukan aksi borong beras beras petani untuk di timbun dan serta dijual (diimport) lagi dengan harga mahal," kata Firman kepada Harian Terbit, Minggu (17/5/2015).

Hal ini disampaikan Firman terkait beredarnya beras yang dibuat dari campuran limbah plastik. Beras tersebut, adalah beras impor dari China.

Firman menjelaskan bahwa persoalan pangan merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang sangat fundamental, karena pangan merupakan amanat konstitusi dan merupkan hak asasi manusia terlebih soal pengadaan beras. Terlebih, bila pemerintah tidak mampu mengendalikan distribusi dan harga pangan seperti beras dengan baik, maka pemerintah dianggap gagal melaksanakan amanat konstitusi.

Untuk itu, Firman menegaskan terkait dengan impor beras palsu presiden harus segera mengintruksikan kepada kemeterian terkait terutama kementerian perdagangan (Kemendag) dan pihak-pihak terkait agar benar-benar melakukan evaluasi terhadap perusaan yang telah mendapakan izin import beras untuk tidak terjadi masuknya beras import palsu yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan mematikan itu.

"Pemerintah hendaknya segera melakukan koordinasi lintas sektor terutama bea dan cukai dan kementerian terkait serta aparat penegakah hukum agar dapat melakukan langkah-langkah proaktif untuk melakukan pengawasan dan pencegahan terhadap mafia import beras yang lebih mengedepankan keuntungan semata yang didapat dari uang rakyat, dengan melakukan import beras palsu oleh para mafia beras," tukas Firman yang juga Wakil Ketua Fraksi Golkar DPR Munas Bali ini.

Seperti diketahui, warga diminta harus waspada saat membeli beras, sebab saat ini dikabarkan telah beredar beras yang dibuat dari campuran limbah plastik. Beras tersebut, adalah beras impor dari China.

Berdasarkan dari keterangan media Singapura, China sedang memproduksi beras palsu. Beras palsu itu sudah didistribusikan di kota Cina Taiyuan, di provinsi Shaanxi. Bahkan dikabarkan juga di ekspor ke beberapa negara tetangga.

Beras palsu ini terbuat dari gabungan kentang, ubi jalar dan limbah plastik yang direkayasa sedemikan rupa sehingga berbentuk menyerupai beras. Tidak hanya itu, produsen beras palsu ini juga menambahkan resin sintetis industri. Resin sintetis ini dikatakan sangat berbahaya jika dikonsumsi karena bisa memicu kanker.

Biaya produksi beras palsu yang rendah dikhawatirkan menarik pedagang grosir untuk menjualnya secara massal agar bisa meraih keuntungan lebih besar. Karenanya kewaspadaan konsumen harus ditingkatkan agar tidak menjadi korban beras palsu ini.

Sekedar informasi, pada tahun 2012 ini Indonesia impor beras dari Negeri Tirai Bambu, China sekitar 496,6 ton dengan nilai 1,8 juta dollar (Rp 16,2 miliar). Belum dipastikan apakah beras palsu ini sudah beredar di Indonesia atau belum.

http://nasional.harianterbit.com/nas...Limbah-Plastik

jadi ngeri kalo mau makan di warung
0
661
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan