TRIBUNNEWSBATAM.COM, NATUNA - Dua pelabuhan di Natuna selama ini diakui menjadi pintu masuk Narkoba dari Pontianak dan Tanjungpinang.
Kepala Satuan Reserse Narkoba (Sat Res Narkoba) Polres Natuna, Iptu Shalahuddin mengatakan, pergerakan masuk narkoba ke Natuna memang tidak bisa diprediksi. Untuk itu ia meminta masyarakat proaktif memberikan informasi terkait narkoba.
"Dalam tiga bulan ini, sejak awal tahun 2015 ada delapan kasus yang ditangani Polres Natuna. Dari penyidikan, pintu masuknya dari Selat Lampa dan Pelabuhan Penagi, dua pintu masuk itu yang memang dimanfaatkan para pelaku dari Pontianak dan Tanjungpinang," ujarnya, disela penyuluhan Narkoba, Jumat (10/4) di Pantai Kencana, Ranai.
Rata-rata dari penanganan kasus, dikatakannya Polres Natuna cukup terbantu dari informasi yang datang dari masyarakat.
Keseriusan dalam penanganan kasus ditegaskan Shalahuddin menjadi tanggungjawab fungsional dan moral bagi aparat kepolisian.
Ia pun mengatakan Sat Res Narkoba juga pasti menindak tegas oknum-oknum polisi yang juga terlibat dalam kasus Narkoba.
"Saat ini saja ada enam oknum polisi yang kami tahan dan kami proses karena terlibat kasus narkoba," ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat yang mengetahui jika salah satu anggota keluarga terlibat Narkoba, silahkan lapor ke aparat Polres Natuna agar diberikan rehabilitasi gratis di Badan Narkotika Kabupaten.
"Namun bagi pengguna dan pengedar Narkoba yang kami tangkap langsung, akan kita proses dan tindak secara hukum. Narkoba yang mayoritas beredar di Natuna adalah jenis sabu-sabu," ujarnya