Meskipun banyak orang melihat herbal dan suplemen sebagai "alami" dan produk aman, ada hal-hal penting untuk mengetahui sebelum Anda mempertimbangkan untuk mengambil dan mempergunakan keduanya.

Banyak obat yang digunakan sebagai bagian dari pengobatan kemoterapi yang berasal dari tanaman dan telah diuji secara menyeluruh dalam uji klinis. Di sisi lain, sangat sedikit suplemen herbal yang telah di uji secara klinis. Ketika suplemen ini digunakan untuk pengganti pengobatan standar kanker mereka disebut pengobatan alternatif. sebenarnya, tidak ada obat alternatif untuk pengobatan kanker tanpa diuji secara klinis. pemasaran obat herbal dan suplemen yg beredar dipasaran, yang iklannya terlalu menggembor-gemborkan bisa menyembuhkan kanker, patut dipertanyakan keberadaannya. biasanya obat2 tersebut tidak aman dan beresiko merusak ginjal

Obat baru harus diuji secara ilmiah dan kemudian disetujui oleh FDA sebelum perusahaan dapat membuat mereka tersedia untuk pasien dan dokter, namun FDA mengevaluasi suplemen diet di bawah satu set yang berbeda dari peraturan. Khasiat suplemen makanan tidak harus ditunjukkan dalam uji klinis sebelum dijual. FDA biasanya menyelidiki keamanan produk yang mencurigakan setelah orang-orang yang telah menggunakannya melaporkan masalah. Ini berarti kualitas dan keamanan produk tersebut diserahkan kepada produsen, pemasok, dan lain-lain yang terlibat dalam proses produksi

Kebanyakan herbal dan suplemen belum diteliti bersama dengan kemoterapi, sehingga dokter biasanya tidak tahu bagaimana mereka akan berinteraksi satu sama lain. Secara umum, mengkonsumsi obat herbal pada saat yang sama dengan mengkonsumsi obat kemoterapi dapat menyebabkan efek samping tak terduga atau mengurangi efektivitas obat kanker. Misalnya, St John Wort dapat menyebabkan interaksi berbahaya dengan kemoterapi. Selain itu, herbal seperti jahe dan bawang putih dapat mengganggu obat antikoagulan seperti warfarin, meningkatkan risiko perdarahan.

Ada informasi yang saling bertentangan tentang mengambil antioksidan selama pengobatan kanker. Beberapa antioksidan diperkirakan membantu menghancurkan sel-sel kanker atau melindungi sel sehat dari kerusakan oleh pengobatan kanker. Namun, ada bukti bahwa suplemen antioksidan dapat membuat kemoterapi dan terapi radiasi kurang efektif. Bicarakan dengan dokter Anda tentang risiko potensial dan manfaat dari mengambil suplemen antioksidan sebelum menggunakannya

Beberapa herbal dan suplemen gizi telah diuji dalam uji klinis dan terbukti membantu mengelola efek samping tertentu pengobatan kanker. Misalnya, ginseng Amerika dan Astragalus akar digunakan dalam pengobatan tradisional Cina dapat membantu mengurangi beberapa efek samping dari kemoterapi, seperti kelelahan. Suplemen gizi seperti glutamin, vitamin B6, vitamin E, dan omega-3 telah diuji sebagai pengobatan untuk neuropati perifer. Namun, suplemen ini tidak sesuai untuk semua orang, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi keamanan dan efektivitas mereka.