Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ObatBTAvatar border
TS
ObatBT
Konsultasi Hukum [Help]
Langsung aja gan...

ceritanya gini gan,

- Nyokap ane nikah sirih / dibawah tangan dengan seorang yg sudah mempunyai istri 3 [nyokap ane istri ke4]

- Sebelum nikah Nyokap ane sudah kredit rumah baru yg rencananya nanti dijadikan tempat usaha nyokap ane dengan anak2nya

- nah setelah nikah nyokap ane cerita sama suami barunya itu kalau kami memiliki rumah yg akan dibangun untuk usaha nyokap ane dan anak2nya, dan nyokap ane minta tolong kepada suaminya tersebut untuk didoain agar tempatnya berkah [suaminya seorang ustd].

- skip skip skip... akhirnya mulailah kami membangun dengan biaya dari komisi jual rumah [nyokap ane broker]

- pada saat proses membangun, datang lah suami nyokap ane ini dan bilang ke nyokap ane "bunda nanti saya bantuin ya ngebangun"

- nah mulai dari sini berubah semua rencana ngebangun yg awalnya dibuat sederhana menjadi lebih bagus bentuk rumahnya dengan dana berdua [nyokap ane dan suaminya].

-pada saat proses ane dan adek ane sudah bilang kesuami nyokap ane agar tidak membangun lg, karena nantinya bisa jd masalah, jawbannya suami nyokap ane "gpp ini kan nantinya untuk ibu kamu dan usaha kalian juga" karena tetep maksa untuk ngebangun akhirnya kami diam.

-setelah bangunan hampir selesai, ternyata ustad tersebut bilang ke nyokap ane kalo dia ingin membuka usaha rumah makan, yg nantinya akan dikelola oleh anak2nya dan istri pertamanya, dengan iming2 hasil dari penjualan akan diberikan kenyokap ane setelah dipotong oleh pengeluaran2 termasuk cicilan rumah, setelah itu baru dibagikan ke anak2nya dan istri pertamanya. [rapat ini tanpa sepengetahuan dari ane dan adek2ane]

- nyokap bilang ke ane kalo nyokap akan buka rumah makan kerjasama dengan anak2 dari si ustad, dan pembukuan dan keuangan nyokap ane yg ngatur [semua tanpa ada surat perjanjian kerjasama hanya omongan saja], oleh karena itu ane dan adik ane mengijinkan.

- skip skip skip... akhirnya pembukaan lah rumah makan ini, sebulan berjalan ternyata kami ditipu oleh orang yg mengakibatkan kami harus pindah dari rumah yg kami tempati, dan pindahlah nyokap ane kermh yg dijadikan tempat usaha ini, sedangngkan ane ngontrak bersama istri ane.

- rumah yg dijadikan tempat usaha ini dibangun menjadi 2 [dua] dengan bentuk ruko, rencanya yg bagian kecil untuk usaha nyokap ane [salon] dan yg satunya buat restoran [lebih besar].

- setelah sebulan berjalan rumah makannya, ternyata berbeda dengan yg telah di rencanakan, semua pembukuan dan keuangan nyokap ane tidak mengetahui, dan mereka pun tidak membayar cicilan rumah.

- setelah berjalan 2 bulan tanpa ada cicilan rumah yg masuk sesuai kesepakatan [tanpa surat perjanjian], nyokap bingung harus membayar cicilan rumah, sedangkan mengharapkan dari salon pun banyak costumer yg ingin perawatan tubuh ditolak dikarenakan tidak ada tempat, karena salon nyokap ane hanya dikasih tempat yg kecil.

- akhirnya nyokap ane cerita ke ane kalo belum bayar cicilan selama 2 bulan, akhirnya ane putuskan untuk menutup rumah makan tersebut dan kembali kerencana kami yg awal tempat itu akan di jadikan usaha untuk nyokap dan anak2nya.

- tapi dari pihak mereka malah meminta uang ganti rugi karena telah membantu membangun sebesar 250 jt ke keluarga kami, dengan alasan si ustad telah meminjam uang istri pertamanya dan anak2nya untuk membangun rumah kami tersebut. [tidak ada bukti telah membangun dan meminjam uang sebesar 250 jt]

- akhirnya saya memberikan usul agar tempat di tukar rumah makannya di tempat yg kecil dan salon ditempat yg besar, agar kami tidak menolak costumer lagi dan bisa membayar cicilan rumah.

- tapi mereka meminta agar uangnya dikembalikan sebesar 20 % baru mereka mau tukar tempat.

- disini ane dan nyokap ane merasa di tipu dan diperas, karena nyokap ane pun ikut mengeluarkan biaya ngebangun rumah kami tersebut dan kami pun tidak menyuruh siustad tersebut untuk ngebangun.

pertanyaan ane :

1. apakah ini termasuk perkara pidana atau perdata?
2. langkah2 apa saja yg paling baik yg harus saya ambil untuk menyelesaikan masalah ini, ke hukum atau dengan musyawarah, dilihat lg kalau dengan musyawarah hasil akhirnya saya harus mengganti sebesar 250 jt.


tolong bantuannya untuk para master2 hukum, pala ane mau pecah gan pusing mikirin ini masalah... emoticon-Mewek

Maaf ya gan kalo threadnya berantakan... emoticon-Sorry





emoticon-Mewek
Diubah oleh ObatBT 13-03-2015 00:33
0
1.5K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan