tukang.nabrakAvatar border
TS
tukang.nabrak
[tukang desak tuhan] Ngabalin: Tahu Apa Menpora Soal Sepakbola?

Jakarta, HanTer - PSSI mendapatkan kado ulang tahun yang buruk ketika berusia ke-85. Sehari sebelum hari jadinya tersebut, PSSI menghelat Kongres Luar Biasa yang berlangsung di Surabaya (18/4/2015), yang memiliki agenda tunggal, yakni memilih Ketua Umum, wakilnya serta anggota Exco.

Ironisnya, sehari sebelum KLB, Menpora Imam Nahrawi telah menanda-tangani Keputusan Menpora No. 0137 Tahun 2015 tentang Pengenaan Sanksi Administratif Berupa Kegiatan Keolahragaan PSSI Tidak Diakui.

Dalam keputusan tersebut antara lainnya menyebutkan, pengenaan sanksi adminsitratif kepada PSSI, yang selanjutnya disingkat Sanksi Adminsitratif kepada PSSI berupa kegiatan keolahragaan yang bersangkutan tidak diakui.

Dengan pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada diktum pertama, maka seluruh kegiatan PSSI tidak diakui oleh Pemerintah, oleh karenanya setiap keputusan dan/atau tindakan yang dihasilkan oleh PSSI termasuk keputusan hasil kongres biasa dan kongres luar biasa tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, tidak sah dan batal demi hukum bagi organisasi, pemerintah di tikkngkat pusat dan daerah maupun pihak-pihak lain yang terkait.

Menurut Ali Muchtar Ngabalin mantan anggota DPR RI Komisi I yang pernah berkunjung ke markas FIFA di Zurich, beberapa waktu lalu yang ikut dalam tim membicarakan persepakbolaan Indonesia, dirinya mengungkapkan bahwa olahraga sepkbola itu mempunyai otoritas tersendiri dalam pengelolaannya yang berada dibawah kendali FIFA.

"FIFA itu menjadi otoritas tertinggi dari dunia persepakbolaan, nah menurut saya, Menpora Imam Nahrawi tak boleh bermain-main di wilayah itu, dari mana sih dia tahu bola? gak mungkin dia tahu bola, pasti ada yang mempengaruhi dia, pasti ada yang mengintervensi kebijakan Menpora itu sendiri, " kata Ali Mochtar Ngabalin, Minggu (19/4/2015).

Politikus dengan sorban yang selalu menutupi kepalanya tersebut mempertanyakan apa yang salah dari KLB PSSI di Surabaya sehari jelang hari jadi PSSI.

"Apa yang salah dari kongres Surabaya kemarin? apa yang salah dari La Nyalla dalam dunia sepakbola? tidak ada kan?," tegas Ngabalin. "Justru dengan peristiwa kongres kemarin itu menjadi langkah baru, langkah maju tersendiri bagi PSSI dan La Nyalla untuk memperbaiki kinerja dan kemampuan pofesional, baik pengurus maupun atlet-atlet yang ada di bawahnya untuk mampu berprestasi di level internasional," sambungnya.

Nagabalin pun menilai langkah Menpora salah dengan membekukan PSSI serta tak mengakui hasil KLB di Suraaya dan dirinya mengatakan bahwa hukum yang berlaku di sepakbola itu adalah hukum internasional yang berada di bawah yuridiksi FIFA, untuk itu dirinya menilai salah kalau menyimpang dari hukum FIFA.

"Salah total. Dengan Imam Nahrawi membekukan kepengurusan PSSI yang baru itu sama saja dengan dirinya tidak berniat memperbaiki masa depan sepakbola tanah air, itu logikanya," ungkapnya tegas.

"Hukum yang berlaku itu adalah hukum internasional, dalam hal ini adalah FIFA. Berkali-kali saya telah mengatakan bahwa ini cara-cara yang tidak boleh terjadi didalam dunia sepakbola tanah air, kalau ini yang terjadi maka saya tidak percaya bahwa kedepannya Indonesia akan memiliki prestasi-prestasi yang lebih baik untuk membangun sesuatu peradaban baru sepakbola Indonesia yang sama seperti dunia Internasional," terangnya.

"Saya mengenal Imam Nahrawi saat ada di DPR Komisi I dulu, kita mengerti dan kita tahu, dari mana sih Imam Nahrawi itu mengerti tentang sepakbola di tanah air, jadi tiba-tiba Imam Nahrawi mengambil langkah seperti ini kita semua merasa terganggu dan kita merasa bahwa ada orang yang kuat, yang memiliki power untuk melakukan intervensi terhadap apa yang dilakukan oleh Imam Nahrawi terkait dengan membekukan PSSI serta tak mengakui hasil KLB Surabaya kemarin," ucapnya.

La Nyalla selaku Ketua Umum PSSI yang baru terpilih pun akan menyambangi Menpora dalam waktu dekat ini untuk berbicara perihal pembekuan PSSI tersebut, menurut Ngabalin, Imam Nahrawi mestinya mengerti dan harusnya tidak ada masalah untuk meralat keputusannya.

"La Nyalla harus menjelaskan kepada Imam Nahrawi bahwa urusan bola itu adalah urusan yang pakem dan pengaturannya beda dengan olahraga-olahraga lainnya. Kita berharap, Imam Nahrawi mengerti dan harusnya tidak ada masalah untuk meralat keputusannya. Imam Nahrawi harus mendengarkan informasi kemudian dia meramu dan mengambil keputusan dari orang-orang yang sukses bukan dari orang-orang yang gagal dan ingin merusak persepakbolaan tanah air," beber Ngabalin.

"Saya mengenal Imam Nahrawi saat ada di DPR Komisi I dulu, kita mengerti dan kita tahu, dari mana sih Imam Nahrawi itu mengerti tentang sepakbola di tanah air, jadi tiba-tiba Imam Nahrawi mengambil langkah seperti ini, kita semua merasa terganggu dan kita merasa bahwa ada orang yang kuat, yang memiliki power untuk melakukan intervensi terhadap apa yang dilakukan oleh Imam Nahrawi terkait dengan membekukan PSSI serta tak mengakui hasil KLB Surabaya kemarin," pungkas Ngabalin.

SUMBER

pengamat sepak bolanya udah mulai bersuara nih, habis dah menpora emoticon-Takut (S)emoticon-Takut (S)
0
12.9K
137
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan