dado.Avatar border
TS
dado.
[ Wadduh ] Listrik Padam, UN Online di SMKN 2 Sampit Terhenti 30 Menit



UNAS ONLINE : Pelajar di MAN Model Palangka Raya mengikuti UN Computer Based Test (CBT) pada hari pertama, Senin (13/4).

JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  (kemendikbud) sebaiknya tidak lagi mengandalkan laporan-laporan saja dalam menyiapkan program besar seperti ujian nasional (unas) 2015. Akibatnya, di hari pertama pelaksanaan Unas untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat , berbagai masalah langsung bermunculan.

Salah satunya yang paling banyak terjadi pada hari pertama adalah padamnya aliran listrik. Kondisi ini sangat menganggu bagi sekolah-sekolah yang menyelanggarakan UN-CBT. Salah satunya adalah di SMKN 2 Sampit Kotim. Listrik di sekolah ini sempat padam, akibatnya pelaksanaan sempat terhenti beberapa saat.

Masalah unas paling awal terdeteksi di SMKN 2 Jayapura yang melaksanakan unas berbasis komputer (computer based test/CBT). Gara-gara terjadi pemadaman listrik, siswa yang sedang tenang melaksanakan unas tiba-tiba riuh. Komputer mereka mati semua. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam mengatakan, unas CBT di SMKN 2 Jayapura terhenti antara sekitar 10 menit hingga 20 menit. Pihak sekolah lantas langsung mengontak PLN supaya listrik segera dinyalakan.

"Setelah listrik nyala, siswa kembali melaksanakan ujian dengan tenang," jelas dia di Jakarta.

Gangguan di SMKN 2 Jayapura ini juga terjadi di SMK Negeri 2 Sampit. Unas online di sekolah favorit di Kabupaten Kotim, Kalimantan Tengah itu sempat terhenti karena listrik padam mendadak. Tetapi, setelah terhenti setengah jam, bisa diatasi dengan genset

Nizam mengatakan listrik di sekolah-sekolah pelaksana unas CBT harus dijamin tidak terkena pemadaman. Sebab tidak semua sekolah pelaksana unas CBT memiliki alat penyimpan daya listrik darurat.

Gangguan pelaksanaan unas kemudian merembet ke Kediri, Jawa Timur. Puluhan siswa SMKN 3 Kediri yang seharusnya mengikuti unas gelombang pertama terpaksa menjalani unas pada sore hingga malam hari.

Sebab, sinkronisasi server pusat dengan server sekolah terhambat kemarin pagi.

Berdasar laporan Jawa Pos Radar Kediri (Gurup Kalteng Pos), ada 63 siswa SMKN 3 yang mengikuti unas online kemarin. Mereka dibagi dalam dua ruangan. Sesuai dengan jadwal, pukul 07.30 siswa sudah siap di depan komputer untuk memulai unas online. Tetapi, saat mereka akan mengoperasikan, komputer tidak dapat diakses.


"Tadi sudah login dan memasukkan token (kode untuk mengakses soal unas online, Red).

Tapi, mata ujinya tetap nggak mau kebuka," ucap Putri Arimbi, salah seorang siswa SMKN 3, Senin (13/4).

Kondisi tersebut membuat siswa bingung. Sebab, hal itu tidak hanya dialami satu siswa. Semua siswa juga tidak bisa login atau masuk ke sistem unas online.

Setelah semua berusaha mencoba beberapa kali, termasuk menghubungi teknisi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud),Server SMKN 3 akhirnya baru terhubung sekitar pukul 09.00 atau sekitar 90 menit dari waktu ujian. Karena terjadi keterlambatan 60 menit dari waktu ujian yang sudah ditentukan, pihak sekolah lantas meminta siswa keluar dari ruang ujian. "Silakan ke musala untuk pengumuman lebih lanjut," kata seorang guru SMKN 3 kepada puluhan siswa yang menunggu di luar ruangan.

Insiden di SMKN 3 tersebut mendapat perhatian dari Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Kediri Siswanto. Pria yang kemarin sedang mengecek suasana unas di sejumlah sekolah di Kota Kediri itu langsung menuju SMKN 3 untuk mengambil kebijakan lebih lanjut. 

Setelah Siswanto melihat isi petunjuk teknis (juknis), akhirnya 63 siswa yang semestinya mengikuti unas sesi pertama diminta menjalani unas sesi keempat atau sesi terakhir. "Tadi kami berkoordinasi dengan Kemendikbud dan bisa mengikuti unas sesi keempat. Mulai pukul 17.00 sampai pukul 19.00," jelas Siswanto.

Kasus yang identik dengan di SMKN 3 Kediri itu juga terjadi di SMKN 3 Kasihan, Bantul. Di sekolah ini total ada 60 client komputer yang dipakai untuk unas CBT. Pada saat dibuka ujian sesi pertama untuk 30 siswa, semuanya gagal login. Informasi yang masuk ke Kemendikbud, kasus itu terjadi karena sinkronisasi server komputer untuk unas CBT belum lengkap. Tetapi setelah ditangani operator, server komputer kembali hidup. Namun, seperti di Kediri, panitia unas di SMKN 3 Kasihan, Bantul lantas meminda jadwal unas CBT sesi pertama menjadi pukul 16.00 hingga 18.00 kemarin petang.

Persoalan unas CBT juga dilaporkan terjadi di provinsi Riau, yakni di SMA Cendana dan SMAN 8 Pekanbaru. Informasi dari dinas pendidikan provinsi Riau, gangguan paling signifikan terjadi di SMA Cendana. Seluruh unit komputer yang disiapkan di sekolah ini tidak terhubung dengan server Puspendik Kemendikbud.

Nizam membenarkan terjadi gangguan unas CBT di SMAN 8 Pekanbaru itu. Namun dia menuturkan, panitia berhasil menyelesaikan masalah hanya dalam waktu 15 menit. "Setelah itu komputer sudah terkoneksi. Siswa bisa melaksanakan ujian dengan lancar lagi," kata dia.

Sementara itu, unas CBT di Surabaya berlangsung lancar meski diwarnai kendala teknis. Tapi selalu bisa diatasi. Misalnya di SMAN 2, waktu log in yang diperlukan siswa satu berbeda dengan siswa lain. Kepala SMAN 2 Kasnoko mengatakan, waktu log in tidak berpengaruh. Siswa yang terlambat log in karena faktor teknis komputer atau internet, secara otomatis waktu mengerjakan soal juga ikut menyesuaikan. "Intinya jatahnya dua jam, para siswa tidak merugi untuk waktu," papar Kasnoko.Hal serupa juga terjadi di banyak sekolah lain seperti SMAN 1 dan SMAN 5. Salah satu siswa SMAN 5 Fikri Amrul Alimin mengatakan, beberapa temannya memang mengalami gagal log in. Namun hanya sebentar, setelah itu semuanya lancar. Fikri sendiri merasa tidak mengalami kendala yang berarti. "Paling hanya mata yang capek karena kebanyakan lihat komputer," jawabnya. 

Kepala Dinas Pendidikan kota Surabaya Ikhsan mengatakan, di Surabaya ada 54 sekolah pelaksana unas CBT. Konon, jumlah ini adalah terbesar se-Indonesia. Ikhsan tidak memungkiri, diantara 54 sekolah pasti ada yang mengalami kendala teknis. "Hanya 1-2 siswa dari beberapa sekolah yang gagal log in tapi selanjutnya berhasil, kami tetap pantau dan berkoordinasi dengan Pustekkom," ujarnya.


Ujian Di Kertas

Bagaimana dengan pelaksanaan unas berbasis kertas (paper based test/PBT)" Laporan klasik seperti soal kurang dan tertukar, peredaran kunci jawaban, bocoran soal ujian, hingga guru yang membantu siswa supaya nilai unas sekolah terkatrol masih bermunculan.

Jawa Pos Radar Madiun(Grup Kalteng Pos) melaporkan, di Madrasah Aliyah (MA) Tri Bhakti Pagotan, Geger, Kabupaten Madiun, unas harus molor 1,5 jam. Gara-garanya, amplop yang semestinya berisi naskah bahasa Indonesia ternyata diisi naskah ujian sosiologi. Padahal, jadwal mata pelajaran sosiologi seharusnya pagi ini. Panitia pun kelabakan mencari naskah cadangan di beberapa sekolah. 

Untungnya, naskah soal sosiologi itu belum dibagikan kepada 15 siswa jurusan IPA di sekolah tersebut. "Setelah panitia membuka amplop dan melihat isinya sosiologi, naskah tidak jadi dibagikan," terang Kepala MA Tri Bhakti Handrias Bawan, Senin (13/4). Soal bahasa Indonesia akhirnya didapat pukul 09.00, setelah mengambil cadangan naskah di SMAN 1 Geger.

"Waktu untuk mengerjakan bahasa Indonesia akhirnya molor. Namun, siswa masih punya waktu cukup karena jam kedua masih jeda istirahat selama satu jam," ujar Handrias


Gangguan Pejabat

Ketenangan siswa tak hanya terusik oleh fasilitas yang belum siap, kunjungan pejabat ke sekolah juga menjadi gangguan yang masih saja terjadi. Fajar (Jawa Pos Group/Grup Kalteng Pos) melaporkan, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo, kemarin masuk ke ruangan ujian SMKN 1 Makassar dan sempat menanyai salah seorang peserta Ujian Nasional (UN).

Sementara, di SMAN 1 Makassar, Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal, sempat memijat pundak salah seorang siswa.

Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Arismunandar sangat menyayangkan hal tersebut.

Menurutnya, yang namanya memantau, tidak sampai memecah konsentrasi, masuk ke dalam ruangan hingga bertanya jawab dengan siswa. "Selayaknya, pengawas ruangan harus memberitahukan batas-batas pantauan itu. Agar tidak sampai memecah konsentrasi siswa," ujarnya.

Kurang 1 Persen Mendikbud Anies Baswedan lantas mengurai masalah yang masih terjadi pada unas PBT itu. Pertama terkait isu peredaran kunci jawaban, Anies mengatakan sudah mendengar beberapa minggu lalu. "Ini tidak logis. Karena Kemendikbud saja sampai saat ini belum membuat kunci jawaban. Itu palsu," ujarnya usai inspeksi unas di beberapa sekolah di Jakarta, Senin (13/4). 

Saat bertandang ke Istana Negara tadi malam, Anies masih menuturkan tentang pelaksanakan unas hari pertama. Dia mengklaim keputusan pemerintah menghapus fungsi unas sebagai penentu kelulusan, membuat pelaksanaan unas lebih lancar. Anies mengatakan, berdasar pantauan hingga tadi malam, tidak ada ketegangan luar biasa sebagaimana yang terjadi pada pelaksanaan Unas tahun-tahun sebelumnya. "Alhamdulillah, tidak ada drama-drama (kejadian) yang tidak perlu," ujarnya. Anies mengakui, untuk Unas berbasis komputer, dari 585 sekolah yang melaksanakan, ada tiga yang mengalami gangguan sehingga akhirnya dialihkan ke tes berbasis kertas atau paper based test (PBT).

"Kejadiannya sangat kecil, kurang dari satu persen," katanya. Menurut Anies, pihak sekolah memang masih belum terbiasa dengan tes berbasis komputer. Sehingga ada yang pelaksanaannya kurang lancar. Terkait adanya potensi gangguan akibat pasokan listrik, Anies mengatakan bisa diatasi.

"Kelihatannya, problemnya itu di server (sistem komputer) sekolahnya sendiri," ucapnya. 

Anies berharap, pelaksanaan Unas hari ini akan berjalan lebih baik. Sebab, pelaksana diharapkan langsung melakukan evaluasi dan melakukan perbaikan-perbaikan jika ditemukan kekurangan di hari pertama.
'
http://m.kaltengpos.web.id//berita/d...henti-30-menit'


bud...bud....
ah sudah lah
0
1.2K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan