mayaarviniAvatar border
TS
MOD
mayaarvini
9 Tips Berkompetisi Sehat di Kantor
Hello Agan dan sista,

emoticon-Toastemoticon-Shakehand2 emoticon-Toast

Masih bersama ane Maya Arvini,Ane professional (aka wanita karir) yang kebetulan penulis dan suka bagi ilmu. Bagi yang masih penasaran siapa ane, cek aja profil lengkapnya dilink ini . Sebelumnya thank you berat buat agan dan sista yang udah nyempetin datang ke acara “Meet The Expert Kaskus” beberapa hari lalu, buat yang belum sempet hadir bisa ditengok nih keseruan acara kemarin.


Ini thread keempat dari ane. Minggu lalu kita udah diskusi tentang 10 Sikap Profesional yang penting untuk diterapkan di kantor. Ini linknya buat yang belum sempet baca ya.

10 Sikap Profesional yang Penting untuk Diterapkan di Kantor

Kalau agan sudah bisa praktek sikap professional dikantor, sekarang saatnya agan mulai lirik-lirik rekan kerja agan. Karena pada dasarnya lingkungan kerja itu tempat berkompetisi, kompetisi untuk menuju jenjang karir yang lebih baik. Silahkan disimak..

emoticon-Jempolemoticon-Jempol emoticon-Jempol


Bicara tentang kompetisi jadi inget jaman sekolah dulu. Pas ane jaman sekolah dulu sering banget ikutan kompetisi cerdas cermat Matematika, Fisika, Kimia, Biologi. Kebetulan ane doyan banget mata Kuliah IPA. Ane langganan ikutan, ane langganan Juara juga Alhamdulillah. Tapi jaman sekolah kalau berkompetisi itu melihatnya ga terlalu sulit, kita bisa lihat dari Juara, nilai atau IPK yang kita raih, sedangkan kalau kerja beda lagi melihatnya. Kerja ga ada rapor, betul ada penilaian performa kerja setiap tahun, sayangnya faktor yang berperan dalam penilaian performa kita ga cuma tergantung seberapa bagus kita bekerja. Masih banyak faktor-faktor lain yang menentukan seperti, seberapa kita deket dan bisa atur ekspektasi bos kita, seberapa kita deket dan bisa atur ekspektasi bos yang lain dan juga kolega kita. Karena performa kita ga hanya dinilai oleh bos kita tapi juga oleh orang-orang lain



sumber:http://smallbusiness.chron.com/advantages-disadvantagesS E N S O Rpetitive-workplace-16085.html

“And what is the greatest number ? Number ONE”

- David Hume -

Sumber :http://www.famous-quotes.com/topic.php?tid=219

emoticon-Requestemoticon-Request


Berkompetisi secara sehat maksudnya adalah dengan melakukan hal-hal sesuai aturan norma yang berlaku. Kalau inget jaman sekolah atau Kuliah berarti ga nyontek kanan kiri pas ujian. Nah kalau udah kerja kira-kira seperti apa analoginya?

Pengalaman ane, banyak orang yang menghalalkan segala cara untuk mencapai kesuksesan, begitu juga dengan dunia kerja. Posisi yang tinggi, gaji yang menggiurkan, punya kekuasaan dan keistimewaan lain yang bisa diperoleh menyebabkan orang ingin mencapai posisi setinggi-tingginya dalam berkarir. Menurut ane yang paling penting itu bukan posisi apa yang berhasil dicapai (result), jangan lupa bagaimana cara mencapainya tidak kalah penting (proses). Kalau buat ane sih, percuma Juara tapi hasil nyontek, atau percuma sukses berkarir tapi dengan menjatuhkan orang lain. Untuk menghindari kita menjadi orang-orang seperti itu, berikut tips yang agan dan sista bisa pakai di tempat kerja :


emoticon-Blue Guy Cendol (S)emoticon-Blue Guy Cendol (S) emoticon-Blue Guy Cendol (S)

1. Berpikir positif bahwa kompetisi adalah hal yang sehat.

Kenapa kompetisi sehat? karena hanya dengan kompetisi bisa membuat kita belajar untuk lebih baik lagi denganmemaksimalkan kemampuan diri kita, istilah kerennya “push the limit”. Selain itu dengan kompetisi, kita akan memiliki komitmen terhadap diri kita untuk selalu meningkatkan kualitas diri, kalau tidak ada kompetisi nanti kita akan merasa kita sudah bagus dan cepat merasa puas, padahal belum tentu lho. Khususnya di dunia kerja, karena performa kita akan dinilai oleh banyak pihak, makanya kompetisi akan meningkatkan kemampuan kita untuk bekerja dengan orang lain menjadi lebih bagus. Yang harus dibangun memang cara berpikir positif bahwa dari awal orang-orang yang ada di lingkungan kompetisi kita hadir hanya untuk membuat kualitas diri kita meningkat bukan untuk membuat diri kita merasa tidak aman(insecure).


2. Menyiapkan dan memperkuat mental.

Sisi lain dari sehatnya berkompetisi tentu saja bahwa akan selalu ada orang-orang yang ga senang dengan pencapaian agan dan sista. Waktu ane masih kerja di perusahaan Amerika dimana iklim perusahaan sangat kompetitif, ane sangat sering berhadapan dengan orang-orang yang ga seneng dengan pencapaian ane padahal ane ga pernah ganggu mereka. Seiring dengan pengalaman ane, orang-orang seperti ini menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan ane. Dulu sih waktu ngejalanin terasa lumayan berat tapi sekarang semua yang terjadi di masa lalu ternyata hanya untuk membuat mental ane lebih kuat, karena ternyata ane banyak sekali ketemu dengan orang-orang seperti ini. Analoginya seperti binaragawan yang kerjanya latihan membentuk otot. Menjadi seorang binaragawan sudah pasti punya jadual latihan yg seabrek-abrek. Mereka pasti juga latihan membentuk otot sejak lama dan konsisten terus menerus. Ane menganalogika otot yang dibentuk binaragawan itu dengan otot otak alias mental. Mental ga akan pernah kuat kalau ga diasah, salah satu caranya menguatkan diri ketika berhadapan dengan orang-orang yang menghalalkan segala cara untuk sukses dan merugikan kita. Ane merasa bersyukur bisa mendapat pengalaman banyak ketemu orang seperti mereka. Jadi kedepannya ane lebih siap lagi secara mental.

3. Mampu mengukur kemampuan diri sendiri sebelum berkompetisi.

Punya target itu penting tapi yang lebih penting adalah mampu mengukur kemampuan diri sebelum menentukan target. Kalau jaman sekolah ibarat mau jadi Juara kelas tapi ga pernah Belajar, apa mungkin?Seperti contoh diatas, kalau jadi binaragawan dan punya target Juara nasional tentu aja latihan setiap hari kurang, minimal latihan sehari bisa 3-4 kali, misalnya. Nah kalau latihan aja jarang mana bisa kan jadi Juara? Sama seperti di tempat kerja. Boleh punya cita-cita tinggi, boleh juga nentuin target tinggi, asalkan diri kita punya modal untuk mencapai target tersebut. Modal yang ane maksud adalah kalau selama ini agan merasa belum mengeluarkan kemampuan terbaik agan, berarti harus dikeluarkan kemampuan itu, “do our best”, karena orang-orang lain pasti akan melakukan hal yang sama. Jadi jangan sampe sewaktu menentukan target ibarat “pungguk merindukan bulan”, karena kalau kita ga mampu mengukur kemampuan diri, kita ga akan bisa menentukan target yang tepat sesuai kemampuan kita.



sumber :http://elitedaily.com/news/world/stu dy-men-multitasking-women/


4. Harus paham beban kerja kita dan mampu berkolaborasi dengan baik

Yang namanya kerja pasti kita punya list kerjaan yang harus diselesaikan secara individu dan secara tim. Untuk list kerjaan yang sifatnya harus diselesaikan secara individu, hanya diri kita sendiri yang mampu menyelesaikan. Jika kita sudah mengerahkan usaha kita dan masih kesulitan, orang pertama yang bisa kita tanya adalah bos kita. Selain itu ada list pekerjaan yang harus dikerjakan secara bersama-sama dengan rekan kerja kita yang lain. Untuk yang satu ini kita harus memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja kita khususnya yang berada dalam satu tim yang sama. Sebisa mungkin kita bekerja dengan baik, pastinya harus kompak jadi hasilnya juga ga mengecewakan. Kalau ada yang tidak jelas dalam menyelesaikan pekerjaan, ane menyarankan untuk bicara baik-baik dan terus terang. Kalau hubungan kita ga terlalu baik dengan rekan kerja satu tim, biasanya hasil pekerjaan ga akan terlalu baik juga. Resepnya memang kita harus baik sama orang lain, saling bantu sehingga orang lain tidak akan segan-segan untuk bantu kita juga.


5. Menaikkan values diri kita terhadap tim dan orang lain

Ketika bekerja dalam tim, biasanya dalam satu tim akan terlihat mana yang punya kontribusi terhadap tim mana yang ga ga kontribusi alias numpang nama doang. Kitaharus bisa menjadi orang yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan kita dimana pun kita bekerja, apakah dalam tim atau individual. Seperti yang ane sampaikan diatas, memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja cukup penting, karena jika rekan kerja kita tahu kelebihan kita,mereka tidak akan segan-segan bekerja sama dengan kita. Nantinya jika kita terbukti konsisten bekerja dengan baik dengan banyak orang, nanti orang-orang ini yang menceritakan kelebihan diri kitake orang lain. Sehingga jika berikutnya kita berada dalam tim yang berbeda, orang-orang lain akan tau kita dan kualitas kerja kita seperti apa. Ini sama aja analoginya kalau ada orang baru masuk ke tim yang sama dengan kita, kita akan berusaha cari tahu orang ini, baik dari sifat maupun kualitas kerjanya seperti apa. Orang yang kerjanya bagus dan attitudenya bagus biasanya akan diterima dengan baik di tim manapun.


6. Tunjukkan apresiasi agan terhadap rekan kerja mulai dari hal terkecil

Kalau bekerja dalam tim, jangan lupa mengucapkan apresiasi dalam bentuk terkecil misalnya mengucapkan terima Kasih. Orang yang membantu kita juga akan senang jika kita sendiri cukup tahu diri untuk bisa memberikan apresiasi terhadap orang lain. Berlaku sama jika kita membantu orang lain, kita juga akan merasa senang dan dihargai jika orang tersebut bisa memberikan apresiasi kekita walau pun “hanya” dalam bentuk ucapan terima kasih. Di perusahaan tempat ane bekerja dulu, ucapan terima kasih akan ane sampaikan dalam bentuk tertulis (email) yang kemudian ane cc ke bos yang bersangkutan. Tujuannya secara tidak langsung memberitahukan ke bos rekan kerja kita kalau kita terbantu ketika bekerja bersama dengan anak buahnya. DIjamin rekan kerja kita pasti akan senang. Jangan lupa segala sesuatu yang dibuat tertulis harus benar adanya aka fakta. Bentuk apresiasi itu sendiri bisa berbagai macam, misalnya kalau agan terima bonus jangan lupa bersyukur, memberi kepada keluarga dan bisa juga mentraktir rekan-rekan kerja yang punya kontribusi terhadap keberhasilan agan.



Sumber :http://ministrygreetings.com/ministry-greetings-c-170/thank-you-c-170_171/thank-you-gold-foil-c-170_171_172/thanks-for-a-job-well-done-p-1000.html

7. Menjaga kualitas pekerjaan dengan sangat baik

Seberapa berat tekanan yang agan dan sista rasakan, seberapa keselnyaagan sama bos, rekan kerja atau sama orang rumah, kita harus selalu menjaga kualitas pekerjaan dengan sangat baik. Orang lain apalagi di tempat kerja tidak akan pernah mentolerir kualitas pekerjaan agan karena agan punya masalah di kantor atau masalah pribadi. Analoginya sama dengan kalau ada rekan kerja kita yang kerjaannya ga beres karena baru putus pacaran misalnya, agan pasti akan merasa wah ini orang ga professional banget. Karena itu, apapun masalah yang sedang kita hadapi kita harus bisa menyelesaikan dan tidak membiarkan masalah itu mengganggu kualitas pekerjaan kita. Namanya kantor hanya akan selalu menilai performa kerja kita dengan kualitas pekerjaan yang kita berikan.Selain itu kemampuan orang juga berbeda-beda. Ada orang yang mampu mengerjakan beberapa hal sekaligus karena sudah terbiasa, ada juga yang tidak terbiasa mengerjakan beberapa hal sekaligus. Karena itu seperti yang ane sampaikan sebelumnya, agan harus mampu mengukur kemampuan diri sendiri sehingga bisa menjaga kualiatas pekerjaan dengan baik.


8.Berhati-hati dalam memberikan informasi ke orang lain

Ga perlu pelit informasi di kantor sebaiknya kita bersifat open dan share hal-hal yang memang perlu diketahui orang lain. Yang harus diperhatikan itu jangan bergosip, jangan ngomongin orang lain apalagi bos sendiri. Kalau ada rekan kerja bertanya tentang sesuatu hal kekita dan kita tahu jawabannya tidak apa-apa kita bantu saja. Rekan kerja kita tersebut pasti akan merasa terbantu oleh kita.
Selain itu, jangan lupa walaupun kita harus bersikap terbuka, tapi kita tetap harus bisa menjaga diri dengan tidak sembarangan memberikan informasi yang kita sendiri tidak tahu kebenarannya. Contohnya, kita juga perlu menjaga data-data yang bersifat pribadi, misalnya password laptop atau komputer dikantor, password telepon dan lain sebagainya. Hal ini untuk menghindari rekan kerja kita menggunakan data kita untuk keperluan mereka tanpa seizin kita. Atau jika ada orang bertanya ke kita tentang sesuatu hal dan kita ga yakin dengan jawabannya sebaiknya disampaikan terus terang kalau kita memang tidak terlalu mengetahui informasi yang ditanyakan.


9. Punya Hubungan baik dengan bos

Walau bagaimanapun pada akhirnya kesuksesan berkarir kita akan banyak di tentukan oleh bos kita. Karena itu memiliki hubungan yang baik dengan atasan sangat penting. Jika kita sedang mengerjakan beberapa pekerjaan yang sifatnya strategis, kita perlu memberikan informasi secara rutin kepada bos kita supaya bos kita cukup ter-update dengan informasi atau progess terakhir dari pekerjaan tersebut. Selain itu jika kita membutuhkan bantuan kita bisa meminta tolong kepada bos kita untuk membantu mencarikan solusi untuk kita. Kalau saat ini hubungan agan masih belum terlalu akrab dengan bos agan, agan bisa mulai dari sekarang. Bisa di mulai dengan menghadap bos agan untuk update seputar kerjaan agan. Perlu hati-hati ketika melakukan pendekatan ke bos agan, tidak perlu bicara hal yang bersifat Pribadi. Cukup lakukan di ruangan kerja bos agan, update bos agan dan berikan informasi yang jujur dan berimbang.



Sumber :http://www.arabianbusiness.com/how-be-good-boss-543918.html

“Di dunia kerja dan bisnis yang sangat kompetitif saat ini, selain attitude yang excellent, “being smart in all aspect” sangatlah penting. Ini memungkinkan Anda untuk belajar dan beradaptasi, serta melakukan yang lebih baik dari orang lain.”

-Tony Chen, President Director Microsoft Indonesia 2003-2009-

Sumber : Career First, Maya Arvini, hal 69


Twitter : @mayaarvini
Facebook : Maya Arvini & Career First
www.mayaarvini.com


Itu kira-kira beberapa tips dari ane, kalo Agan dan sista ada yang mau nanya silahkan langsung reply aja thread ini.

emoticon-cystgemoticon-2 Jempol emoticon-cystg
Diubah oleh mayaarvini 23-07-2015 16:30
0
55.1K
405
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan