- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sering Dimarahi Bahkan Diludahi, Guru SMP 10 Minta Kepsek Diganti
TS
wong.edan.utd10
Sering Dimarahi Bahkan Diludahi, Guru SMP 10 Minta Kepsek Diganti
Quote:
batampos.co.id – Puluhan Guru SMP 10 Batam meminta Kepala Sekolah mereka diganti. Karena diangap sewenang-wenang terhadap anak buahnya. Memarahi guru di depan siswa sekolah, hingga meludahi guru yang terlambat datang.
Pengajar yang merasa teraniaya membuat surat kepada DPRD Kota Batam, Wali Kota Batam, Dinas Pendidikan (Disdik) serta instansi lainnya.
“Setahu saya pemimpin itu bisa mengayomi. Ini anak buahnya dimaki-maki di depan umum,” ungkap Agus Guru Olahraga SMPN 10 Batam di depan Anggota Komisi IV yang sidak ke sekolah, Kepala Sekolah SMPN 10 Fahrul, serta majelis guru, Senin (30/3/2015).
Seluruh pekerjaan yang diperbuat anak buahnya selalu disalahkan. “Ini salah, berbuat itu juga salah,” katanya lagi. Akhirnya, lanjut Agus guru tidak bisa berbuat banyak. “Mati ketakutan, bagaimana mau menetralisirnya,” ungkapnya.
Terjadi kelompok guru yang pro dan kontra dengan kepemimpinan Fahrul. Mereka saling menjelekkan, suasana sekolah yang terletak di Seipanas ini tidak nyaman.
“Kalau saya salah, tidak apa-apa dipanggil ke ruangan. Ditampar pun saya rela. Ini tidak, dimarahin di depan umum,” kata pria yang sudah dipenuhi uban ini.
Rizal Sekuriti SMPN 10, juga pernah melihat kesewenang-wenangan kepala sekolah.
“Waktu itu guru Bahasa Ingris, Nurmaeti telat masuk. Langsung dia (Kepsek) meludah sambil bilang tahi kucinglah,” ungkap Rizal.
Menurutnya, Nurmaeti disalahkan hanya karena meminta izin melalui Wakil Kepala Sekolah, sehingga datang terlambat. “Mungin minta izinnya harus sama dia (Kepsek),” ungkapnya lagi.
Selvi, guru sekolah SMPN 10 bahkan dilengserkan dari jabatannya sebagai Wakil Kepala Sekolah. “Dituduh orang gila dan dikucilkan di sekolah ini. Semua guru dihasut agar tak mendekati saya, kalau mendekati saya mereka dijauhi juga,” bebernya lagi.
Antonius Yudi, guru SMPN 10 lainnya mengatakan, seringnya Kepala Sekolah memrahi guru di depan murid membuat profesi mereka dilecehkan. “Karena sudah banyak yang menjadi korban, kami adukan kepada pihak komite sekolah,” bebernya.
Komite Sekolah, lanjut Antonius menyarankan untuk membuat surat pernyataan mosi tidak percaya. “Anehnya setelah kami bikin surat dan minta dukungan, pihak komite justru tidak mendukung. Karena kami sudah kumpul, surat pernyataan sikap yang ditandatangani 20 guru kami layangkan kepada beberapa instansi terkait,” bebernya.
Sementara itu, Kepsek SMPN 10 menyadari kekeliruanya sering memarahi anak buahnya di depan umum. Fahrul mengaku siap mengubah perilakunya terhadap guru. “Saya siap dipindahkan kemanapun,” bebernya.
Hanya saja, Fahrul menyangkal dirinya meludahi anak buahnya. “Demi Tuhan, saya juga belum gila. Tidak pernah saya meludahi anak buah saya,” katanya lagi.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Batam, Safari Ramadan mengatakan pihaknya akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dua minggu ke depan. “Kita akan evaluasi, bila tak ada perubahan kami akan rekomendasikan untuk dilakukan penggantian Kepala Sekolah,” ungkap Safari Ramadan.(hgt)
Pengajar yang merasa teraniaya membuat surat kepada DPRD Kota Batam, Wali Kota Batam, Dinas Pendidikan (Disdik) serta instansi lainnya.
“Setahu saya pemimpin itu bisa mengayomi. Ini anak buahnya dimaki-maki di depan umum,” ungkap Agus Guru Olahraga SMPN 10 Batam di depan Anggota Komisi IV yang sidak ke sekolah, Kepala Sekolah SMPN 10 Fahrul, serta majelis guru, Senin (30/3/2015).
Seluruh pekerjaan yang diperbuat anak buahnya selalu disalahkan. “Ini salah, berbuat itu juga salah,” katanya lagi. Akhirnya, lanjut Agus guru tidak bisa berbuat banyak. “Mati ketakutan, bagaimana mau menetralisirnya,” ungkapnya.
Terjadi kelompok guru yang pro dan kontra dengan kepemimpinan Fahrul. Mereka saling menjelekkan, suasana sekolah yang terletak di Seipanas ini tidak nyaman.
“Kalau saya salah, tidak apa-apa dipanggil ke ruangan. Ditampar pun saya rela. Ini tidak, dimarahin di depan umum,” kata pria yang sudah dipenuhi uban ini.
Rizal Sekuriti SMPN 10, juga pernah melihat kesewenang-wenangan kepala sekolah.
“Waktu itu guru Bahasa Ingris, Nurmaeti telat masuk. Langsung dia (Kepsek) meludah sambil bilang tahi kucinglah,” ungkap Rizal.
Menurutnya, Nurmaeti disalahkan hanya karena meminta izin melalui Wakil Kepala Sekolah, sehingga datang terlambat. “Mungin minta izinnya harus sama dia (Kepsek),” ungkapnya lagi.
Selvi, guru sekolah SMPN 10 bahkan dilengserkan dari jabatannya sebagai Wakil Kepala Sekolah. “Dituduh orang gila dan dikucilkan di sekolah ini. Semua guru dihasut agar tak mendekati saya, kalau mendekati saya mereka dijauhi juga,” bebernya lagi.
Antonius Yudi, guru SMPN 10 lainnya mengatakan, seringnya Kepala Sekolah memrahi guru di depan murid membuat profesi mereka dilecehkan. “Karena sudah banyak yang menjadi korban, kami adukan kepada pihak komite sekolah,” bebernya.
Komite Sekolah, lanjut Antonius menyarankan untuk membuat surat pernyataan mosi tidak percaya. “Anehnya setelah kami bikin surat dan minta dukungan, pihak komite justru tidak mendukung. Karena kami sudah kumpul, surat pernyataan sikap yang ditandatangani 20 guru kami layangkan kepada beberapa instansi terkait,” bebernya.
Sementara itu, Kepsek SMPN 10 menyadari kekeliruanya sering memarahi anak buahnya di depan umum. Fahrul mengaku siap mengubah perilakunya terhadap guru. “Saya siap dipindahkan kemanapun,” bebernya.
Hanya saja, Fahrul menyangkal dirinya meludahi anak buahnya. “Demi Tuhan, saya juga belum gila. Tidak pernah saya meludahi anak buah saya,” katanya lagi.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Batam, Safari Ramadan mengatakan pihaknya akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dua minggu ke depan. “Kita akan evaluasi, bila tak ada perubahan kami akan rekomendasikan untuk dilakukan penggantian Kepala Sekolah,” ungkap Safari Ramadan.(hgt)
SUMBER: http://batampos.co.id/31-03-2015/sering-dimarahi-bahkan-diludahi-guru-smp-10-minta-kepsek-diganti/
Quote:
BATAMTODAY.COM, Batam - Puluhan guru SMP Negeri 10 Batam melakukan aksi mogok mengajar pada Senin (30/3/2015). Mereka memprotes kebijakan kepala sekolah, Fahrul, yang sering melakukan tindakan semena-mena dan yang tidak sepatutnya dilakukan oleh seorang pemimpin kepada bawahannya.
Wakil Kepala SMPN 10 Batam yang juga guru seni budaya dan yang mewakili para guru, Antonius Yudi, menjelaskan bahwa rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh para guru sebenarnya sudah berlangsung lama. Kepala sekolah suka seenaknya memarahi guru di depan siswa padahal belum jelas kesalahan yang dilakukan oleh guru.
Bahkan yang paling membuat guru berani melakukan aksi prostes ini adalah adanya salah satu guru pernah diludahi oleh kepala sekolah karena terlambat masuk sekolah.
"Saya hanya menyampaikan apa yang jadi keluhan oleh para guru selama ini. Perselisihan sudah lama sebanarnya. Ya kami hanya meminta agar dia (kepala sekolah) bisa berubah," kata Yudi, di SMPN 10 Batam.
Yudi juga menjelaskan, selama ini banyak ancaman yang dilakukan oleh kepala sekolah kepada guru jika ada yang protes. Karena itu sejumlah guru ketakutan jika ingin menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap tindakan kepala sekolah tersebut.
Namun Fahrul membantah semua tuduhan terhadap dirinya itu. Dia beralasan hanya melatih kedisiplinan para guru dalam mengajar. "Itu semua tidak benar. Saya tidak pernah melakukan itu, apalagi meludahi guru," kata Fahrul.
Ia menuding ada beberapa oknum guru yang katanya tidak suka dengannya sehingga memprovokasi guru lainnya untuk melengserkan dirinya dari jabatan kepala sekolah.
Anggota Komisi IV DPRD Batam, Safari Ramadhan, yang mendatangi SMPN 10 Batam meminta kepada guru atau kepala sekolah untuk tidak melanjutkan perselisihan ini dan segera menyelesaikan masalah yang ada dengan baik. Dia juga berpesan kepada kepala sekolah agar berubah seperti yang diharapkan guru dan juga meminta kepada guru agar bisa bijak dalam menyikapi masalah ini.
"Kami dari Komisi IV akan memantau terus. Kalau tidak ada perubahan selama satu atau dua minggu ini, kita akan tindak lanjuti dengan rapat dengar pendapat dengan Dinas Pendidikan dan kepala sekolah serta para guru," kata Safari.
Akibat aksi mogok ini, aktivitas belajar mengajar di SMPN 10 Batam sempat berhenti. Siswa terlantar. Bahkan siswa kelas IX yang hendak melakukan pemantapan menjelang UN hanya duduk-duduk di halaman kelas. (*)
Editor: Roelan
Wakil Kepala SMPN 10 Batam yang juga guru seni budaya dan yang mewakili para guru, Antonius Yudi, menjelaskan bahwa rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh para guru sebenarnya sudah berlangsung lama. Kepala sekolah suka seenaknya memarahi guru di depan siswa padahal belum jelas kesalahan yang dilakukan oleh guru.
Bahkan yang paling membuat guru berani melakukan aksi prostes ini adalah adanya salah satu guru pernah diludahi oleh kepala sekolah karena terlambat masuk sekolah.
"Saya hanya menyampaikan apa yang jadi keluhan oleh para guru selama ini. Perselisihan sudah lama sebanarnya. Ya kami hanya meminta agar dia (kepala sekolah) bisa berubah," kata Yudi, di SMPN 10 Batam.
Yudi juga menjelaskan, selama ini banyak ancaman yang dilakukan oleh kepala sekolah kepada guru jika ada yang protes. Karena itu sejumlah guru ketakutan jika ingin menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap tindakan kepala sekolah tersebut.
Namun Fahrul membantah semua tuduhan terhadap dirinya itu. Dia beralasan hanya melatih kedisiplinan para guru dalam mengajar. "Itu semua tidak benar. Saya tidak pernah melakukan itu, apalagi meludahi guru," kata Fahrul.
Ia menuding ada beberapa oknum guru yang katanya tidak suka dengannya sehingga memprovokasi guru lainnya untuk melengserkan dirinya dari jabatan kepala sekolah.
Anggota Komisi IV DPRD Batam, Safari Ramadhan, yang mendatangi SMPN 10 Batam meminta kepada guru atau kepala sekolah untuk tidak melanjutkan perselisihan ini dan segera menyelesaikan masalah yang ada dengan baik. Dia juga berpesan kepada kepala sekolah agar berubah seperti yang diharapkan guru dan juga meminta kepada guru agar bisa bijak dalam menyikapi masalah ini.
"Kami dari Komisi IV akan memantau terus. Kalau tidak ada perubahan selama satu atau dua minggu ini, kita akan tindak lanjuti dengan rapat dengar pendapat dengan Dinas Pendidikan dan kepala sekolah serta para guru," kata Safari.
Akibat aksi mogok ini, aktivitas belajar mengajar di SMPN 10 Batam sempat berhenti. Siswa terlantar. Bahkan siswa kelas IX yang hendak melakukan pemantapan menjelang UN hanya duduk-duduk di halaman kelas. (*)
Editor: Roelan
Sumber: http://m.batamtoday.com/detail2.php?id=55414
Quote:
BATAMTODAY.COM, Batam - Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan, ternyata tidak tahu sama sekali aksi mogok mengajar guru sebagai buntut perselisihan dengan kepala sekolah pada Senin (30/3/2015) lalu sehingga menyebabkan siswa SMP Negeri 10 Batam terlantar. Dahlan malah kaget ketika diminta tanggapannya terkait perselisihan yang mengganggu dunia pendidikan itu. (Baca: Majelis Guru Ribut dengan Kepala Sekolah, Siswa SMPN 10 Batam Terlantar)
"Saya belum tahu malahan, belum ada laporan dari Kepala Dinas Pendidikan soalnya. Sampai hari ini (belum dilaporkan)," kata Dahlan di usai menyerahkan laporan keuangan Pemerintah Kota Batam ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di kantor BPK Kepulauan Riau di Batam, Selasa (31/3/2015).
Namun ia tegaskan akan memberikan sanksi tegas kepada kepala sekolah ataupun para guru jika terbukti melakukan pelanggaran. Menurutnya, seharusnya kepala sekolah segera melaporkan ke Dinas Pendidikan jika ada masalah sehingga masalahnya tidak sampai berlarut-larut.
"Saya akan memberikan teguran kepada kepala sekolah tersebut. Saya juga tidak akan segan memindahkan guru yang tidak bisa taati peraturan," tegas Dahlan lagi.
Sebelumnya, puluhan guru di SMP Negeri 10 Batam melakukan aksi mogok mengajar pada Senin itu. Mereka memprotes kebijakan kepala sekolah, Fahrul, yang sering melakukan tindakan semena-mena dan yang tidak sepatutnya dilakukan oleh seorang pemimpin kepada bawahannya.
Bahkan, menurut penuturan guru di sekolahitu, yang paling membuat mereka berani melakukan aksi prostes ini adalah adanya salah satu guru pernah diludahi oleh kepala sekolah karena terlambat masuk sekolah. (*)
Editor: Roelan
"Saya belum tahu malahan, belum ada laporan dari Kepala Dinas Pendidikan soalnya. Sampai hari ini (belum dilaporkan)," kata Dahlan di usai menyerahkan laporan keuangan Pemerintah Kota Batam ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di kantor BPK Kepulauan Riau di Batam, Selasa (31/3/2015).
Namun ia tegaskan akan memberikan sanksi tegas kepada kepala sekolah ataupun para guru jika terbukti melakukan pelanggaran. Menurutnya, seharusnya kepala sekolah segera melaporkan ke Dinas Pendidikan jika ada masalah sehingga masalahnya tidak sampai berlarut-larut.
"Saya akan memberikan teguran kepada kepala sekolah tersebut. Saya juga tidak akan segan memindahkan guru yang tidak bisa taati peraturan," tegas Dahlan lagi.
Sebelumnya, puluhan guru di SMP Negeri 10 Batam melakukan aksi mogok mengajar pada Senin itu. Mereka memprotes kebijakan kepala sekolah, Fahrul, yang sering melakukan tindakan semena-mena dan yang tidak sepatutnya dilakukan oleh seorang pemimpin kepada bawahannya.
Bahkan, menurut penuturan guru di sekolahitu, yang paling membuat mereka berani melakukan aksi prostes ini adalah adanya salah satu guru pernah diludahi oleh kepala sekolah karena terlambat masuk sekolah. (*)
Editor: Roelan
Sunber : http://m.batamtoday.com/berita55473-Tak-Ada-Laporan-Kepala-Dinas-Pendidikan,-Wako-Batam-Tak-Tahu-Kisruh-di-SMPN-10.html
Foto mediasi
Anies mana anies
Ada guru(honor) yang tzakep loh dimari genit
tien212700 memberi reputasi
1
3.7K
Kutip
10
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan