Alasan kami buat thread ini dikarenakan sewaktu kami mencari melalui forum kaskus ini tidak terdapat thread sejenis yang membahas khusus mengenai epigrafi, sehingga kami mengambil kesempatan ini untuk memperkenalkan dan memberikan informasi mengenai dunia epigrafi.

Semoga dengan dibuatnya thread ini dapat menambah ilmu pengetahuan agan-agan sekalian, saling dapat berdiskusi dan berbagi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan ilmu epigrafi dan juga dapat mengembangkan ilmu epigrafi secara lebih luwes dan dinamis melalui forum kaskus ini dimana banyak orang tergabung didalamnya.

Pertama-tama adalah: apa yang dimaksud epigrafi?

Untuk menjawab pertanyaan itu kami akan mengacu pada definisi dari Bakker pada bukunya berjudul “Ilmu Prasasti Indonesia” yang diterbitkan pada tahun 1972



Nah jadi epigrafi adalah ilmu yang mempelajari tulisan yang terdapat pada sebuah prasasti yang bertujuan untuk mengungkap dan menjelaskan tidak hanya fisik dari prasasti tersebut, tidak hanya mengenai isi dari prasasti tersebut, tidak hanya melacak kronologi sewaktu dibuatnya prasasti tersebut, namun mengkaitkan itu semua dalam sebuah rangkaian peristiwa pada saat prasasti itu dibuat untuk tujuan melakukan rekonstruksi kehidupan dan proses budaya masyarakat pada masa lalu.

Epigrafi, khususnya di Indonesia, merupakan cabang ilmu dari arkeologi. Epigrafi berpijak pada 3 dasar ilmu yakni Linguistik, Sejarah, dan Arkeologi. dalam menginterpretasikan sebuah tulisan dalam sebuah prasasti dalam ilmu epigrafi juga membutuhkan bantuan dari ilmu Paleografi, yaitu ilmu yang mempelajari perkembangan dari tulisan-tulisan kuno. Sehingga ketika membicarakan mengenai epigrafi tentunya kita juga akan menyinggung soal paleografi.



Oke hal itu menurut kami cukup menjawab mengenai apa itu epigrafi.

Pertanyaan selanjutnya adalah: Apa kajian dari ilmu epigrafi?

Berdasarkan definisi yang sudah disebutkan diatas epigrafi adalah ilmu yang mempelajari tulisan yang terdapat pada bahan keras, sehingga tulisan apapun yang berada pada bahan keras akan menjadi kajian dari ilmu epigrafi, dalam hal ini adalah prasasti. Prasasti merupakan kajian utama dari ilmu epigrafi, akan tetapi prasasti yang menjadi kajian utama ilmu epigrafi haruslah prasasti yang memiliki konteks sejarah.

Prasasti dapat terbuat dari bahan batu dan juga bahan logam (Boechari 2012:4) walaupun dapat juga terbuat dari gading atau terdapat pada dinding sebuah struktur atau bangunan. Pada bahan-bahan itu tertulislah aksara yang berisi informasi untuk dijadikan sumber-sumber sejarah. Prasasti merupakan bukti paling otentik dalam perangkaian peristiwa sejarah, mengapa? Karena menurut Hasan Jafar dalam Seminar Sejarah Nasional IV di tahun 1991 mengatakan bahwa prasasti merupakan dokumen resmi yang dikeluarkan oleh raja atau pejabat tinggi kerajaan (masa klasik nusantara), selain itu juga bahan yang digunakan dalam pembuatan prasasti yang terbuat dari logam dan batu, memiliki ketahanan yang tinggi untuk menghadapi kendala cuaca dalam jangka waktu yang lama, dan juga memiliki kemungkinan yang besar jika sebuah prasasti berasal dari masa yang sama ketika peristiwa yang tertulis didalamnya terjadi, sehingga menghindari dari anakronisme dalam penyusunan sejarah.

Untuk prasasti di Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan periode atau masa-nya yaitu:

1. Prasasti masa Klasik, yaitu prasasti yang berasal dari masa Hindu-Buddha
2. Prasasti masa Islam, yaitu prasasti yang berasal dari masa kesultanan Islam di nusantara
3. Prasasti Kolonial, yaitu prasasti yang berasal dari masa kolonial di Indonesia


Pada masa klasik prasasti pun kembali terbagi berdasarkan isi dari prasasti tersebut yakni:

1. Prasasti Sima, yaitu prasati yang berisi keputusan raja atau pejabat tinggi yang menjadikan seuatu daerah menjadi daerah sima, atau daerah suci yang dilindungi dan bebas pajak.

2. Prasasti Jayapattra atau jayasong, berisi keputusan hukum yang diberikan pad pihak yang menang di pengadilan

3. Prasasti Sudhhapattra, berisi pelunasan hutang atau proses gadai

4. Mantra-mantra Hindu-Buddha

Lalu jenis-jenis prasasti pada masa islam:

1. Piagem, adalah prasasti pada masa islam yang biasanya ditulis pada lempeng logam tembaga, digunakan pada maklumat sultan Mataram, Palembang, dan Banten. Berisi pemberian anugerah kenaikan pangkat atau pemberian hak istimewa pada pejabat yang telah berjasa pada kerajaan ataupun berisi undang-undang yang harus ditaati suatu daerah.

2. Prasasti pada nisan, pada masa islam, makam sultan atau petinggi kerajaan miliki nisan yang berisikan informasi mengenai keterangan kapan meninggalnya dan juga disertai kutipan ayat Al-Quran

Kemudian prasasti pada masa kolonial:

Sama seperti sebelumnya pada masa kolonial pada nisan-nisan juga terdapat inskripsi yang memuat informasi, terdapat juga prasasti peringatan, dan juga prasasti yang bertuliskan aksara-aksara dari dataran Cina.


Itulah perkenalan singkat tentang ilmu epigrafi, menurut Boechari tugas epigrafi tidak hanya meneliti prasasti-prasasti yang belum diterbitkan saja, tapi juga meniliti kembali prasasti-prasasti yang baru terbit dalam transkripsi sederhana. Kemudian ia harus menerjemahkan prasasti-prasasti tersebut ke dalam bahasa modern sehingga sarjana-sarjana yang lain, terutama ahli-ahli sejarah dapat menggunakan keterangan-keterangan yang terkandung dalam prasasti-prasasti itu.

Dan berdasarkan perkembangan yang ada sekarang dimana arkeologi menganut paradigma post-processual, kajian epigrafi menjadi lebih luas lagi, karena kajiannya bisa didasarkan secara tematik.

Kedepannya kami bakal update info-info menarik tentang bidang ini…hehe stay tuned!