asuszenphone6Avatar border
TS
asuszenphone6
Apa yang Baru di ASUS ZenFone 2?
Tren yang berkembang di industri mobile saat ini semakin mengerucut ke perangkat genggam kompak yang mendukung berbagai aktivitas. Mulai dari aktivitas telekomunikasi, personal assistant pendukung pekerjaan, pencarian informasi, sampai ke perangkat yang mendukung berbagai aktivitas hiburan dan hobby lainnya.

Yang menarik, kini semua kebutuhan itu sudah bisa dan biasa dilakukan menggunakan sebuah smartphone.

ASUS, pemain utama di bisnis notebook menghadirkan gebrakan di industri smartphone dengan meluncurkan lini produk ASUS ZenFone yang terbukti sangat fenomenal di kuartal kedua 2014 lalu. Keberhasilan smartphone tersebut, yang memiliki desain premium, kinerja yang mumpuni namun di harga yang sangat terjangkau di kelasnya, mampu mengubah peta persaingan di industri smartphone. Termasuk di Indonesia.

Di tahun 2015, ASUS kembali menggebrak pasar dengan merilis iterasi dari lini produk ZenFone, yakni ASUS ZenFone 2. Tak ingin kalah fenomenal dengan versi sebelumnya, ASUS ZenFone 2 hadir dengan kemampuan yang lebih hebat, fasilitas yang lebih lengkap, dan pengalaman pengguna yang lebih menyenangkan. Apa saja? Mari kita bahas satu persatu.

Kemasan dan Kelengkapan
Dari sisi kemasan, boks ZenFone 2 masih menggunakan desain elegan, serupa versi sebelumnya. Dibalut plastic wrap bening, pengguna bisa melihat spesifikasi produk yang tersedia di dalam dan siapa distributor yang bertanggungjawab untuk mengimpor produk yang bersangkutan.



Di sisi kanan boks, kita bisa melihat fitur-fitur unggulan yang menjadi highlight yang ditawarkan oleh ZenFone 2 seperti konektivitas data 4G, layar Full HD, Bluetooth 4.0 dan kamera. Adapun untuk mengeluarkan unit ZenFone-nya, kita tinggal menarik “laci” dari boks pembungkusnya, dan voila, ZenFone 2 pun disuguhkan pada kita.



Ada 3 distributor resmi ZenFone di Indonesia yakni Erajaya Swasembada (TAM), Synnex Metrodata dan Datascrip. Di luar itu, berarti ZenFone yang bersangkutan tidak resmi.



Di dalam kemasan, selain menyediakan handheld ZenFone itu sendiri, ASUS menyediakan kartu garansi, buku panduan, adapter, kabel USB dan lembar informasi cara melepas casing ZenFone ASUS ZenFone 2.

ASUS ZenFone 2 sendiri menggunakan adaptor dengan output 5V sebesar 2 ampere untuk melakukan charging. Sebagai perbandingan, lini produk ZenFone awal menggunakan adaptor dengan output 1,35 ampere. Ini tentunya memungkinkan pengguna untuk melakukan charging lebih cepat dibanding sebelumnya.

Adapun kabel USB yang disertakan, selain dapat berguna sebagai kabel charger, dapat pula berfungsi sebagai kabel data untuk menghubungkan ZenFone 2 ke notebook atau PC. Jika dihubungkan, pengguna bisa mentransfer foto atau dokumen lainnya dari dan ke ZenFone 2, menjalankan fitur PC Link, ataupun melakukan charging via port USB.

ASUS ZenFone 2 sudah dilengkapi dengan sistem operasi Android 5.0 Lollipop. Saat tombol power di bagian atas unit smartphone ditekan, segera muncul animasi logo ASUS powered by Android serta logo Intel, prosesor yang memperkuat ASUS ZenFone 2.

Seperti diketahui, sejak awal, lini produk ASUS ZenFone merupakan lini produk smartphone ASUS yang diperkuat oleh prosesor buatan pemain utama di industri komputasi. Kini, pada ZenFone 2, prosesor yang digunakan merupakan varian terbaru, yakni Intel Atom berarsitektur baru yang menawarkan performa lebih tinggi namun dengan konsumsi daya lebih efisien.

ASUS ZenFone 2 ZE551ML yang kali ini kita bahas menggunakan posesor quad core Intel Atom Z3580 dengan kecepatan up to 2,33GHz. Tidak seperti sebelumnya di mana prosesor yang digunakan merupakan prosesor 2 core 2 thread, prosesor pada lini produk ZenFone 2 yang beredar di Indonesia menggunakan prosesor quad core yang menawarkan kinerja lebih baik.

Desain Premium Kini Lebih Elegan
ZenFone merupakan lini produk smartphone dengan kinerja tinggi, desain premium namun dipasarkan di harga terjangkau. Pada ZenFone 2, ASUS melangkah lebih lanjut dengan meningkatkan performa dan desain smartphone besutannya dengan Zen Spirit yang menggambarkan keseimbangan antara keindahan dan kekuatan.



Pada ZenFone 2, ASUS melanjutkan concentric circle design khas Zenfone dan Zenbook pada bagian bawah smartphone. Posisi port micro USB untuk charging dan transfer data juga tidak berubah. Pada posisi yang kurang lebih sama dengan sebelumnya, kamera depan (kini dengan resolusi 5MP wide view) tersedia untuk meningkatkan hasil foto selfie penggunanya.

Loud speaker utama ditempatkan di posisi belakang bawah smartphone. Dari percobaan, output suara dari loudspeaker tersebut mampu menghasilkan suara yang kencang namun tidak

pecah meski pada volume tinggi. Ini dimungkinkan oleh teknologi audio SonicMaster yang dikembangkan oleh team golden ear ASUS.
Rahasianya, chamber atau ruang resonansi suara pada ZenFone 2 kini 25 persen lebih besar dibanding sebelumnya dan diafragma speaker juga sudah lebih baik. Untuk meningkatkan kualitas, chamber tersebut dibuat dengan 3 magnet construction dan voice coil berbahan logam agar kualitas suara tetap powerful dalam berbagai skenario.

Softkey button juga tersedia di bagian bawah smartphone. Letaknya ditempatkan di luar bagian layar. Artinya, seluruh area display dapat dimaksimalkan penggunaannya untuk menampilkan aplikasi yang sedang dijalankan.



Tombol power kini digeser ke posisi atas, di dekat speaker output. Di bagian atas ini juga tersedia port audio 3,5mm untuk earphone dan audio input untuk noise cancellation. Fitur noise cancellation akan sangat bermanfaat saat pengguna melakukan panggilan telepon di kondisi sekitar yang bising.

Untuk tombol volume, kini posisinya dipindahkan ke belakang body smartphone. Penempatan tombol di bagian belakang ini mempermudah pengoperasian smartphone dengan satu tangan. Baik untuk mengatur volume ataupun mengambil foto, khususnya foto selfie, karena tombol tersebut juga berfungsi sebagai tombol shutter.



Lebih jelas, pada bagian belakang smartphone, kita bisa melihat adanya dua LED flash di bagian atas kamera. Adapun tombol volume juga dilengkapi dengan desain concentric circle khas ASUS.

Kamera belakang yang digunakan masih tetap 13MP dengan aperture f/2.0 dengan 5 element lens yang mampu menghasilkan foto dengan kualitas tinggi. Hadirnya dual LED flash dengan dual tone akan membuat foto lowlight menjadi tampak lebih alami warnanya. Soal kamera ini akan kita bahas lebih lanjut.



ZenFone 2 menggunakan ergonomic arc design, di mana sisi belakangnya dibuat melengkung agar sesuai dengan kontur telapak tangan manusia. Ia juga punya ketebalan 1,09cm di bagian tengah dan hanya 0,39 cm di sisi-sisinya sehingga terasa lebih nyaman digenggam.

Bentang layar yang cukup luas, sebesar 5,5 inci milik ZenFone 2 juga tak membuat dimensi smartphone ini menjadi bongsor. Dengan merampingkan bezel, panjang yang 15,2cm dan lebar hanya 7,72cm membuat 72 persen dari luas penampang body merupakan bagian layar. Persentase ini lebih tinggi dibanding sejumlah smartphone premium besutan produsen lain.

Layar resolusi Full HD 1080 x 1920 pixel yang digunakan juga sudah berteknologi IPS yang mampu menyediakan sudut pandang sangat luas, hingga 178 derajat.

Dibandingkan dengan smartphone premium lain yang memiliki 5 lapisan pada display, teknologi Truvivid display ASUS ZenFone 2 hanya menggunakan 4 lapisan yakni modul LCD, OCA (Optical Clear Adhesive), Sensor, dan Cover Glass. Kelebihannya, level transparansi display menjadi lebih tinggi, mencapai 94 persen dan ketebalan komponen display bisa direduksi.



Secara detail, LCD modul dengan tingkat kerapatan 403ppi yang digunakan menawarkan tingkat kecerahan hingga 400nits. Tingkat kecerahan ini cukup tinggi sehingga pengguna masih dapat melihat tampilan dengan jelas meski saat berada di luar ruangan. Lapisan Optical Clear Adhesive ditambahkan pada layar menawarkan kejelasan hingga 99%.

Lapisan berikutnya, yakni sensor, menawarkan response time yang sangat cepat, hanya 60 milidetik setelah mendapatkan sentuhan jari. Artinya, nyaris tidak ada jeda saat melakukan swipe, mengklik aplikasi atau saat bermain game. Di pasaran sendiri, rata-rata smartphone Android memiliki response time layar antara 80 sampai 100 milidetik.

Selain responsif, layar ASUS ZenFone 2 juga mendukung fitur Glove Mode. Jika diaktifkan, layar tersebut akan menjadi sensitif bahkan meski jari pengguna terbungkus sarung tangan. Adapun di bagian atasnya, ASUS menyempurnakan ZenFone 2 dengan Corning Gorilla Glass 3 hadir untuk meningkatkan daya tahan terhadap goresan ataupun benturan ringan.

Menyelimuti cover glass, ASUS meletakkan lapisan anti-fingerprint setebal 20 nanometer. Ini memungkinkan pengguna melakukan tap, slide ataupun swipe pada layar tanpa meninggalkan bekas sidik jari jika tangan dalam kondisi bersih.

Layar ASUS ZenFone 2 juga mampu mencapai 72% NTSC. Artinya, pengguna bisa melihat lebih banyak varian warna pada layar dan warna-warna tersebut lebih presisi dan sangat mendekati apa yang seharusnya dilihat mata pengguna. Foto dan video akan tampak lebih indah dan nyata dibandingkan pada smartphone umumnya.

Penggunaan teknologi LTPS (Low Temperature Poly-Silicon) memungkinkan lebih banyak polysilicon disediakan, memungkinan elektron mengalir lebih cepat demi menghadirkan resolusi lebih tinggi sekaligus efisiensi energi yang lebih baik.

Dari sisi material, cover ASUS ZenFone 2 menggunakan bahan plastik dengan metallic hairline finish. Selain menghadirkan efek visual yang menakjubkan, saat disentuh, back cover ASUS ZenFone 2 juga menawarkan kesan metal yang premium.



ASUS Zenfone 2 menggunakan desain semi unibody. Jika cover dibuka, terlihat bahwa baterai Li-Polymer 3000mAh yang digunakan pada ASUS ZenFone 2 memang tidak bisa dilepas. Namun demikian, pengguna jadi dapat memasang atau melepas kartu SIM 1, SIM 2, dan microSD di slot yang tersedia tanpa terhalang baterai.

Untuk SIM card, ZenFone 2 mendukung konektivitas data 4G LTE di slot SIM 1 yang tersedia. Adapun SIM 2 hanya dapat digunakan untuk telekomunikasi suara ataupun SMS. Slot microSD-nya sendiri mampu mendukung kartu hingga berkapasitas 64GB.



Yang menarik, pada ZenFone 2, ASUS menggunakan teknologi 5 Laser Direct Structuring Antenna. Metode antena ini mampu meningkatkan kualitas sinyal, sekaligus menghemat ruang dibandingkan dengan menggunakan antena konvensional.

Jika Anda lihat secara teliti pada gambar, ada struktur yang "menempel" seperti sticker (lihat panah), itu merupakan antena-antena penangkap dan pemancar sinyal. Ada 5 struktur antena yang terpasang dan memiliki fungsi yang berbeda. Mulai dari Diversity Antenna untuk SIM 1, antena 802.11ac WiFi dan Bluetooth 4.0, antena untuk menangkap 5 satelit GPS, antena untuk SIM 2, serta antena utama 2G/3G/4G untuk SIM 1.



Di pasaran, saat ini ada dua jenis smartphone dual SIM. Dual SIM Dual Standby (DSDS) dan Dual SIM Dual Active (DSDA). Sebagian besar smartphone dual SIM yang beredar memiliki fitur Dual SIM Dual Standby. Model ini menggunakan transceiver tunggal yang mampu mengaktifkan satu SIM saja dalam satu waktu.

Pada ASUS ZenFone 2, teknologi yang digunakan adalah Dual SIM Dual Active karena menggunakan dua buah transceiver, satu transceiver untuk masing-masing slot SIM.

Kelebihannya, kedua SIM card selalu dalam kondisi aktif. Artinya, saat pengguna sedang melakukan panggilan telepon dengan lawan bicara, SIM card lain tetap dapat menerima SMS atau panggilan masuk. Pengguna bisa memilih untuk hold pembicaraan dengan lawan bicara pertama untuk menerima panggilan dari SIM kedua lalu melanjutkan kembali dengan lawan bicara pertama saat komunikasi pada SIM kedua sudah selesai.

Antarmuka, Fitur dan Aplikasi
Lini produk ZenFone menggunakan antarmuka yang dikenal dengan ZenUI. ASUS telah melakukan lebih dari 1000 modifikasi dibandingkan dengan antarmuka standar sistem operasi Android.

Pada ZenFone 2, antarmuka ASUS ZenUI dibuat lebih sederhana dan mudah digunakan. Beberapa fitur baru yang dihadirkan misalnya adalah ZenMotion, SnapView, ZenUI Instant Updates dan pengamanan dari TrendMicro Security.

Agar ZenUI selalu update, ASUS memecahnya ke dalam sekitar 30 aplikasi yang bisa di-update sendiri oleh pengguna. Dengan metode ZenUI Instant Update seperti ini, pengguna tidak perlu menunggu system update berkapasitas besar seperti smartphone Android lainnya untuk mendapatkan update terhadap user interface smartphone. Berikut ini beberapa hal yang menarik pada antarmuka ZenUI pada ASUS ZenFone 2.



Sesaat setelah ZenFone 2 diaktifkan, kita akan diantarkan ke tampilan Lock screen. Secara default, Akan ada informasi tanggal, cuaca, lokasi, status jaringan GSM kita, serta tiga shortcut terhadap aplikasi yang paling sering digunakan. Cukup swipe ke arah atas untuk masuk ke menu utama (Home screen).

Lock screen ini bisa dimodifikasi lebih lanjut. Metode pembuka kunci bisa dipilih antara Swipe, Pattern, menggunakan PIN, ataupun Password. Jika dibutuhkan, pengguna juga bisa mengaktifkan fitur double click pada tombol volume untuk mengaktifkan kamera meski ZenFone 2 dalam kondisi standby.

Jika dibutuhkan, pengguna juga bisa menginformasikan nama atau keterangan pemilik smartphone yang bersangkutan di tampilan Lock screen. Fitur Quick access untuk tiga aplikasi yang ada di sini juga bisa diubah sesuai kebutuhan. Atau dimatikan jika tidak diperlukan.

Untuk Home screen, kini tampilannya sudah diperbarui dengan icon-icon yang lebih segar dibandingkan dengan ZenUI versi awal. Namun pengguna yang rutin melakukan update terhadap aplikasi ZenUI dari Google Playstore mungkin akan langsung terbiasa dengan tampilan ZenFone 2.

Pengguna bisa memodifikasi lebih lanjut Widget, Wallpaper, Icon Pack, Scroll effect, preferensi dan setting dengan menekan pada ruang kosong di Home screen untuk memunculkan menu Manage Home.



Beberapa yang menarik misalnya adalah Wallpapers, Scroll effects, dan Icon packs. Pada Wallpaper, pengguna bisa mengatur wallpaper untuk Home screen, Lock screen, atau keduanya.

Pada opsi Icon packs, pengguna bisa mengubah lebih lanjut, tak hanya wallpaper. Icon packs ini sendiri bisa ditambah dengan icon packs yang banyak tersedia di Playstore agar ZenFone 2 miliknya menjadi semakin personal. Adapun untuk Scroll effects, kini ada 11 efek yang bisa dipilih sehingga animasi layar saat pengguna melakukan swipe menjadi lebih menarik.



Untuk mempercepat proses booting, kini pengguna bisa mengatur software apa yang akan di-load oleh sistem operasi Android 5.0 Lollipop yang digunakan. Baik aplikasi yang di-download oleh pengguna, ataupun aplikasi preloaded dari pabrikan. Fitur ini sangat bermanfaat dan tidak diperlukan root access untuk mengubah opsi-opsinya. Pengguna juga bisa restore ke konfigurasi awal jika membutuhkan.



Setelah memodifikasi tampilan antarmuka dan aplikasi yang akan di-load oleh OS saat smartphone diaktifkan, kini waktunya mengatur warna, output suara dan power management. Pada ZenFone 2, semua dapat dilakukan lewat fitur Splendid, Audio Wizard, dan Power Saver.

ZenFone 2 menyediakan tiga built-in modus setting. Balance untuk penggunaan sehari-hari, Reading mode untuk menyamankan mata saat membaca e-book, e-mail atau browsing, serta Vivid mode yang cocok jika sedang menonton video atau bermain game. Pada Splendid, pengguna bisa mengatur warna tampilan layar lebih lanjut.

Selain tampilan, output suara juga bisa dimodifikasi sesuai penggunaan lewat Audio Wizard. Ada enam mode yang bisa dipilih.

Terakhir, setting yang juga perlu diaktifkan adalah Smart saving. Fitur ini akan secara otomatis membantu pengguna untuk menghemat baterai dengan menurunkan kecepatan prosesor saat tidak bermain game atau menonton video Full HD misalnya. Pengguna juga bisa melakukan kustomisasi terhadap setting ini lebih lanjut, sesuai dengan aplikasi yang dijalankan.

Dengan menyesuaikan kerja smartphone dengan aplikasi yang dijalankan, pengguna bisa menghemat baterai, dan juga menurunkan panas yang dikeluarkan oleh prosesor dan sistem, terutama saat tidak sedang dibutuhkan.

ZenMotion
Salah satu fitur terbaru ZenFone 2 adalah dukungan terhadap input yang lebih intuitif yang disebut dengan ZenMotion. Di sini pengguna bisa melakukan gerakan tertentu untuk melakukan berbagai aktivitas pada smartphone-nya.



ZenMotion sendiri terbagi menjadi dua kategori, yakni Motion Gesture dan Touch Gesture. Pada Motion Gesture, pengguna bisa memilih untuk melakukan sesuatu dengan mengguncang ZenFone 2.

Misal, saat sedang berada dalam aplikasi browser, dengan mengguncang ZenFone 2 yang sedang digenggam, maka sistem akan otomatis membuat screenshot dan halaman web yang sedang dibuka akan disimpan di Do It Later. Gunanya, saat Anda sudah tidak sibuk, Anda bisa melihat list Do It Later dan melanjutkan membaca halaman web yang sudah disimpan tadi.

Beda lagi dengan Touch Gesture. Jika diaktifkan, pengguna bisa menyalakan smartphone yang berada dalam kondisi idle dengan menyentuh dua kali pada layar. Dari kondisi layar off, pengguna bisa menulis huruf tertentu dengan jari dan aplikasi yang diinginkan langsung terbuka.

Contoh, jika menuliskan huruf “W” pada layar, maka ZenFone 2 akan langsung menyala dan membuka browser. Jika menuliskan huruf “e”, maka aplikasi email akan dijalankan. Aplikas-aplikasi yang ingin dijalankan dengan shortcut gesture ini juga bisa diubah sesuai kebutuhan penggunanya.

Security
Pada ZenFone 2, ASUS sudah menyediakan beberapa modus pengamanan. Mulai dari pengamanan standar, seperti instalasi dari Unknown sources (pemblokiran instalasi aplikasi tak resmi, merupakan fitur pengamanan standar dari Android OS), fitur Lock screen, Screen pinning, Kids Mode, sampai aplikasi pengamanan Dr. Safety dari TrendMicro.

Yang menarik pada ZenFone 2 adalah Kids Mode. Di sini, pengguna yang sudah punya anak atau keponakan yang sudah mulai doyan mencoba-coba smartphone bisa mengunci aplikasi-aplikasi pada ZenFone 2 sehingga tidak digunakan oleh anak tersebut. Pengguna juga bisa memblokir agar smartphone tidak bisa menerima panggilan saat berada di Kids Mode, kecuali sang anak mengetahui PIN-nya.
0
23.6K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan