- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[BERAKIN NEWS] Ahok Teriak, Mediasi dengan DPRD DKI Ricuh
TS
onta.wannabe
[BERAKIN NEWS] Ahok Teriak, Mediasi dengan DPRD DKI Ricuh
Quote:
News / Megapolitan
Ahok Teriak, Mediasi dengan DPRD DKI Ricuh
Kamis, 5 Maret 2015 | 11:47 WIB
KOMPAS.com/Kurnia Sari Aziza
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi berpegangan tangan jelang mediasi dengan Kemendagri, Kamis (5/3/2015).
JAKARTA, KOMPAS.com - Mediasi antara Pemprov DKI Jakarta dengan DPRD DKI Jakarta di Kementerian Dalam Negeri tidak berlangsung mulus. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terdengar teriak dan keluar dari ruang mediasi.
Tidak jelas apa yang diteriakkan oleh pria yang akrab disapa Ahok tersebut. Dia keluar ruangan dari pintu samping. Seluruh pejabat SKPD DKI keluar dari ruangan dan diam seribu bahasa.
Menurut sumber Kompas.com, Basuki terpancing dengan omongan anggota DPRD DKI Jakarta. Pembahasan APBD dianggap melenceng. Bahkan ada dibahas soal UPS.
Terdengar ada yang juga teriak, "Ini gubernur atau preman."
Ahok Teriak, Mediasi dengan DPRD DKI Ricuh
Kamis, 5 Maret 2015 | 11:47 WIB
KOMPAS.com/Kurnia Sari Aziza
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi berpegangan tangan jelang mediasi dengan Kemendagri, Kamis (5/3/2015).
JAKARTA, KOMPAS.com - Mediasi antara Pemprov DKI Jakarta dengan DPRD DKI Jakarta di Kementerian Dalam Negeri tidak berlangsung mulus. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terdengar teriak dan keluar dari ruang mediasi.
Tidak jelas apa yang diteriakkan oleh pria yang akrab disapa Ahok tersebut. Dia keluar ruangan dari pintu samping. Seluruh pejabat SKPD DKI keluar dari ruangan dan diam seribu bahasa.
Menurut sumber Kompas.com, Basuki terpancing dengan omongan anggota DPRD DKI Jakarta. Pembahasan APBD dianggap melenceng. Bahkan ada dibahas soal UPS.
Terdengar ada yang juga teriak, "Ini gubernur atau preman."
http://megapolitan.kompas.com/read/2...campaign=Kknwp
SERUUUUUUUUUUUU
UPDATE SEMENTARA
Quote:
Lulung: Gubernur Ahok Ngamuk!
Kamis, 5 Maret 2015 | 11:56 WIB
Jessi Carina
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi berpegangan tangan jelang mediasi dengan Kemendagri, Kamis (5/3/2015).
JAKARTA, KOMPAS.com - Acara untuk memediasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan DPRD terkait APBD 2015 yang dimediasi Kementerian Dalam Negeri, Kamis (5/3/2015), berakhir ricuh.
Wartawan yang berada di ruang media tiba-tiba mendengar teriakan yang cukup keras dari ruang pertemuan. "Kamu jangan atur-atur saya," teriak seseorang dari dalam. Tidak jelas siapa yang berkata dengan nada tinggi dan keras itu.
Tiba-tiba Wakil Ketua DPRD Abraham Lunggana atau Lulung keluar dari ruangan. Diikuti sejumlah anggota DPRD lainnya.
"Gubernurnya ngamuk. Gubernurnya ngamuk," kata Lulung, sambil menunjuk ke arah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.Pernyataan Lulung itu ditirukan anggota DPRD lainnya.
Hingga berita ini diunggah, belum ada penjelasan tentang apa yang terjadi dalam pertemuan tertutup itu.
Sebelumnya diberitakan Ahok keluar dari ruangan melalui pintu samping. Sejumlah pejabat Pemprov pun mengikutinya. Tidak ada sepatah kata pun yang dilontarkan Ahok.
Ahoax Ngamuk Haji Lutung pun dizholimi
UPDATE LAGI DARI DETIK
Quote:
Kamis, 05/03/2015 12:05 WIB
Mediasi RAPBD DKI Panas! Ahok Teriak Marah-marah, Lulung: Deadlock!
Ayunda W Savitri - detikNews
Dana Siluman dan Hak Angket Ahok
Jakarta - Mediasi antara Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) dan DPRD di Kemendagri berlangsung cukup ricuh. Dari luar ruangan rapat sempat beberapa kali terdengar suara keributan.
"Jangan bohong Pak Gubernur!" teriak salah seorang di Ruang Sasana Bhakti Gedung Kemendagri, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2015).
Menurut anggota DPRD Fraksi PKS Slamet Nurdin, dalam ruangan tersebut yang marah-marah adalah Ahok. Disebutnya, alasan marahnya mantan Bupati Belitung Timur itu disebabkan oleh upaya Ahok yang kembali mengungkit masalah UPS dan hilangnya anggaran truk sampah dalam APBD 2013 dan 2014.
"Sebenarnya sudah mau ditutup tapi mau ada closing statement gubernur dan ketua dewan. Lalu (gubernur) membicarakan UPS," ujar Slamet.
Tak lama setelah itu, sejumlah anggota DPRD mulai berhamburan keluar sekitar pukul 11.30 WIB.
Pimpinan DPRD seperti Prasetyo Edi Marsudi dan M Taufik enggan berkomentar perihal apa yang terjadi di dalam. Sementara Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana 'Lulung' langsung mengatakan mediasi buntu.
"Deadlock!" kata Lulung.
Tak terlihat lagi di mana Ahok dan jajaran Pemprov DKI di Kemendagri.
Mediasi RAPBD DKI Panas! Ahok Teriak Marah-marah, Lulung: Deadlock!
Ayunda W Savitri - detikNews
Dana Siluman dan Hak Angket Ahok
Jakarta - Mediasi antara Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) dan DPRD di Kemendagri berlangsung cukup ricuh. Dari luar ruangan rapat sempat beberapa kali terdengar suara keributan.
"Jangan bohong Pak Gubernur!" teriak salah seorang di Ruang Sasana Bhakti Gedung Kemendagri, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2015).
Menurut anggota DPRD Fraksi PKS Slamet Nurdin, dalam ruangan tersebut yang marah-marah adalah Ahok. Disebutnya, alasan marahnya mantan Bupati Belitung Timur itu disebabkan oleh upaya Ahok yang kembali mengungkit masalah UPS dan hilangnya anggaran truk sampah dalam APBD 2013 dan 2014.
"Sebenarnya sudah mau ditutup tapi mau ada closing statement gubernur dan ketua dewan. Lalu (gubernur) membicarakan UPS," ujar Slamet.
Tak lama setelah itu, sejumlah anggota DPRD mulai berhamburan keluar sekitar pukul 11.30 WIB.
Pimpinan DPRD seperti Prasetyo Edi Marsudi dan M Taufik enggan berkomentar perihal apa yang terjadi di dalam. Sementara Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana 'Lulung' langsung mengatakan mediasi buntu.
"Deadlock!" kata Lulung.
Tak terlihat lagi di mana Ahok dan jajaran Pemprov DKI di Kemendagri.
http://news.detik.com/read/2015/03/0...ock?n991102605
Last Update
Quote:
News / Megapolitan
"Pak Ahok Senyum-senyum Saja..."
Kamis, 5 Maret 2015 | 12:19 WIB
Jessi Carina
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi berpegangan tangan jelang mediasi dengan Kemendagri, Kamis (5/3/2015).
JAKARTA, KOMPAS.com - Usai rapat mediasi di Kementerian Dalam Negeri, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diam-diam kembali ke Balai Kota DKI Jakarta. Dia naik mobil pengawal.
"Bapak sudah pulang dari tadi. Bapak langsung pulang," kata Muhamad Mawardi, Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri DKI, di Kemendagri, Kamis (5/3/2015).
Di halaman Kemendagri terlihat beberapa pengawal Basuki. Bahkan, saat Basuki keluar dan naik mobil pengawal, mereka tetap berjaga di halaman. (Baca: Ahok Teriak, Mediasi dengan DPRD DKI Ricuh)
Menurut keterangan petugas Pamdal Balai Kota, pria yang akrab disapa Ahok itu kembali ke kantornya bersama dengan sopir dan seorang pengawal. Dia masuk lewat pintu samping.
"Pak Gub sudah dari tadi lewat pintu samping pakai mobil pengawal," kata petugas tersebut.
Saat ditanya bagaimana wajah Basuki saat itu, si petugas menyatakan baik-baik saja. "Bapak Senyum-senyum saja."
Saat ini, Basuki sudah berada di dalam kantor Gubernur DKI Jakarta.
Rapat mediasi antara Pemprov DKI dan DPRD DKI berlangsung mulai pukul 10.00 hingga pukul 11.40. Mediasi yang tak dihadiri Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo itu berakhir ricuh.
"Pak Ahok Senyum-senyum Saja..."
Kamis, 5 Maret 2015 | 12:19 WIB
Jessi Carina
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi berpegangan tangan jelang mediasi dengan Kemendagri, Kamis (5/3/2015).
JAKARTA, KOMPAS.com - Usai rapat mediasi di Kementerian Dalam Negeri, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diam-diam kembali ke Balai Kota DKI Jakarta. Dia naik mobil pengawal.
"Bapak sudah pulang dari tadi. Bapak langsung pulang," kata Muhamad Mawardi, Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri DKI, di Kemendagri, Kamis (5/3/2015).
Di halaman Kemendagri terlihat beberapa pengawal Basuki. Bahkan, saat Basuki keluar dan naik mobil pengawal, mereka tetap berjaga di halaman. (Baca: Ahok Teriak, Mediasi dengan DPRD DKI Ricuh)
Menurut keterangan petugas Pamdal Balai Kota, pria yang akrab disapa Ahok itu kembali ke kantornya bersama dengan sopir dan seorang pengawal. Dia masuk lewat pintu samping.
"Pak Gub sudah dari tadi lewat pintu samping pakai mobil pengawal," kata petugas tersebut.
Saat ditanya bagaimana wajah Basuki saat itu, si petugas menyatakan baik-baik saja. "Bapak Senyum-senyum saja."
Saat ini, Basuki sudah berada di dalam kantor Gubernur DKI Jakarta.
Rapat mediasi antara Pemprov DKI dan DPRD DKI berlangsung mulai pukul 10.00 hingga pukul 11.40. Mediasi yang tak dihadiri Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo itu berakhir ricuh.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...campaign=Kknwp
Senyummu (Gub) adalah Tangisku (DPRD)
News / Megapolitan
Quote:
Awal Kericuhan di Mediasi Pemprov dan DPRD DKI
Kamis, 5 Maret 2015 | 12:22 WIB
KOMPAS.COM/KURNIASARI AZIZAH Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Agus Suradika
JAKARTA, KOMPAS.com - Kericuhan terjadi saat mediasi antara Pemerintah Provinsi dan DPRD DKI Jakarta, di Kantor Kemendagri, Kamis (5/3/20150. Gubernur Basuki Tjahaja Purnama tiba-tiba meninggalkan ruangan bersama jajaran pejabatnya. [Baca: Ahok Teriak, Mediasi dengan DPRD Ricuh]
Menurut penuturan salah seorang pejabat yang ikut dalam pertemuan, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Agus Suradika, kericuhan berawal saat Ahok (sapaan Basuki) melontarkan pertanyaan ke Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi, seputar pengadaan perangkat penyedia daya listrik tanpa gangguan (uninterruptible power supply/UPS) pada 2014.
Sebagai informasi, Jakarta Barat merupakan satu dari dua wilayah yang mendapat pengadaan UPS di sekolah-sekolah pada 2014. UPS-UPS tersebut diduga dibeli dengan harga tidak wajar.
"Beliau (Ahok) nanya ke Pak Anas, bener enggak pengadaan UPS sudah ada pembahasan'. Belum sempat dijawab, keadaan udah ricuh," kata Agus kepada Kompas.com.
Menurut Agus, suasana sangat ricuh. saking ricuhnya, ia mengaku tak sempat mendengar celetukan-celetukan dari anggota DPRD. [Baca: Gubernur Ahok Mengamuk]
Diduga, celetukan dari para anggota DPRD-lah yang membuat emosi Ahok terpancing dan mengajak anak buahnya meninggalkan ruang pertemuan.
"Saya tidak sempat dengar, karena udah crowded banget. Habis itu kami keluar. Suasananya udah kaya di Gedung DPRD," ujar dia,
Kamis, 5 Maret 2015 | 12:22 WIB
KOMPAS.COM/KURNIASARI AZIZAH Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Agus Suradika
JAKARTA, KOMPAS.com - Kericuhan terjadi saat mediasi antara Pemerintah Provinsi dan DPRD DKI Jakarta, di Kantor Kemendagri, Kamis (5/3/20150. Gubernur Basuki Tjahaja Purnama tiba-tiba meninggalkan ruangan bersama jajaran pejabatnya. [Baca: Ahok Teriak, Mediasi dengan DPRD Ricuh]
Menurut penuturan salah seorang pejabat yang ikut dalam pertemuan, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Agus Suradika, kericuhan berawal saat Ahok (sapaan Basuki) melontarkan pertanyaan ke Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi, seputar pengadaan perangkat penyedia daya listrik tanpa gangguan (uninterruptible power supply/UPS) pada 2014.
Sebagai informasi, Jakarta Barat merupakan satu dari dua wilayah yang mendapat pengadaan UPS di sekolah-sekolah pada 2014. UPS-UPS tersebut diduga dibeli dengan harga tidak wajar.
"Beliau (Ahok) nanya ke Pak Anas, bener enggak pengadaan UPS sudah ada pembahasan'. Belum sempat dijawab, keadaan udah ricuh," kata Agus kepada Kompas.com.
Menurut Agus, suasana sangat ricuh. saking ricuhnya, ia mengaku tak sempat mendengar celetukan-celetukan dari anggota DPRD. [Baca: Gubernur Ahok Mengamuk]
Diduga, celetukan dari para anggota DPRD-lah yang membuat emosi Ahok terpancing dan mengajak anak buahnya meninggalkan ruang pertemuan.
"Saya tidak sempat dengar, karena udah crowded banget. Habis itu kami keluar. Suasananya udah kaya di Gedung DPRD," ujar dia,
http://megapolitan.kompas.com/read/2...v.dan.DPRD.DKI
Tuh awalnya
Quote:
News / Megapolitan
Lulung Beberkan Kericuhan di Mediasi Ahok-DPRD
Kamis, 5 Maret 2015 | 12:46 WIB
KOMPAS.COM/TANGGUH SIPRIA RIANG
Haji Lulung beserta anggota DPRD lainnya saat menunggu lift di gedung DPRD DKI, sepulang dari Kemendagri, Kamis (5/3/2015) siang.
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD Abraham Lunggana atau Lulung menertawakan sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam mediasi di Kemendagri, Kamis (5/3) siang. Lulung pun membeberkan situasi saat terjadinya kericuhan yang melibatkan Ahok tersebut.
"Jadi begini, dari awal sudah saya katakan, jangan sentris ke e-budgeting, terus jangan mengabaikan persoalan hukum. Iya dong. Terus hasil-hasil pembahasan kagak di-input. Hasil pembahasan itu soal UPS, dia tunjuk-tunjuk, lu bangun lu. Dia (Ahok) bangun, Anas ditunjuk-tunjuk," beber Lulung menirukan aksi Ahok.
Yang dimaksud Lulung dengan Anas adalah Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi.
Lulung juga menduga selama ini SKPD berada di bawah tekanan. Sehingga berdampak pada kepanikan Ahok saat melakukan mediasi.
"Pertama, memang (Ahok) di bawah tekanan. Yang kedua, seluruh anak buahnya (SKPD) disuruh melanggar hukum semua. Kan orang gila tuh, sinting!" papar politisi PPP tersebut disambut tawa anggota dewan lainnya di depan lift gedung DPRD DKI.
Lulung Beberkan Kericuhan di Mediasi Ahok-DPRD
Kamis, 5 Maret 2015 | 12:46 WIB
KOMPAS.COM/TANGGUH SIPRIA RIANG
Haji Lulung beserta anggota DPRD lainnya saat menunggu lift di gedung DPRD DKI, sepulang dari Kemendagri, Kamis (5/3/2015) siang.
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD Abraham Lunggana atau Lulung menertawakan sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam mediasi di Kemendagri, Kamis (5/3) siang. Lulung pun membeberkan situasi saat terjadinya kericuhan yang melibatkan Ahok tersebut.
"Jadi begini, dari awal sudah saya katakan, jangan sentris ke e-budgeting, terus jangan mengabaikan persoalan hukum. Iya dong. Terus hasil-hasil pembahasan kagak di-input. Hasil pembahasan itu soal UPS, dia tunjuk-tunjuk, lu bangun lu. Dia (Ahok) bangun, Anas ditunjuk-tunjuk," beber Lulung menirukan aksi Ahok.
Yang dimaksud Lulung dengan Anas adalah Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi.
Lulung juga menduga selama ini SKPD berada di bawah tekanan. Sehingga berdampak pada kepanikan Ahok saat melakukan mediasi.
"Pertama, memang (Ahok) di bawah tekanan. Yang kedua, seluruh anak buahnya (SKPD) disuruh melanggar hukum semua. Kan orang gila tuh, sinting!" papar politisi PPP tersebut disambut tawa anggota dewan lainnya di depan lift gedung DPRD DKI.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...campaign=Kknwp
noh versi manusia suci haji lulung biar panasbung bisa croot
Quote:
Mediasi Deadlock
Ahok: Ini Sudah Nggak Ketemu, Lulung Marah-marah
Ayunda W Savitri - detikNews
Halaman 1 dari 2
Dana Siluman dan Hak Angket Ahok
Jakarta - Mediasi yang digelar Kemendagri antara Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dengan DPRD DKI Jakarta berakhir dengan kegagalan. Ahok menyimpulkan sudah tak ada kompromi antara dirinya dengan DPRD DKI soal kisruh dana siluman Rp 12,1 triliun.
"Karena Taufik (Wakil Ketua DPRD M Taufik), rapat dihentikan, dia bilang sudah nggak ada gunanya. Artinya ini sudah nggak ketemu," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (5/3/2015).
Sekjen Kemendagri kemudian menutup pertemuan tersebut. Kesimpulannya adalah Kemendagri memberi waktu 7 hari agar persoalan diselesaikan DPRD dan Ahok. Atau dikeluarkan Perda untuk kembali ke APBD 2014.
"Tapi setelah itu Lulung ngomong Pak Gubernur nggak adil, diskriminasi, kami setuju e-budgeting, tapi kenapa yang dimasukin (di APBD hanya) versi gubernur, versi saya nggak dimasukin," katanya.
Pembicaraan kemudian mengarah ke RAPBD yang seolah jadi dua versi. Ahok pun lantas bicara kepada perwakilan DPRD bahwa dirinya melarang SKPD memasukkan usulan DPRD yang belum disetujuinya.
"Makanya saya bilang salah Haji Lulung, karena saya memang perintahkan SKPD nggak boleh memasukkan yang bukan pembahasan SKPD dan DPRD," katanya.
"Pembahasan DPRD komisi, versi dia dengan SKPD, versi kami dan DPRD, cerita awal jadi saya iseng aja, siapa yang merasa diinput kalian versi APBD?" imbuhnya
Lulung yang bernama asli Abraham Lunggana pun tak tinggal diam. Dia langsung menyemprot Ahok.
"Terus Lulung marah-marah. Kamu kumpulin orang lurah camat untuk dipaksa. Saya ambil contoh yang gamblang deh, kalau begitu SKPD nipu saya dong Rp 12,1 triliun,iya dong. Nah karena itu saya iseng tunjukin ke Wali Kota Jakarta Barat. Eh Pak Wali, kamu kenapa anggarkan Rp 4,2 miliar per kelurahan. Kamu jawab sekarang pengadaan UPS itu hasil kamu bahas masukin dengan DPRD atau dengan kita. Dia (Wali Kota) enggak mau berdiri, terlibat? Pas dia berdiri saya sudah duduk-duduk senyum-senyum. Eh anggota DPRD panik marah-marah," ungkap Ahok.
"Saya sih sudah mau turun aja, tapi keamanan Kemendagri bilang sebaiknya Bapak lewat belakang. Saya juga sudah enggak sempet dengerin lagi sambutan Pak Pras (Ketua DPRD). Jadi yang mau memberhentikan rapat ini Pak Taufik, bukan saya. Saya mah cuma senyum-senyum, makan kue," pungkasnya.
Ahok: Ini Sudah Nggak Ketemu, Lulung Marah-marah
Ayunda W Savitri - detikNews
Halaman 1 dari 2
Dana Siluman dan Hak Angket Ahok
Jakarta - Mediasi yang digelar Kemendagri antara Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dengan DPRD DKI Jakarta berakhir dengan kegagalan. Ahok menyimpulkan sudah tak ada kompromi antara dirinya dengan DPRD DKI soal kisruh dana siluman Rp 12,1 triliun.
"Karena Taufik (Wakil Ketua DPRD M Taufik), rapat dihentikan, dia bilang sudah nggak ada gunanya. Artinya ini sudah nggak ketemu," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (5/3/2015).
Sekjen Kemendagri kemudian menutup pertemuan tersebut. Kesimpulannya adalah Kemendagri memberi waktu 7 hari agar persoalan diselesaikan DPRD dan Ahok. Atau dikeluarkan Perda untuk kembali ke APBD 2014.
"Tapi setelah itu Lulung ngomong Pak Gubernur nggak adil, diskriminasi, kami setuju e-budgeting, tapi kenapa yang dimasukin (di APBD hanya) versi gubernur, versi saya nggak dimasukin," katanya.
Pembicaraan kemudian mengarah ke RAPBD yang seolah jadi dua versi. Ahok pun lantas bicara kepada perwakilan DPRD bahwa dirinya melarang SKPD memasukkan usulan DPRD yang belum disetujuinya.
"Makanya saya bilang salah Haji Lulung, karena saya memang perintahkan SKPD nggak boleh memasukkan yang bukan pembahasan SKPD dan DPRD," katanya.
"Pembahasan DPRD komisi, versi dia dengan SKPD, versi kami dan DPRD, cerita awal jadi saya iseng aja, siapa yang merasa diinput kalian versi APBD?" imbuhnya
Lulung yang bernama asli Abraham Lunggana pun tak tinggal diam. Dia langsung menyemprot Ahok.
"Terus Lulung marah-marah. Kamu kumpulin orang lurah camat untuk dipaksa. Saya ambil contoh yang gamblang deh, kalau begitu SKPD nipu saya dong Rp 12,1 triliun,iya dong. Nah karena itu saya iseng tunjukin ke Wali Kota Jakarta Barat. Eh Pak Wali, kamu kenapa anggarkan Rp 4,2 miliar per kelurahan. Kamu jawab sekarang pengadaan UPS itu hasil kamu bahas masukin dengan DPRD atau dengan kita. Dia (Wali Kota) enggak mau berdiri, terlibat? Pas dia berdiri saya sudah duduk-duduk senyum-senyum. Eh anggota DPRD panik marah-marah," ungkap Ahok.
"Saya sih sudah mau turun aja, tapi keamanan Kemendagri bilang sebaiknya Bapak lewat belakang. Saya juga sudah enggak sempet dengerin lagi sambutan Pak Pras (Ketua DPRD). Jadi yang mau memberhentikan rapat ini Pak Taufik, bukan saya. Saya mah cuma senyum-senyum, makan kue," pungkasnya.
http://news.detik.com/read/2015/03/0...ng-marah-marah
nah ini versi si preman ahoax
Diubah oleh onta.wannabe 05-03-2015 06:51
0
17.8K
Kutip
224
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan