Penelitian ANZ: Visi Malaysia 2020 menjadi negara maju dapat dicapai

Malaysia berada di trek yang benar untuk mencapai tujuannya menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2020, kata ANZ Research in laporan terbaru. Ekonom Australia bank Weiwen Ng dan Glenn Maguire mengatakan Malaysia telah membuat keuntungan yang cepat, dengan pendapatan nasional bruto per kapita telah meningkat dari hanya US $ 300 (RM1,071) pada tahun 1963 menjadi US $ 10.808 tahun lalu.

Laporan ini mencatat bahwa Malaysia dengan reformasi struktural seperti Program Transformasi Ekonomi (ETP) bisa membantu meloloskan diri dari "perangkap pendapatan menengah" yang menjadi malapetaka banyak negara Asia.

"Dengan fokus upgrade dan diversifikasi basis industri nya, Malaysia ada di puncak bergabung dengan Singapore di level negara berpenghasilan tinggi.

"Jalur keberhasilan pengembangan kedua ekonomi tersebut kemungkinan akan membentuk template yang negara ekonomi lainnya di Asean akan mengikuti transformasi mereka sendiri."

ANZ Research mengatakan urbanisasi telah menjadi elemen kunci dalam pertumbuhan Malaysia, hubungan positif memperkuat diri yang dapat dilihat Malaysia menjadi negara ASEAN ketiga yang paling urban di belakang Singapura dan Brunei.

Di antara RM1.4 triliun dari investasi baru yang direncanakan, proyek-proyek infrastruktur berskala besar sudah berlangsung - termasuk Kompleks Pengerang Terpadu, KL-Singapura rel kecepatan tinggi dan proyek-proyek transportasi Besar Kuala Lumpur.

Sejak peluncuran ETP, beberapa RM775 miliar investasi telah disetujui, dengan meningkatnya investasi swasta dari 12,8% menjadi 17,5% dari PDB dan investasi asing langsung hampir dua kali lipat menjadi rata-rata tahunan RM9.1 miliar.

Penelitian ANZ juga mengatakan penghapusan subsidi BBM dan harga minyak yang lebih rendah bersama-sama dengan (GST) pengenalan Pajak Barang dan Jasa juga harus membebaskan ruang fiskal sekitar 2% dari PDB, yang dapat dibuat tersedia untuk belanja infrastruktur.

Jumat lalu, Bank Negara Malaysia (BNM) melaporkan peningkatan 5,6% PDB untuk tiga bulan sampai Maret dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sedikit lebih cepat dari perkiraan ekonom dari kenaikan PDB 5,5% tetapi di bawah kenaikan kuartal sebelumnya 5,7%.
Ekspor turun 0,6% pada kuartal Maret dari tahun sebelumnya, tapi investasi swasta melonjak 11,7% dan konsumsi swasta naik 8,8% menjelang dimulainya GST.

Surplus transaksi Malaysia saat ini juga diperluas pada kuartal pertama, naik ke RM10 miliar dibandingkan dengan revisi RM5.7 miliar pada kuartal sebelumnya, lagi mengalahkan perkiraan analis.

Gubernur BNM Zeti Akhtar Tan Sri Aziz mengatakan ekonomi "diharapkan tetap pada jalur pertumbuhan yang stabil," dengan permintaan domestik dibantu oleh harga minyak yang lebih rendah.

"Kegiatan investasi diproyeksikan untuk tetap tangguh dengan belanja modal terus oleh kedua sektor swasta dan publik.

"Pemulihan pertumbuhan global namun tetap moderat, akan memberikan dukungan kepada ekspor diproduksi, meskipun harga komoditas yang lebih rendah kemungkinan akan menimbang turun pada ekspor secara keseluruhan."

Dana Moneter Internasional (IMF) juga mengatakan ekonomi Malaysia, saat ini ke-35 terbesar di dunia, akan tumbuh 4,8% tahun ini dan 4,9% pada 2016, turun dari pertumbuhan 6% yang tercatat pada tahun 2014, dilanda penurunan harga komoditas tersebut gas alam dan minyak sawit dan pajak konsumsi baru.

IMF wakil pertama direktur David Lipton mengatakan: "Dengan upaya yang berkelanjutan untuk mengejar reformasi lebih lanjut, tingkat pendapatan Malaysia pada 2040 bisa melampaui [penghasilan tinggi] tujuan akhir, dan pada dasarnya menyeimbangi Inggris."

sumber: http://www.therakyatpost.com/busines...ls-achievable/


gak heran jutaan imigran myanmar dan bangladesh berbondong2 ke malaysia sebagai tujuan akhir mereka, ternyata indonesia cuma jadi tempat transit sementara