unknownoneAvatar border
TS
unknownone
Kenali 7 Manfaat Dengarkan Musik
JUM'AT, 17 APRIL 2015



TEMPO.CO, Jakarta: Tidak ada yang bisa menolak kehadiran musik. Kendati jenis dan alirannya beragam dan para pendengarnya memiliki selera berbeda, namun musik dianggap sebagai entitas yang bisa mendinamisasikan kehidupan manuisia. Bahkan ada pendapat hidup tanpa musik dunia terasa hampa.

Berikut adalah manfata positif musik, ketika semakin cinta musik akan berkhasiat untuk:

1. Meningkatkan berat badan bayi prematur
Bayi yang lahir terlalu dini sering harus tinggal lebih lama di rumah sakit untuk memulihkan kondisnya dan membantu mendapatkan berat badan dan pemulihan. Untuk membantu memfasilitasi proses ini, banyak rumah sakit menggunkan musik.

Sebuah tim peneliti Kanada menemukan bahwa memutarkan musik untuk bayi prematur dapat mengurangi tingkat rasa sakit dan mendorong kebiasaan makan yang lebih baik kepada para bayi. Rumah sakit dapat menggunakan alat musik untuk meniru suara detak jantung dan rahim ibu membuai bayi prematur tidur.

Para peneliti juga mengatakan musik Mozart yang diperdengarkan pada bayi prematur secara signifikan dapat mengurangi jumlah energi yang mereka habiskan, yang memungkinkan mereka mendapatkan berat badan.

"Hal ini membuat Anda bertanya-tanya apakah unit perawatan intensif neonatal harus mempertimbangkan musik sebagai praktek standar untuk bayi berisiko," kata Dr Nestor Lopez-Duran di child-psych.org.

2. Menyegarkan tanaman layu
Jika musik membantu bayi tumbuh, maka musik juga bisa melakukan hal yang sama untuk tanaman. Dorothy Retallack menulis sebuah buku pada 1973 berjudul The Sound of Music dan Plants, yang memaparkan secara rinci efek musik pada pertumbuhan tanaman.

Retallack memainkan musik rock ke salah satu kelompok tanaman dan musik easy listening pada yang lain. Pada akhir penelitian, tanaman dengan musik easy listening tumbuh seragam dalam ukuran, penuh dan hijau, dan bahkan condong ke arah sumber musik. Sementara tanaman yang mendengar musik rock tumbuh tinggi, tapi mereka murung, dengan daun memudar, dan bersandar jauh dari pengeras suara.

3. Merangsang area otak
Dari 1,5 juta orang Amerika yang mengalami kerusakan otak setiap tahun, sekitar 90 ribu orang dari mereka tidak mampu bergerak lama atau mengalami gangguan bicara. Sebagai pengobatan, peneliti menggunakan musik untuk merangsang area otak yang mengontrol dua fungsi tersebut.

Ketika diberi irama berjalan atau menari, orang dengan kerusakan saraf yang menyebabkan stroke atau parkinson dapat memperoleh kembali langkah simetris dan keseimbangan. Ketukan dalam musik berfungsi membantu sebagai isyarat langkah kaki untuk otak.

Demikian pula, irama dan nada dapat membantu pasien bernyanyi dalam kata-kata yang tidak dapat mereka ucapkan. Sebuah studi atas anak-anak autis yang tidak bisa berbicara menemukan bahwa terapi musik membantu anak-anak ini mengartikulasikan kata-kata. Beberapa anak ini mampu mengucpakan kata pertama mereka sebagai akibat dari pengobatan mendengarkan musik.

"Kami baru mulai memahami bagaimana kuatnya pengaruh musik. Kami tidak tahu batasannya." kata Michael De Georgia, Direktur Pusat Music dan Kedokteran Universitas Case Western Reserve di Pusat Pengobatan Rumah Sakit Universitas di Cleveland.

4. Menyembuhkan gangguan pendengaran dan serangan jantung
Musik mungkin tidak dapat menyembuhkan gangguan pendengaran, tetapi musik dapat membantu mencegahnya. Sebuah studi terhadap 163 orang dewasa, 74 di antaranya musisi, mengambil serangkaian tes pendengaran. Hasilnya para musisi mendengarkan suara lebih baik dari pada mereka yang bukan non-musisi, bahkan dengan kesenjangan usia yang jauh.

"Seorang musisi berusia 70 tahun dapat memahami pidato di lingkungan yang bising lebih baik dari non-musisi yang berusia 50 tahun," ujar Linda Searling kepada Washington Post.

Musik juga dapat membantu pasien yang baru sembuh dari serangan jantung dan operasi jantung dengan menurunkan tekanan darah, memperlambat denyut jantung dan mengurangi kecemasan. Sebagai pencegahan, cobalah mendengarkan musik yang menyenangkan, atau lagu-lagu yang membuat Anda merasa lebih baik. Penelitian itu menyebutkan mendengarkan lagu-lagu yang membangkitkan rasa sukacita menyebabkan peningkatan sirkulasi darah dan membuat pembuluh darah melebar, yang mendorong kesehatan pembuluh darah ke arah yang baik.

5. Meningkatkan kinerja atlit
Pada 2005, sebuah penelitian di Inggris menemukan bahwa mendengarkan musik selama pelatihan olahraga dapat meningkatkan kinerja atletik hingga 20 persen. Ukuran itu sama dengan dorongan yang timbul dari obat ilegal yang sering dikonsumsi beberapa atlet. Untuk hasil terbaik, coba musik dengan tempo cepat selama pelatihan intensif dan lagu lambat selama istirahat.

6. Berdampak pada perilaku remaja
Dalam sebuah studi pada 2008, peneliti Tobias Greitemeyer ingin mempelajari bagaimana dampak lirik lagu pada sikap dan perilaku remaja. Untuk melakukannya, ia memperdengarkan pada salah satu kelompok remaja lagu dengan pesan positif, seperti Heal the World dari Michael Jackson. Kelompok lain mendengarkan lagu dengan pesan netral. Para peneliti kemudian sengaja menjatuhkan secangkir pensil. Kelompok yang mendengarkan lagu-lagu positif tidak hanya bergegas untuk membantu lebih cepat, tetapi mengambil lima kali lebih banyak pensil dari kelompok yang lain.

Musik juga berdampak bagus untuk meredam perilaku remaja yang suka berkeliaran. Pada perpustakaan umum, mal, dan stasiun kereta api telah memhami hal ini. Remaja biasanya tidak suka musik klasik. Teorinya adalah bahwa ketika otak mendengar sesuatu yang tidak disuka, ia akan menekan 'dopamin', zat kimia yang berkaitan dengan kesenangan. Dan sebagaimana suasana hati remaja sedang buruk, mereka akan pergi ke tempat lain untuk menemukan sesuatu yang membuat hatinya senang.

7. Buta aksara
Sebuah studi pada 2009 yang membandingkan dua kelompok siswa kelas kedua dari usia yang sama berupaya memperdengarkan musik. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan membaca mereka. Satu-satunya perbedaan utama antara kedua kelompok adalah bahwa satu kelompok belajar notasi musik dengan melihat, membaca dan melakukan keterampilan lain. Sementara kelompok yang satunya tidak.

Ketika setiap kelompok diuji kemampuan membaca sebelum dan setelah tahun ajaran. Pada akhir tahun, nilai untuk kelompok yang tidak mendengar dan melatih notasi musik meningkat sedikit dari nilai mereka di awal tahun, sementara anak-anak dengan pendidikan musik mencetak secara signifikan nilai yang lebih tinggi, terutama pada tes kosa kata.


MECHOS DE LAROCHA

Source:
http://www.tempo.co/read/news/2015/0...engarkan-Musik

emoticon-Hot News emoticon-Hot News emoticon-Hot News
0
1.8K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan