JAKARTA, KOMPAS.com - Para penggiat pengguna transportasi umum memprotes kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yang membuka jalur sepeda di jalan inspeksi Kanal Banjir Timur (KBT) untuk semua kendaraan.
Mereka menganggap hal itu telah menghilangkan hak-hak masyarakat yang telah berusaha berpaling dari kendaraan bermotor.
"Nasib pengguna sepeda, jalurnya sendiri dilegalkan untuk disikat penggguna motor. Menurut kami ini merupakan langkah mundur. Bagaimana mau menciptakan kota yang nyaman kalau pemerintah malah menghilangkan hak-hak orang yang tidak menggunakan kendaraan bermotor," kata Direktur Institute Transportation for Development Policy (ITDP) Indonesia, Yoga Adiwinarto kepada Kompas.com, Senin (9/3/2015).
Menurut Yoga, jalur sepeda di KBT merupakan jalur yang paling baik di Jakarta. Sebab, jalur memiliki pembatas beton yang memisahkannya dari pengguna kendaraan bermotor.
Jalur itu pun, kata dia, dibangun tanpa mengambil jalan eksisting. Hal ini berbeda dari jalur-jalur sepeda pada umumnya yang ada di tempat lain.
"Kalau di Senopati (Jakarta Selatan) memang ada jalur sepeda, tetapi bukan dibangun khusus. Tetapi cuma jalur yang dicat di atas jalur eksisting. Kalau di KBT ini memang dibangun khusus, ada tanah kosong yang dibuat jalur untuk pengguna sepeda dan pejalan kaki," ujar dia.
Dalam foto-foto yang diunduh dari akun @itdpindonesia, tergambar jelas bagaimana para pengguna sepeda harus merelakan jalurnya diduduki oleh para pengguna sepeda motor.
Akibatnya, sebagian pengguna sepeda tampak melintas di atas jalur hijau, namun tak sedikit yang memilih memikul sepedanya.
Mengutip dari beritajakarta.com, jalur sepeda yang dibuka untuk mengakomodir semua kendaraan mulai berlaku Senin.
Jalur yang dibuka mulai dari depan RSK Duren Sawit hingga jembatan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara. Kebijakan itu diterapkan setiap Senin-Jumat mulai pukul 06.00-09.00.
Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur Bernad Octavianus Pasaribu mengatakan, tujuan dibukanya jalur sepeda di jalan inspeksi KBT untuk semua kendaraan bertujuan untuk mengurai kemacetan dan kepadatan lalu lintas di kawasan itu.
Sebab, hampir setiap harinya kemacetan parah selalu terjadi di Jalan R Soekamto, Jalan Kolonel Sugiono, dan Jalan Basuki Rachmat.
"Jalur sepeda yang dibuka untuk mengurai kemacetan yaitu di sisi utara KBT. Selama ini kan ditutup karena untuk jogging track dan sepeda warga. Namun waktu pembukaannya dibatasi, hanya pukul 06.00-09.00 setiap Senin hingga Jumat," ujar Bernad.
Sumur
ane pernah juga lagi naik sepeda di marahin yg naik motor d klakson2nin padahal d jalur sepeda jalannya..