- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Jakarta Fantasy
TS
gajebuanget
Jakarta Fantasy
Sebelumnya ane mw minta maaf dulu neh, di dalam cerita ini ada beberapa nama / kata2 yg tidak asing bagi kalian, jangan di bully yaa gan apalagy di bata !! :'D kalo bisa sih kasih saran dan kritik (kritiknya jangan pedes2 yaa XD), yg mw nyumbang nama character atau yg lainnya jga boleh coz ane kurang ahli dalam hal penamaan character. :P
ane harap agan2 sekalian suka dan berkenan untuk berkomentar, memberi rate, atau cendol (Ngarep :'v). coz pemberian kalian adalah motivasi untuk ku. ^_^
ane harap agan2 sekalian suka dan berkenan untuk berkomentar, memberi rate, atau cendol (Ngarep :'v). coz pemberian kalian adalah motivasi untuk ku. ^_^
Tak usah basa-basi deh langsung aj Cekibrot !!
Update : 11 September 2015 pukul 03.50
teks warna biru adalah update terbaru
teks warna biru adalah update terbaru
Spoiler for Bab 1 : Prolog:
BAB I
Pendahuluan
Pendahuluan
Jakarta, Minggu 5 Nopember 2017. Pukul 02.00 dini hari seperti biasa aku bermain MMORPG online di kamarku. Dengan sebuah layar lebar sebesar dinding aku berdiri di tengah-tengah ruangan diatas keypad yg tertanam di lantai dan mengontrol karakter playerku yang bernama ‘Jhipand’ melawan Boss stage akhir bernama ‘Gondar – The Destroyer’ di sebuah dungeon. Dari luar dungeon ini terlihat seperti hotel, tapi ketika kita masuk ke dalam maka suasananya akan berbeda tidak seperti di dalam hotel, di setiap dungeon memiliki ciri khas suasana masing-masing seperti gua, hutan, laut, langit, gunung, dan lain sebagainya.
Gondar melepaskan pukulan besarnya ke arahku, aku menghindarinya dengan melompat dan mendarat di atas lengannya. Aku berlari menyusuri lengannya dan melompat ke arah wajah Gondar, “Skill : Piercing Arrow” kataku. Skill aktif (kemampuan) memanah yang dapat menembus armor dan mengabaikan status point pertahanan lawan. Aku melepaskan skill anak panahku tepat di depan dahinya hinga menembus ke belakang kepalanya, Gondar terjatuh tak berdaya dan Heart Point (HP) Boss Gondar turun menjadi 0.
Dungeon Clear! tulisan besar yang muncul ketika kita telah menyelesaikan dungeon hingga akhir. Lalu di bawahnya terpampang hasil pertarungan ku selama di dalam dungeon (Results). “Dapet senjata baru, Lucky.”Kataku sambil tersenyum. Ketika aku sedang melihat-lihat info tentang senjata tersebut tiba-tiba muncul window tanda quest telah di selesaikan.
“Hidden quest complete ? gw kan ga ngambil quest apa-apa.”Kataku dalam hati. Window itu terlihat tidak biasa, aku sempat berfikir kalau window tersebut adalah sebuah bug, tapi setelah aku baca isi dari quest tersebut ternyata memang sudah terprogram dari systemnya. Aku terdiam sesaat tak percaya dengan apa yang aku dapatkan dari quest tersebut, aku mendapatkan Ultimate Skill, skill yang saat ini baru di miliki 4 orang pemain, Deadly Attack itu lah nama skill nya.
Spoiler for BAB 2 : Penantang:
BAB II
Penantang
Penantang
Jakarta, Senin 6 Nopember 2017, pukul 06.35 aku berangkat ke sekolah dengan wajah yang terkantuk-kantuk, ketika di depan gerbang sekolah teman sebaya ku ‘Tahta Nugraha’ pemilik player bernama ‘Ichika’ menyapaku dari belakang dan menghampiriku.
“Lemes banget lu, pasti keasikan main game Jakarta Fantasy lagy kan ampe lupa waktu ?? ahahahaha...”Tahta tertawa sambil menepuk punggungku.
aku hanya diam saja tak menanggapi apa yang di katakannya.
“Dulu waktu baru-baru game nya di rilis aj dah lu alasan aj, ga ada waktu lah, sibuk lah, sekarang malah kecanduan, ahahahaha...” Ejeknya.
Minggu kemarin setelah aku mendapatkan skill ultimate ketika aku log in kembali ke game tersebut para player telah berkumpul di depan tempat aku log in (Rumah ku di dalam game), mereka ingin menantang ku bertarung 1 lawan 1 berharap mereka akan menang dan mengambil skill ultimate ku. Tapi kebanyakan dari mereka menyerah sebelum HP mereka tersisa 40% sebab jika HP player telah berkurang hingga di bawah 40% mode Pertarungan akan berubah secara otomatis menjadi Death Match (Pertarungan hingga mati). Dan jika player tersebut mati oleh monster atau duel mereka akan dikenakan Dead Pinalty, Experience (Exp) mereka akan berkurang 50%, Ren (mata uang di dalam game) dan beberapa item yang mereka bawa akan terjatuh (drop) dan hanya bisa diambil oleh player yang telah mengalahkannya.
Bagi orang yang tidak tahu atau tidak memainkan game ini mungkin Dead Pinalty terlihat tidak begitu mengerikan dan berpengaruh, nyatanya kami para player sangat menghargai Exp yang kami dapatkan, untuk naik level kita membutuhkan 10.000 Exp (100%), mengalahkan monster kecil (momon) kami hanya mendapatkan 1 Exp, mini-boss = 50 Exp, dan mengalahkan Big-Boss = 100 Exp. Sedangkan dalam duel, war, dan lain-lain yang berhubungan antar player, membuat lawan menyerah = 150 Exp/player, jika kita berhasil mengalahkan lawan (Player kill) = 300 Exp/player. Kebayang tidak bagaimana lelahnya untuk mendapatkan Exp dan naik level, apalagi kalau harus mati dan Exp kita berkurang 50% (-5000 Exp).
“Hoi, dah istirahat masih aja ngerjain tugas, kan dah di bilang buat PR”. Kata Tahta.
“Gw mau selesaiin PR gw di sini, jadi nanti di rumah gw bebas”. Kata ku sambil menulis.
“Hmmm.. Dah level berapa lu ?” Tanya Tahta dengan wajah sinis.
“Semalem baru aj naek level 8” Jawabku.
“JIANC*K !! ngibul lu, baru sabtu kemaren gw liat masih level 6, masa dah nyamain level gw aj” Tahta kaget karna dalam waktu 1 hari itu panji bisa menyamai levelnya.
“hm, kemaren banyak player yang nantangin gw duel, ampe ga sempet ke basecamp” Kataku.
Basecamp yang ku maksud adalah tempat berkumpulnya kami bertiga Rokand party dalam game tersebut, berlokasi di lantai paling atas sebuah dungeon yang mudah di jangkau oleh siapa pun, sebab Dungeon tersebut tidak memiliki Big boss, hanya ada Mini-boss.
Pukul 12.30 Pelajaran terakhir untuk hari ini pun akhirnya selesai, bel sekolah berbunyi dengan nyaringnya tanda kelas di bubarkan, saat aku di sekolah waktu terasa lama sekali ingin rasanya ku buru-buru pulang untuk istirahat atau menghibur kejenuhan ku dengan bermain game. Saat ku sedang bersiap-siap ingin pulang ‘Farhan Ridho’ pemilik player bernama ‘Blastro’ teman sekelas ku skaligus ketua Rokand party menghampiri tempat duduk ku.
“Sebaiknya lu jangan log in dulu untuk 2 atau 3 hari ini sampai suasana mereda!” Ridho memperingati ku agar tidak ceroboh.
“Iyaa gw tau kok, gw juga mau istirahat aj di rumah, kemaren gw dah capek di tantang banyak orang” balas ku.
“hee... emangnya ada apa do ampe panji ga boleh log in dulu?” tanya Tahta penasaran.
“Panji buat ulah di dalem game, hahahaha...” jawab Ridho dengan candaan sambil berjalan keluar kelas.
“Serius ji lu ngapain di game itu?” Tahta makin penasaran.
“Tadi yang di kasih tau Ridho itu bener, mangkanya banyak yang ngincer gw di dalem game” jawab ku seperti Ridho.
Tahta belum tahu tentang skill ultimate yang aku miliki, sementara Ridho sejak awal dia memang sudah mengetahuinya namun dia merahasiakannya. Di perjalanan pulang aku membuka handphone ku dan browsing ke situs resmi Jakarta Fantasy, saat ini sudah ada 6 orang yang mendapatkan skill ultimate termasuk aku dengan kemampuan yang berbeda-beda. Resurrection, Missile, Scud, Regeneration, Deadly Attack dan Unlimited MP.
“Jangan log in? hehe... Ini kesempatan gw buat naikin level setinggi-tingginya, mungkin Ridho takut level nya tersaingi mangkanya dia bilang gitu” pikir ku saat di perjalanan pulang.
Sesampainya di rumah aku langsung menaruh tas dan pergi untuk mandi, selesai mandi aku mampir ke dapur untuk mengambil minuman dan cemilan di dalam lemari es.
“Panji... makan dulu tuh ada tempe orek sama sayur bening” Panggil mama ku yang sedang menyetrika pakaian.
“Iyaa, nanti panji makan” Jawab ku singkat sambil bergegas menuju ke kamar ku.
Segera kunyalakan komputer ku yang tersambung ke layar lebar di dinding kamarku, dan membuka game online Jakarta Fantasy. Sambil menunggu loading masuk aku menyeruput minuman yang aku ambil dari lemari es.
“Its show time!!” kataku tersenyum sambil memasukan User ID dan Password yang ku miliki.
Seperti hari sebelumnya, di depan tempat aku log in sudah ramai di kelilingi banyak player. Mereka tau kalau aku memiliki skill ultimate dari list papan score single mode lv. Hard yang terpampang di depan dungeon tempat aku mendapatkan skill tersebut, di papan score itu tertulis rank #1 Jhipand class archer lv.6 dengan score 100,00 (perfect, no damage), time execution 0h 48m 19s, date & time 04/11/2017 02.02. Date & time (catatan waktu menyelesaikan dungeon) tersebut sama dengan catatan waktu saat aku mendapatkan skill deadly attack yang dapat dilihat di situs resmi Jakarta Fantasy, jadi banyak orang di sekitar dungeon tersebut yang tau kalau aku memiliki skill ultimate deadly attack.
"Dah gw bilang kan lu jangan log in dulu sebelum suasana mereda!" kata blastro yang tiba-tiba muncul di belakang ku sambil menahan amarahnya.
"Eehh... Blast... Hehehe..." kataku sambil tertawa kecil.
Di game ini memiliki fitur chating atau berbicara langsung ke pemainnya secara gratis. Tentu saja pembicaraan tersebut tidak umum, hanya sebatas party atau player yang di setujui kedua belah pihak, agar tidak mengganggu pembicaraan orang lain dan memudahkan kita dalam bernegosiasi atau menyusun strategi pertarungan.
“Ayo ke basecamp sebelum ada yang nantang lu duel lagi!” ajak Blastro.
“Iyee...” jawab ku dengan nada malas.
Baru beberapa langkah kami berjalan ada 2 player menghampiri kami dari arah yang berlawan dan mencegah kami untuk lewat. Triing... suara window muncul tanda ada yang ingin berbicara langsung kepada kami berdua. Tanpa ragu kami terima / jawab panggilan tersebut.
“gw denger Jhipand memiliki skill ultimate?” tanya salah satu player wanita yang bernama Kamishi (ID name) class Assasins lv.8
“hah skill ultimate ?? apaan tuh, baru denger gw” Jawab ku dengan nada seperti orang bodoh.
“Belaga bego lagi lu, ayo duel 2 lawan 2 dengan party gw, gw yang akan mengambil skill ultimate lu.” Bentak nya sambil mengirim permintaan duel 2 lawan 2 kepada ketua Party kami.
“gimana blast, terima gak ?” tanya ku pada blastro, di saat yang sama blastro telah menerima permintaan duel tersebut.
“APA YANG KAU LAKUKAN ?? katanya kita akan menghindari duel untuk 2 atau 3 hari kedepan !!” Teriak ku kepada blastro.
“gw pengen liat lu kalah, lagi pula dengan di curinya skill ultimate lu gak bakal jadi inceran para player lagi kan ?” jawab blastro dengan nada licik.
“ggrrr... gw gak bakal kalah” kata ku sambil geregetan.
Dengan munculnya hitungan mundur dan HP lawan di layar bagian atas kami pertanda kalau duel akan segara di mulai. 6... 5... 4... 3... 2... 1... BEGIN !!
Segera aku berlari berpencar menjauh agar mereka tidak bisa menyerang kami berdua sekaligus “Ridho pasti cuma bercanda, dia pasti bakal bantu gw buat ngalahin mereka” Pikir ku saat berlari.
“Aku menyerah!” kata Blastro sambil mengangkat ke dua tangan nya ke atas sebagai tanda kalau dia mengaku kalah. Gubrak... karakter player ku terjatuh nyungsep saat sedang berlari dalam kecepatan tinggi. Hal ini dapat terjadi saat konsentrasi pemain tiba-tiba terganggu (buyar).
“lu serius Blast??” tanyaku dengan nada tinggi.
“lu ga bakal kalah kan?” ledek Blastro pada ku.
“Kampret lah...” gerutu ku.
Aku segera membentangkan panah ku dan menembakan 3 anak panah secara beruntun ke arah Kaori (ID name) supporter lawan class mage lv.7. Kamishi dengan sigap melindungi Supporternya dan menangkis seluruh anak panah yang aku tembakan dengan kedua pedang pendek di tangan kiri dan kananya. Kamishi segera berlari mendekati ku.
“Skill: Cross Blade” Teriak Kamishi sambil mengayunkan kedua pedang pendeknya menyilang seperti huruf X.
Aku menghindarinya dengan menginjak keypad arah kiri 2x (Dash). Tanpa ku sadari Kaori telah menembakan skill jarak jauhnya tepat ke arah tempat aku menghindar. Blaarr... Blaarr... Blaaarrr... 3 Hits, aku terpental dengan telak dan Hp ku berkurang 2282 dari 13000 (HP 10718).
“Ciiihh... emang seharusnya gw beresin dulu Supporter nya” bisik ku.
“Skill: Rainy Arrows” kataku sambil menembakan 4 panah secara bersamaan ke arah langit, saat di langit 4 panah tersebut bertambah 4x lipat (16 panah) dan menghujani Kamishi. Sementara kamishi sibuk menghindari panah-panah tersebut aku berlari ke arah Supporter lawan dan memanahnya sekaligus menyerangnya dengan pisau (senjata sekunder) saat jarak dekat.
Beberapa saat kemudian Kamishi kembali dan mencoba menyerangku dari arah kanan, tujuannya adalah agar aku mundur menjauhi supporternya, tapi itu adalah hal yang aku inginkan. Saat kamishi melompat dan menebaskan pedang nya ke arah ku, aku dash mundur sambil menarik panah ku dengan cepat.
“Kena lu... Skill: Piercing Arrow” Teriak ku dan melepaskan anak panah ku dengan penuh keyakinan.
Zraassh... Zraassh... Panah ku berhasil menembus bahu Kamishi dan menembus dada Kaori juga.
“Again!” Teriak ku dan melepaskan beberapa tembakan panah biasa sambil bergerak dash mundur.
Dari 5 panah yang ku lepaskan 3 panah berhasil mengenai Kamishi, 2 panah lainnya berhasil di block dengan dua pedangnya. HP Kamishi saat ini 9490 dari 13000, sedangkan HP Kaori 7990 dari 12000.
Dalam pertarungan 1 lawan 1 dan 2 lawan 2 biasanya di berikan waktu 15 menit. pertarungan 3 lawan 3 hingga 5 lawan 5 (duel antar party) di berikan waktu 30 menit. Dan pertarungan antar guild atau biasa di sebut ‘War’ (6 lawan 6 keatas) di berikan waktu 60 menit. Apabila pertarungan masih belum berakhir namun waktu telah habis pemenang akan di tentukan dengan persentasi keaktifannya dalam menyerang, jadi meskipun HP nya lebih banyak dri pada lawannya jika jarang menyerang dan lebih sering lari-larian tidak akan menjamin kemenangannya. Pertarungan yang tidak seimbang atau berat sebelah pun di perbolehkan (1 lawan 3, level 5 lawan level 10, dll), tentunya dengan persetujuan kedua belah pihak.
Kamishi kembali mendekati ku, sedangakan kaori bersiap-siap untuk melakukan serangan jarak jauhnya separti sebelumnya.
“Gw gak akan terjebak dua kali” kata ku dan berlari mendekati Kamishi juga, aku mengeluarkan 2 senjata sekunder (pisau) di tangan kiri dan kanan ku. Triiing... triing suara kedua pisau ku menahan dua pedang pendek kamishi.
“hehehe... Jangan remehkan kemampuan bertarung jarak dekat gw” bisik ku pada kamishi.
Kami berdua terus bertarung jarak dekat, setiap kali kamishi mundur atau menjauhiku aku terus mendekati dia sehingga Kaori tidak dapat melancarkan serangan jarak jauhnya karna Kamishi juga bisa terkena serangannya. Selama pertarungan jarak dekat tersebut aku beberapa kali terkena serangan kamishi hingga HP ku berkurang 1100 (HP 9618 / 13000), sementara HP kamishi berkurang 833 (HP 8657 / 13000).
Aku giring kamishi hingga mendekati dan membelakangi Kaori tanpa ia sadari, saat kamishi mencoba lari dari serangan ku dengan dash ke kanan aku menjatuhkan kedua pisauku dan dengan sigap aku membentangkan panah ku tepat ke arah Kaori, aku bisa melihat dengan jelas raut wajah kaget nya Kaori saat mata ku tertuju ke arahnya, dari jarak yg cukup dekat sekitar 5 meter mustahil bagi class mage untuk menghindar atau membuat pelindung untuk dirinya sendiri dari skill panahku yang cepat. Saat itu pun waktu terasa sangat lambat sekali.
“Skill: Piercing Arrow” teriak ku, saat itu pula kamishi berpaling melihat ke arah ku dan menyadari bahwa dia telah melakukan pergerakan yang fatal.
Zraasshh... ‘Critical Damage’ serangan yang di terima Kaori x2, anak panah ku tepat mengenai kepala Kaori hingga menimbulkan efek pusing untuknya selama 5 detik, Player yang terkena efek pusing ini menjadikan layar monitor bergelombang dan berbayang ditambah lagi keypad dan perintah suara (voice command) yang tidak berfungsi secara maksimal.
“Ini kesempatan gw...” kataku dalam hati, aku mengeluarkan 8 pisau sekaligus di tangan kanan dan kiri ku.
“Skill: Dancing knife” Kataku sambil melemparkan ke delapan pisau ku ke arah Kaori.
Skill dancing knife, dengan melempar pisau ke arah lawan dan membiarkan pisau tersebut mengepung lawan dan menyerang dengan sendirinya selama 10 detik. meskipun skill ini memiliki damage yang kecil tapi dapat tertutupi dengan jumlah pisau yang tidak sedikit.
“Aaahh... Skill: Shield... Shield... SHIELD !!” Bentak Kaori karna skill nya tidak bisa aktif. Berkat Critical damage tersebut HP Kaori turun 2400 poin, dan terus berkurang sedikit demi sedikit karna kedelapan pisau yang terus menyerangnya 5399, 5200, 5018.
“Kaori, jangan di paksain, menyerah saja !” Teriak Kamishi pada kaori.
“Kamishi... maaf... aku menyeraah !!” Kata Kaori dengan nada kesal dan menyesal.
Seketika HP Kaori berhenti di 4901 poin dan pisau-pisau yang menyerangnya berjatuhan.
“Aaaarrgghh... Nyariiiiiss...” Kata ku dengan nada yang geregetan. sebab jika HP Kaori turun hingga di bawah 4800 (40%) maka mode pertarunganku terhadap Kaori akan berubah menjadi Death Match (Pertarungan hingga mati).
“Wahahaha... gila, bisa memanfaatkan kesempatan yang singkat itu lu” Kata Blastro.
“Kan lu sendiri yang ngajarin gw biar gak menyianyiakan kesempatan walaupun Cuma sedetik” Sahut ku sambil tersenyum.
“Tapi... semua skill dah gw keluarin kecuali skill ultimate, karna baru login gw jadi lupa ngisi slot item, gw ga bisa nipu dia lagi” kataku dalam hati. Dalam game ini tidak semua skill yang kami pelajari dapat di gunakan, kami hanya di beri 3 slot skill, 1 slot skill ultimate, dan 3 slot item yang dapat di isi apa saja kecuali obat pemulih darah dan stamina (potion).
“Kau akan membayar semua ini !!” Kamishi mengancam ku sambil mengacungkan pedang pendek di tangan kanannya ke arahku. Sesaat aku merasakan perasaan yang kuat membara keluar dari dirinya.
Update : 11 September 2015 pukul 03.50
teks warna biru adalah update terbaru
teks warna biru adalah update terbaru
QUIZ TIME !!
Siapakah yang akan menang dan bagaimana kondisi kemenangannya ?
A. Jhipand menang karena mengalahkan Kamishi
B. Jhipand menang karena Kamishi menyerah
C. Kamishi menang karena mengalahkan Jhipand
D. Kamishi menang karena Jhipand menyerah
E. Seri (Draw) "Emang bisa yaa ?"XD
jika kalian membaca ceritanya tanpa melewatkan kata sedikitpun pasti tau jawabannya.
Ceritakan juga ending seperti apa yang kalian inginkan di bab 2 ini, mungkin bisa jadi bahan referensi ane di cerita2 selanjutnya.
Siapakah yang akan menang dan bagaimana kondisi kemenangannya ?
A. Jhipand menang karena mengalahkan Kamishi
B. Jhipand menang karena Kamishi menyerah
C. Kamishi menang karena mengalahkan Jhipand
D. Kamishi menang karena Jhipand menyerah
E. Seri (Draw) "Emang bisa yaa ?"XD
jika kalian membaca ceritanya tanpa melewatkan kata sedikitpun pasti tau jawabannya.
Ceritakan juga ending seperti apa yang kalian inginkan di bab 2 ini, mungkin bisa jadi bahan referensi ane di cerita2 selanjutnya.
Diubah oleh gajebuanget 10-09-2015 21:53
anasabila memberi reputasi
1
4.8K
Kutip
21
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan