TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM - Kapal KM Nurah tenggelam di perairan Singapura, Minggu (15/3/2015) dinihari tepatnya 2 Mil dari pantai Sakera, Kabupaten Bintan. Informasi yang dihimpun Tribun, kapal tersebut berpenumpang 20 orang. Dari beberapa penumpang, terdapat Warga Negara Asing (WNA) berkebangsaan Amerika.
Mendengar adanya peristiwa tersebut, dua kapal perang milik TNI AL langsung terjun untuk menyelamatkan korban kapal tenggelam ini. "20 orang terselamatkan. Kapal itu perjalanan dari Batam menuju Tarempa. KRI Pattimura-371 dan KRI Siribua-859 melakukan penyelamatan," ujar Asisten Kepala Divisi Senjata dan Bahari KRI Pattimura, Letda (L) Denizal Hifzan Abidin saat dikonfirmasi.
Menurut Denizal, dari 20 korban tersebut sebanyak 12 orang merupakan penumpang dan 8 sisanya adalah awak kapal. Terdapat beberapa orang warga negara asing di antara para penumpang tersebut."Itu warga negara Amerika yang sedang melaksanakan penelitian bawah laut. Mereka korban juga. Ada WNI-nya," kata Denizal.
Saat ini para korban sudah berada di KRI Pattimura dan sedang dalam perjalanan kembali menuju Batam. Kapal yang tenggelam tersebut merupakan kapal kargo. Kondisinya sendiri masih belum diketahui apakah karam atau tidaknya.
"Korban sudah di kapal kami. Itu kapal kargo, tenggelam karena bocor," tutup Denizal.

TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM - Kapal kayu KM Nurah yang tengelam ini bertujuan ke Kepulauan Anambas dan Natuna propinsi Kepulauan Riau (Kepri), dimana setibanya disana 12 orang penumpang ini yang merupakan dari LSM Konservasi Nasional akan melakukan penelitian terhadap biota laut yang ada di dua daerah tersebut.
Namun belum lagi tiba, kapal yang bertolak dari Batam ini keburu bocor dan tenggelam. "Kejadiannya berawal sekitar pukul 20.00 WIB, saat itu kapal bocor dan air laut masuk kedalam kapal. Namun pompa air yang ada di dalam kapal tidak berfungsi dengan baik, sehingga kapal itu perlahan tengelam," kata Marc Crushmen
Warga Negara Amerika dari LSM Konservasi Nasional, Minggu (15/3/2015).
Dari sanalah, mereka langsung meminta pertolongan menggunakan radiso sambungan satelit. "Kapal rencana ke kepulauan Anambas dan Natuna melakukan survei dari kementrian dan kelautan bersama DKP Kepri, untuk keaneka ragaman hayati laut di perairan itu," katanya.
Komandan Guskamla Armabar Laksamana Pertama Abdul Rasyid mengaku kejadian ini diketahui pihaknya sekitar pukul 21.30 WIB, dan dari informasi itu, dirinya langsung berkoordinasi dengan Guspur Lantamal Tanjungpinang. "Saat itu juga saya perintahkan empat kapal perang untuk melakukan penyelamatan," kata Laksamana Pertama Abdul Rasyid.
Dan dari pertolongan itu, tambah Rasyid, pihaknya berhasil menyelamatkan 20 orang yang ada didalam kapal KM Nurah tersebut. "Ada 20 orang, diantaranya delapan ABK dan 12 orang penumpang. Bahkan dari 12 penumpang itu, empat orangnya WNA asal Amerika," ungkap Rasyid.

TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM - Sebanyak 20 penumpang kapal motor Nurah GT 134 yang tenggelam di sekitar perairan ian Bintan masih mengalami trauma.
Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Batam, Kolonel Laut (P) Ribut Eko Suyatno, mengatakan keseluruhan penumpang selamat dan saat ini masih diistirahatkan di KKP Sekupang.
"Setelah kita data sekarang mereka lagi di istirahat. Penumpangnya selamat semua tapi masih trauma. Sekarang mereka di KKP. Biarlah mereka istirahat dulu" ujar Eko, Minggu (15/3/2015).
Para penumpang kapal yang bertujuan melakukan penelitian karang ke Natuna tersebut terdiri dari sembilan awak kapal masing-masing Mushaim (39) selaku nahkoda, delapan ABK masing-masing Sutono (34), Japar Husein (30), Syarifuddin (45), Wiky P (39), febri Ramdani (20), Hasanuddin (48), Deni Afriisal (22) dan Irawan (42).
Tiga penumpang dari anggota LSM Conserium masing-masing Dewi Anggraini (32) dari Tanjungpinang, Asril Juneidi (47) dari Ambon dan Andreas Muliadi (44) dari Jakarta.
Dua Anggota LIPI Jakarta Riski (26) dan Kunto wibowo (28). Dua anggota KKP Jakarta Juanda Ilham (30) dan Jupri (36). Serta empat ahli ikan karang yang merupakan Warga Negara Asing, masing-masing, Mark Edoman (46) asal Amerika, Emre turak (56) asal Australia, Gerald Alent (72) asal Australia dan Lyndon Deuantier (58) asal Australia.