Semua ini berawal di hari minggu nan bosan di bulay may 2015. Waktu itu ane lagi browsing browsing lewat smartphone ane.

Namun tiba - tiba?, notif LINE muncul, "mawar ( nama saran ) bergabung di group ....", wah langsung dengan gerakan gesit ane buka LINE ane, ane liat display picture si mawar dan oh my god, doi baday sekali di foto itu.

Sekarang kita mundurkan waktu ke 6 tahun kebelakang.

*cling*

Di sebuah sekolah menengah pertama di pinggiran ibu kota ini lah awal mula ane bertemu dengan doi. Doi adalah siswa pindahan dari sekolah lain. Ane gambarkan untuk waktu itu doi seperti gadis kampung, berbadan kurus, agak dekil, rambut acak2an, namun doi punya wajah yang cukup manis, cukup manis untuk membuat ane tertarik dengan doi.

Sedangkan ane? ane hanyalah siswa biasa, tinggi, badan gede, tidak pernah ikut ekskul, dan juga tidak terlalu tamvan sekaligus juga paling buruk di pelajaran matematika.

Entah dari mana ane gosip bahwa ane suka sama doi tersebar hingga semua orang mungkin tahu, terutama si doinya sendiri.

Bodohnya ane waktu itu, ane gak pernah ngomong sama cewe, siapapun itu, mau jelek mau cantik, apa lagi doi yang ane suka.

Singkat cerita tibalah waktu untuk lulus, angkatan gue pergi kesebuah daerah untuk merayakan ini. Disini fikiran ane galau. Pertama, ane galau karena puncaknya hati ane berontak untuk menyatakan isi hati ane ke doi namun bibir ane gak kunjung bisa bersuara. Kedua, ane baru tau kalo ane punya saingan, saingan ane anak orang kaya, doi punya segalanya, termasuk coklat yang ane temukan di kulkas di kamar penginapan waktu itu, damn! ternyata itu untuk doi, hampir ane punya niat untuk di makan. Ketiga, ane membatalkan ikut drama di acara malamnya, didalam drama itu, ada dialog dimana ane di bilang ganteng oleh si doi, bodoh sekali ane hahahaha.

Gak kerasa semua ini selesai, kita balik ke kota, sepanjang perjalanan di bis ane hanya diam memfikirkan doi, padahal doi tepat duduk di belakang kursi ane.

Sesampainya di kota ane turun dari bis, ane reflek nengok kesana kemari, karena ane sadar ini akan butuh panjang untuk melihat wajah doi lagi kedepannya atau mungkin untuk terakhir kalinya. But mungkin ane gak beruntung, ane gak berhasil melihat doi, ane pun pulang menuju kerumah dengan fikiran yang masih kacau balau.

Skip

Ane masuk SMA A doi SMA B. Di masa SMA yang katanya indah itu ane masih aja memfikirkan doi, ane gak bisa move on sekalipun ada cewe cantik yang memberi senyum di pagi hari saat datang kesekolah. Sepanjang masa itu ane menggap doi hanyalah myth, ane terus memfikirkan hal negatif tentang doi, seperti, doi matre, doi benci ane, doi mana mau sama ane, doi jijik sama orang kayak ane, dan lain lain, sampe akhirnya ane benci doi dengan ucapan yang ternyata ane yang buat semua itu sendiri.

Skip

Ane lulus SMA, gak kerasa sih, disini semua berjalan cukup menyenangkan, banyak hal yang berubah dari ane, itu semua karena ane termotivasi ingin berubah, ane gak mau seperti masa sebelumnya.

Di beberapa waktu, ane kadang bisa lupa dengan doi, namun juga cukup mudah ingat dengan doi. Kalo gue inget - inget, kenapa ya gue gak juga ketemu doi? di jalan? di acara? dimana2? terkadang gue judge diri gue "ah mungkin doi berdoa supaya gak di pertemukan dengan gue lagi".

Skip

Ane lupa dari doi, bener bener lupa kalo dulu ada cewe yang buat gue galau setengah hidup, mungkin karena aktifitas gue yang makin sibuk.

Skip

Balik lagi ke 2015, ane akhirnya bertanya sama temen ane yang juga temen doi, "eh si mawar aktif line gak sih?", "aktif bro, coba aja lu chat!".

Dari situ seolah2 ketakukan ane muncul, semua jd flashback, ane dagdigdugwawwawawwakwaw..

Namun ada yang membuat gue jadi berani.

Di hari sebelumnya, gue baca sebuah artikel di blog seputar memendam perasaan.

Dan gue menemukan quotes dari seseorang bernama, Tere liye?. Yang sejauh ini ane hanya mengetahui kalo doi seorang penulis.

But apa yang di tulis doi bener - bener mirip seperti apa yang gue rasakan dan alamin.



dan satu lagi di ambil dari kutipan ayat di al-quran al - ra'd ayat 11, yang bersumber dari tuhan yang ane percayai. Ane berfikir, tuhan gak mungkin bohong kan? diajarin di agama manapun itu haha.

Dan ane menemukan kenapa semua ini terjadi oleh ane, karena ane cowo lemah, ane gak bertindak gak bergerak.

So, dari pada ini menjadi mitos bahwa ane gak akan berkomunikasi lagi dengan doi selama 10000 tahun lagi dan gak tau respon doi ke ane, lebih baik ane ambil resiko! walau hanya lewat chat.

Dengan keringat yang mengucur deras ane beranikan untuk memulai chat dengan doi.

"Oi mawar"

1jam kemudian chat belum kunjung di balas, ane udah hopeless, ane udah ngejudge diri ane lagi "Ah lo ini dibenci doi, lo ngapain sih sok2 chat doi??"

dan........ tiba - tiba, notif line berbunyi!

"Oi ** hahaha!!!*

damn tiba2 nafas gw yang berat, bisa lega, beban di hati gw runtuh hilang...

dari situ gw dan doi, serasa akrab sekali, nanya kabar, nanya tempat kuliah *yg padahal gw tau doi tetanggan kampusnya sama doi* , dan berlanjut hingga sekarang...

ya walau hanya di zona teman, ane udah merasa lega sekali, sedang ane usahakan juga sih

Intinya, kalo ente jadi cowo jangan suka memendam perasaan, pede aja, minimal cewe yang lo suka bisa berteman dulu sama lo.

Teorinya begini

Memendam perasaan gak akan ada ujungnya, karena kita belom pernah memulai dan belom pernah mengakhir

Tapi kalo kita usaha walaupun itu pahit, walaupun lo ditolak, seenggaknya ini sudah berakhir. But gimana kalo kenyataanya doi respon positif? hal yang gak lo sangka kan?

So mulai dari sekarang jadilah cowo pemberani.

Kentang gak?