TEHERAN - Pria Iran yang telah membutakan mata pria lainnya dengan menyiramkan zat asam, dihukum dengan pencongkelan mata oleh petugas medis.

Pelaku penyiram asam yang namanya tidak disebutkan itu, dibuat tidak sadarkan diri, di Penjara Rajaishar, petugas medis kemudian mengambil matanya. Demikian dilaporkan surat kabar Iran Hamshahri.

Pria tersebut ditangkap setelah menyiramkan cairan asam ke wajah seorang pria lain, di Kota Qom pada 2010, menyebabkan kebutaan dan kerusakan wajah permanen.

“Minggu ini, dua orang pelaku penyiraman asam akan diambil matanya. Dalam salah satu kasus, sang pelaku setuju atas hukuman tersebut, tapi, hukuman tersebut telah ditunda selama dua bulan. Seorang lainnya, akan diambil mata kirinya dan dalam enam bulan kami akan mengambil juga mata kanannya,” kata Juru Bicara Hak Asasi Manusia Iran (IHR) Mahmood Amiry-Moghaddam, kepada International Business Times, Jumat (6/3/2015).

Hukuman ini merupakan penerapan hukum syariah di Iran, namun IHR meminta dunia internasional untuk memprotes hukuman tersebut, dan menyebutnya sebagi perlakuan brutal.

“Dengan membutakan seseorang, otoritas Iran menunjukkan sisi brutal mereka, yang tidak jauh berbeda dengan ISIS,” lanjut Mahmood.

Penyerangan dengan zat asam ditujukan untuk membuat seseorang menjadi cacat dan tidak membunuh mereka. Penyerangan semacam ini banyak dilakukan di Asia dan negara-negara Timur Tengah seperti India, Pakistan, Arab Saudi, dan Afghanistan, serta beberapa bagian Amerika Selatan dan Afrika.

http://news.okezone.com/read/2015/03...iran-dicongkel

Kalo pelakunya siram air keras gitu sih ane setuju aja pembalasannya begini.
Mestinya yg geng motor yg nyiram air keras disini juga diginiin.


Godaan dicueki, anggota geng motor siram 2 gadis pakai air keras



Merdeka.com - Lantaran tersinggung karena dicueki saat menggoda dua orang gadis yang melintas, Raka Putra Pratama (17) akhirnya gelap mata. Saking kesalnya, pelajar kelas II SMK di Palembang Jurusan Mesin ini, nekat menyiram kedua gadis itu dengan air keras (cuka parah).

Akibatnya, kakak beradik Sri Maryansi (20) dan Sri Marweni (14) mengalami luka bakar di muka dan sekujur tubuh mereka. Keduanya kini dirawat di Rumah Sakit Myria Palembang. Sementara pelaku diciduk polisi di rumahnya dua hari setelah kejadian.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (2/11) di Jalan Tanjung Api-api, 30 meter dari Mapolsek Sukarami Palembang. Kedua korban yang mengendarai sepeda motor sedang berhenti menunggu lampu hijau hidup.

Kemudian, pelaku datang dengan Yamaha Vixion dan langsung melemparkan air keras yang dibungkus kresek warga hitam ke arah korban. Kedua korban terjatuh dan dilarikan warga ke rumah sakit.

Menurut tersangka, dia nekat berbuat demikian lantaran tersinggung sapaannya yang bertujuan menggoda, dicueki kedua korban. Saat itu, mereka berpapasan di depan SPBU Tanjung Api-api.

Merasa disepelekan, tersangka membuntuti kedua korban dari belakang. Begitu bertemu, dia langsung menyiram air keras ke muka korban.

"Saya cuma tegur 'hai adek', tapi dicuekin. Sakit hatilah dibuat gitu. Saya kejar dan saya siram pakai cuka parah di kantong plastik," ungkap Raka di Mapolsek Sukarami Palembang, Rabu (5/11).

Tersangka mengaku setiap hari membawa air keras di motornya. Sebab, sebagai anggota geng motor dan suporter fanatik Sriwijaya FC, Singa Mania, terbilang banyak musuh. Air keras itu sebagai senjata jika bertemu musuh atau terjadi tawuran antar geng motor atau suporter bola.

"Itu cuma pegangan waktu jalan-jalan. Tapi, kemarin saya emosi saja sama dua cewek itu," kata dia.

Kapolsek Sukarami Palembang Kompol Imam Tarmudi didampingi Kanit Reskrim, Iptu Heri menjelaskan, tersangka diamankan di rumahnya saat tertidur pulas tanpa ada perlawanan. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka akan dijerat Pasal 351 ayat (2) KUHP

http://palingaktual.com/1158294/goda...ir-keras/read/