adidananto.88Avatar border
TS
adidananto.88
Meski Ekspor Menurun Tajam, Perhiasan Indonesia Tetap Jadi Primadona Dunia



Pada awal pekan ini, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan Indonesia bulan Februari 2015 yang kembali mencatat surplus sebesar 0,74 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Surplus ini relatif stabil jika dibandingkan dengan surplus pada Januari 2015 yang tercatat sebesar 0,75 miliar dolar AS. Pencapaian tersebut ditopang oleh surplus neraca migas maupun nonmigas.

Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, neraca perdagangan nonmigas pada Februari 2015 masih mencatat surplus sebesar 0,57 miliar dolar AS. Ekspor nonmigas tercatat turun 7,8% (mtm) terutama terjadi pada ekspor perhiasan/permata, alas kaki, bahan bakar mineral, serta lemak dan minyak hewan/nabati. Di sisi lain, ekspor nonmigas untuk kendaraan dan bagiannya mengalami peningkatan.

Seperti telah dilaporkan sebelumnya, nilai ekspor Indonesia di bulan Februari 2015 mencapai US$12,29 miliar atau mengalami penurunan sebesar 7,99 persen dibanding ekspor Januari 2015. Demikian juga bila dibandingkan dengan ekspor di bulan Februari 2014 juga mengalami penurunan sebesar 16,02 persen.

Penurunan terbesar komoditi ekspor nonmigas terjadi pada perhiasan/permata yaitu sebesar US$230.1juta (29.94%). Menurut Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan RI, Hong Kong dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) merupakan beberapa pasar utama perhiasan Indonesia.

Meski kali ini ekspor perhiasan dalam negeri catat penurunan terbesar, ternyata dalam kurun waktu setahun terakhir, ekspor perhiasan Indonesia berhasil meningkat 73,4 persen dengan nilai 948,6 Juta dolar. Kenaikan nilai tersebut disulut oleh peningkatan permintaan perhiasan yang terbuat dari logam mulia lainnya sebesar 2.166,46 persen dengan nilai sebesar 323,3 Juta dolar.

Sementara itu, di sisi lain, impor nonmigas Februari 2015 mencapai US$9,83 miliar atau turun 6,34 persen jika dibandingkan dengan Januari 2015, sementara bila dibandingkan dengan Februari 2014 turun 4,86 persen. Nilai impor nonmigas terbesar Februari 2015 adalah golongan barang mesin dan peralatan mekanik dengan nilai impor sebesarUS$1,82 miliar. Nilai ini turun 10,29 persen dibanding impor golongan barang yang sama Januari 2015.

Penurunan impor yang terjadi di bulan Februari lalu sebagian besar disumbangkan Jepang sebesar US$436.5juta (15.22%) dan Singapura sebesar US$348.7juta (21.73%). Sedangkan impor terhadap Jerman justru menyumbangkan penurunan yang cukup tajam jika dibandingkan dengan Jepang dan Singapura yaitu sebesar US$112.7juta (31%).

Indonesia mulai saat ini sudah bisa mengandalkan perhiasan atau permata untuk meningkatkan ekspor dalam negeri. Pasalnya, perhiasan atau permata sepanjang Februari lalu masuk dalam urutan 10 golongan barang andalan ekspor negara ini.



Sumber http://vibiznews.com/2015/03/20/mesk...imadona-dunia/
0
907
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan