dikturpinAvatar border
TS
dikturpin
Pelawak Tidak Hanya Melawak
Setelah lama tidak buat Thread, akhirnya ane buat juga.
Selamat berbagi info ya Gan emoticon-I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S)

Spoiler for Sumber:

Tugas seorang pelawak ialah membuat para penontonnya terhibur dengan aksi atau ucapannya. Peran pelawak sangat penting ketika masyarakat menghadapi masa sulit karena ekomoni atau politik seperti, menurunkan kepanikan dengan tawa atau sebagai kritik yang tersembunyi.

Bahkan, ketika Indonesia sempat berada dalam tekanan politik yang diartikan terbatasnya kebebasan ekspresi dan bicara, para pelawak tetap melakukan aksinya dengan kritik terhadap pemerintah.

Berikut sejumlah pelawak yang tidak hanya sekadar melawak untuk mencari popularitas, tetapi bagaimana memanfaatkan ruang untuk mengkritik kondisi yang sedang dihadapi masyarakat.


Bing Slamet

Spoiler for Foto Bing Slamet:

Pelawak yang lahir di Cilegon, Banten, 27 September 1927 ini memang telah menjadi ikon dunia lawak di Indonesia. Nama Bing Slamet begitu berkibar ketika mampu memberikan aksi lawakan yang populer namun kental dengan kritik sosial.

Sebagai pelawak, Bing Slamet tidak sekadar membuat gelak tawa para penontonnya. Terbukti, ketika dia memerankan seorang dukun di sinema Dukun Palsu (1973), Bing Slamet memberikan gambaran, bahwa masih banyak orang yang pergi ke dukun untuk meminta wejangan dan jimat.

Spoiler for Dukun Palsu (1973):

Bukannya berusaha orang-orang itu yang diperankan, Eddy Sud, Ateng, Iskak memilih dukun sebagai jalan utama untuk meraih kesuksesan dan menggeser kerja keras serta berdoa kepada tuhan yang seharusnya dilakukan.


Benyamin Sueb

Lahir di Kemayoran, Jakarta, 5 Maret 1939, Benyamin Sueb bukan hanya menjadi idola masyarakat tetapi juga rekan sejawatnya era 1950 - 1995.

Spoiler for Foto Bang Ben:

Bang Ben sapaan akrabnya, merupakan salah satu anak terbaik bangsa Indonesia yang berjuang untuk menjaga nilai tertinggi sebuah komedi. Ben yang diketahui sebagai salah satu murid Bing Slamet ini, memang tampaknya telah megikuti jejak gurunya.

Dalam film Drakula Mantu (1974), Benyamin memberikan nuansa segar, lucu plus dengan kritik ketika mengetahui rumah tuan yang dihuni oleh hantu.

Spoiler for Drakula Mantu (1974):

Hantu-hantu mengganggu siapa saja yang ingin mengusir mereka karena mereka merasa akan tergusur. Sementara, pemilik rumah itu adalah orang kota yang meminta bantuan kepada Benyamin yang memerankan pria miskin dari pinggiran kota.


Warkop DKI

Dilakoni oleh Dono, Kasino, Indro komedian legendaris Indonesia era (1970-90) ini tidak hanya sekadar melawak.

Spoiler for Warkop DKI:

Pesan-pesan moral mengenai kondisi sosial masyarakat juga diberikan sebagai sebuah kritik. Misal, dalam film Gengsi Dong (1981), Kasino yang memerankan Sanwani berusaha menunjukkan bahwa ia adalah orang kaya untuk mengejar pujaan hatinya Rita yang diperankan oleh Camelia Malik.

Spoiler for Gengsi Dong (1981):

Sanwani mendapat tantangan dari Paijo (Indro), dan Dono (Slamet) yang juga ingin menaklukan hati Rita dengan harta. Dono yang ayahnya petani tembakau dan berasal dari luar Jakarta tidak peduli untuk bersaing dengan pemuda Ibu Kota. Tidak hanya itu, semboyan mereka pun mengandung kritik.''Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang".


Semoga bisa berbagi gan, mohon jika agan punya tambahan.
emoticon-I Love Kaskus (S) emoticon-I Love Kaskus (S) emoticon-I Love Kaskus (S) emoticon-I Love Kaskus (S)
Diubah oleh dikturpin 04-04-2015 02:39
0
4.2K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan