aghilfathAvatar border
TS
aghilfath
[TREND MARAH2] Bupati Sidoarjo Tega Bentak Orang Miskin Korban Puting Beliung


SURYA.co.id | SIDOARJO - Dahi Dirun langsung mengerut tatkala Bupati Sidoarjo Saiful Ilah membentaknya. Dirun, koban angin puting beliung Dusun Bangunsari, Desa Tambak Kalisogo, Sidoarjo, kena damprat bupati lantaran mengeluhkan nasib warga di dusunnya yang terisolasi.

Ceritanya, Senin (13/4/2015) siang tadi, Saiful ke lokasi bencana. Dia didampingi Wakil Bupati Hadi Sutjipto, Kepala BPBD Dwijo Prawito, Camat Jabon Ali Sarbini dan Kades Tambak Kalisogo Fajar Sodiq.

Beberapa rumah yang jadi korban puting beling, umumnya milik warga miskin. Rumah mereka hancur. Di rumah pertama, Saiful menyapa pemiliknya. Dia memberi semangat kepada pemilik rumah agar tetap bersyukur karena tidak ada penghuni rumah yang celaka.

" Wis alhamdulillah, gak onok sing ciloko. Omah iso didandani maneh," katanya. Artinya, "Sudah, alhamdulillah, tidak ada yang celaka. Rumah bisa dibenahi lagi."

Saiful lantas berjalan 20 meter menuju rumah Sarju. Sarju kala itu bersama tetangga dan anaknya sedang membenahi bagian dapur dan samping rumahnya yang rusak parah. Saiful kembali memberi semangat kepada Sarju.

Nah, Sarju lantas mengelukan jalan menuju desanya yang rusak parah. Jalan ini sama sekali tidak disentuh oleh program pemerintah. "Pak Bupati, sing penting dalane dibenakno (yang penting jalannya dibenahi). Susah Pak hidup di sini kalau jalan rusak begitu," keluhnya.

Mendengar keluhan itu, Saiful menjawab. Menurut dia, jalan menuju desa tersebut bukan tanggung jawab pemkab. "Itu jalan punya (pemerintah) Pusat. Bukan kita. Tapi tetap sudah saya usulkan setiap tahun," jawab politisi PKB itu.

Sarju tak puas. Dia beranggapan, pemerintahlah yang bertanggungjawab. Menurutnya, pemerintah itu bisa pusat atau kabupaten. "Lho lha iya yang penting pemerintah. Kan di sini ada Pak Bupati. Jadi saya sampaikan ke panjenengan (anda)," timpal Sarju.

"Wis ta, aku wis usaha. (Sudahlah, aku sudah usaha). Semua sama-sama usaha. Yang penting rumah sampeyan dulu dibenahi. Urusan jalan, kita upayakan terus. Itu kan (urusan) Pusat," jawab Saiful sembari menengok ke para bawahannya.

Perdebatan semakin memanas saat warga lainnya ikut mengeluhkan kondisi jalan. Dirun yang saat itu tidak mengenakan pakaian, mendatangi Saiful.

"Kasihan, Pak. Banyak anak-anak kami yang jatuh. Mereka sekolah susah karena jalannya parah," ujarnya.

Dirun mengatakan, warga sudah frustasi karena setiap tahun secara swadaya membenahi jalan itu. Warga yang mendapatkan hasil panen lebih, selalu menyumbang tanah untuk menguruk jalan agar datar. Hanya saja urukan tak bertahan lama.

Mendapatkan keluhan bertubi-tubi, Saiful muntab. "Wis kon ojo kakehan cocot (sudah, kamu jangan terlalu banyak bicara)," kata Saiful dalam nada keras.

Berulang kali Saiful mengucapkan kalimat itu.

Namun, Sarju dan Dirun tetap berharap ada solusi segera untuk jalan akses menuju empat desa itu. "Tolong wis, ojo nyocot ae (jangan bicara saja). Didengar orang banyak. Ojo ngisin-ngisini (jangan bikin malu aku)," bentak Saiful lagi.

Rombongan pejabat itu lantas meninggalkan lokasi. Warga tetap ngrundel karena tidak ada kejelasan kapan pemkab memperbaiki jalan.

"Jalan ini adalah akses satu-satunya ke empat desa. Ada 2000 warga yang menggantungkan nasib di jalan ini. Kalah hujan, kami terisolasi," ujar Fatchurahman, warga setempat.


Sumber : http://surabaya.tribunnews.com/2015/...beliung?page=1
http://surabaya.tribunnews.com/2015/...t-kecil?page=1
http://news.okezone.com/read/2015/04...ully-di-sosmed

SURYA.co.id | SIDOARJO - Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, menghardik rakyatnya yang sedang tertimpa musibah alam berupa puting beliung, Senin (13/4/2015).

Hardikan kasar itu muncul ketika rakyat kecil di Dusun Bangunsari, Desa Tambak Kalisogo, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, dikunjungi rombongan bupati.

Merasa bisa berhadapan langsung dengan penguasa, ada warga yang memberanikan diri mengeluhkan sekaligus kondisi jalan di dusun mereka. Namun, Bupati Sidoarjo justru naik pitam. Ia bicara sangat kasar, bahkan untuk ukuran "kultur arek", apalagi standar etika pejabat kepada rakyatnya.

Lalu, bagaimana sesungguhnya kondisi jalan dusun itu?

Berdasarkan pengamatan reporter SURYA.co.id, Miftah Faridll, warga memang pantas protes kepada Bupati Saiful Ilah. Pasalnya, jalan yang mereka keluhkan memang kondisinya rusak parah.

Untuk menembus lokasi yang diterjang puting beliung itu tidaklah mudah. Jalan rusak atau tepatnya disebut makadam, membentang sejauh lebih dari 5 kilometer. Jalan penuh lumpur dan genangan air.

Salah berpijak, roda motor bisa terperosok. Begitu juga dengan kendaraan roda 4. Usai hujan deras, hanya kendaraan beroda besar yang mampu menembus kawasan ini

Bupati Saiful Ilah dan wakilnya, Hadi Sutjipto, saja harus berganti mobil. Kendaraan dinas dua pejabat ini adalah sedan. Keduanya turun di tengah jalan dan berganti mobil SUV milik BPBD yang memiliki roda besar.

Untuk sampai ke lokasi, hanga bisa ditempuh dengan dua cara. Pertama jalur darat yaitu jalan makadam. Jalur ini dilewati melalui Jalan Raya Porong. Dari jalan besar, jarak ke lokasi mencapai 15 kilometer.

Jalur lain bisa ditempuh menyeberangi Sungai Porong. "Kalau hujan deras, warga memutar lewat kali naik perahu gethek. Hanya itu yang kami bisa pakai. Seperti kemarin waktu hujan, saya pakai gethek karena jalan tidak mungkin dilewati," kata Dirun, warga setempat.

Menurut Kepala Desa Tambak Kalisogo, Fajar Sodiq, pihaknya sudah berulang kali mengusulkan perbaikan jalan ke pemkab. Terakhir, pemkab menjanjikan tahun ini. "Kata Dinas PU Bina Marga akan diperbaiki tahun ini. Untuk kapan pastinya saya belum tahu," ujarnya

Damprat Warga, Bupati Sidoarjo Di-bully di Sosmed

SURABAYA - Bupati Sidoarjo, Saiful Illah menjadi bahan ejekan sejumlah warga di laman sosial media (Sosmed) Twitter. Bupati Sidoarjo dua priode ini di-bully oleh para netizen, karena mendamprat warga Desa Jabon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Di laman twitter, salah satu akun, @smile_Cavalera mem-posting tulisan terkait kejadian umpatan Bupati Sidoarjo kepada warganya. Selain mem-posting capture foto, akun tersebut juga mention ke akun @pakdekarwo1950 (Gubernur Jatim, Soekarwo) dengan menggunakan hashtag #Nyocot.

Dalam posting-an tersebut, Bupati Sidoarjo mendamprat dua warga yang sedang melaporkan terkait jalan rusak di Desa Jabon. Saat menerima laporan itu, Saiful berkata, 'Wes kon ojo kakeyan cocot (Sudah kamu jangan banyak omong)'.

Berulang kali Saiful mengatakan hal yang sama. Sehingga dua warga yakni Sarju dan Dirun yang melaporkan kejadian jalan rusak ini, tidak bisa berbuat banyak.

Malahan Saiful berkata 'Tulung, wis ojo Nyocot ae. Ojo Ngisin-ngisini (Tolong, jangan ngomong terus, jangan memalukan saya)'. Usai mengumpat dua warganya itu, rombongan pejabat langsung meninggalkan lokasi.

Setelah di-posting di twitter, pro-kontra pun datang. Ada salah satu akun yang mendukung ulah Bupati Sidoarjo, yakni @navikindi yang berkicau, "#nyocot gpp..yg ptg gak korup (Nyocot yang penting enggak korup),".

Muhammad Sholeh, salah satu pengacara asal Sidoarjo mengaku, sikap Bupati tersebut merupakan contoh yang tidak baik bagi rakyat. Menurutnya, saat itu ada rakyatnya yang melaporkan terkait jalan rusak di kawasan tersebut.

"Jalan rusak ini kan program pemerintah. Tapi kok malah ditanggappi dengan umpatan. Ini yang salah. Rakyat lapor ke pemimpinnya, malah dapat umpatan," kata Sholeh saat dikonfirmasi Okezone, Selasa (14/4/2015).

Kata Sholeh, sikap marah-marah seperti memang tidak salah bagi seorang pemimpin. Namun, kemarahan itu tentunya harus memiliki alasan yang jelas.

Kasus Saiful Illah ini, katanya, tidak benar karena sasaran kemarahan dan umpatan sang Bupati adalah rakyat yang notabene melaporkan terkait jalan rusak.

Sholeh menganggap, sikap Bupati ini bisa dikategorikan melanggar hukum. "Saya siap mendampingi untuk melaporkan ke polisi, jika warga yang diumpat oleh Bupati mau melaporkan," ujar Pengacara muda ini.

Sholeh juga menyebut, kemungkinan Bupati Sidoarjo ini mengikuti trend marah-marah sejumlah pemimpin daerah. Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kerap marah-marah tak peduli di hadapan publik.

Pun demikian dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, yang marah-marah saat tanaman di Taman Bungkul, rusak karena sebuah event perusahaan es krim beberapa waktu lalu.

"Kalau mereka marah-marahnya sangat beralasan. Nah ini, Bupati Sidoarjo marah-marah dengan warga yang notabene melaporkan terkait jalan rusak. Mereka berharap ada perbaikan akses jalan ke desa tersebut tapi malah dapat umpatan," pungkas Sholeh.
(raw)

Berita terkait :
http://surabaya.tribunnews.com/2015/...n-diperpanjang
http://regional.kompas.com/read/2015...lly.di.Twitter


Klo yg ini pejabat koplak, ada warga mengeluh karena jalan rusak kok dibentak, cermin pemimpin tidak memiliki tanggung jawab terhadap tugasnya emoticon-Hammer2
Diubah oleh aghilfath 15-04-2015 06:22
0
8.6K
90
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan