Aksi begal kendaraan bermotor di Jakarta dan wilayah sekitarnya semakin nekat. Jika korban melawan, pelaku tak segan-segan melukai, bahkan membunuh.

Kriminolog Anggi Aulina membagi begal dalam tiga tipe. Tipe pertama, pelaku tidak terstruktur.

"Pelaku hanya bermain sendiri dan dia hanya kambuhan saja. Kalau ada kesempatan baru melakukan," kata Anggi dalam program Wide Shot Metro TV, Rabu (25/2/2015).

Tipe kedua adalah terstruktur berdasarkan cara pelaku melihat korban dan waktu menjalankan aksinya. "Tapi, tipe ini tidak tergabung dalam sindikat apapun," tambahnya.

Tipe terakhir yang menurut Anggi sangat berbahaya, terstruktur, dan tergabung dalam sindikat. Logika berpikir kelompok begal motor yang terstruktur berdasarkan permintaan.

"Kalau sindikat terstruktur ada yang merencanakan, ada yang menyediakan senjata, sampai ada penadahnya," jelas dia.

Wilayah operasi sindikat begal motor terstruktur sangat besar. Mereka bisa beraksi di satu pulau. "Pelakunya bisa ratusan. Karena dipersenjatai, mereka makin berani," paparnya.

Anggi mengaku khawatir begal motor di Jakarta adalah pelaku terstruktur. Dia juga menduga, begal motor sudah menjadi bisnis menguntungkan bagi pelaku kejahatan jalanan.

"Kejahatan dilakukan, karena ada keuntungan bagi pelaku. Kalau keuntungan lebih tinggi dari pada risiko, maka akan semakin marak dilakukan," terangnya.

Kasus begal motor terakhir terjadi di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, pada Senin 23 Februari, dini hari. Satu pelaku tewas dibakar warga setempat. Sementara satu lainnya kabur.

Sebelumnya, aksi begal motor meresahkan warga Depok, Jawa Barat. Dua orang tewas dalam rentang waktu berdekatan. Polisi sudah menangkap empat begal motor di Depok.
TRK

sumur