- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
6 PENYESALAN SAAT BERANJAK TUA (RENUNGAN)


TS
kakfaruq
6 PENYESALAN SAAT BERANJAK TUA (RENUNGAN)
Assalamualaikum gan, kali ini TS akan membagikan buah pemikiran yang ORI dari TS sendiri
Meskipun kemaren ada kaskuser lain yang post “10 kesalahan yang disadari saat tua”, tapi ane yakin kalo isinya beda kok gan. Yakin deh post ane akan bermanfaat dunia dan akhirat
Oh ya, KASKUSER yang baik itu selalu meninggalkan
atau
soalnya kemaren ane kena bata gara-gara salah posting latihan di The lounge 
OKE CEKIDOT
Semoga bermanfaat gan dan jangan lupa kasih
atau
soalnya ane kena bata
See you, Wassalamualaikum Wr. W.b

Oh ya, KASKUSER yang baik itu selalu meninggalkan



OKE CEKIDOT
Quote:
6 PENYESALAN SAAT BERANJAK TUA (RENUNGAN)
1.MISKIN AGAMA
Mungkin kita-kita yang masih ABG tidak begitu merasakan “butuhnya” ilmu-ilmu agama, tapi ketika kita mulai beranjak tua, kita mungkin akan merasa butuh. Misalnya kita mau ke rumah camer buat ngelamar doi, trus kita disuruh ngaji, disuruh jadi imam sholat, ditanyain Fiqih-fiqih dasar, ditanyain masalah Aqidah, kan ribet gan kalo gitu. Atau, kalo kita udah tua trus mau tobat, kita gak tau caranya sholat taubat atau sholat Sunnah lainnya, atau kalo diajak tetangga tahlil kita gak bisa bacaanya, kan malu gan. Bayangkan, jika anak kita bertanya “Yah, bagaimana hukum membaca doa Qunut kok sampai ada perbedaan pandangan antara yang melaksanakannya dan tidak?”atau mungkin “yah bagaimana doa zakat Fitrah?”. Nah loh? Jadi, sebenarnya agama itu sangat penting diatas hal penting lainnya, tanpa agama dan iman yang menancap kuat, hati kita terasa kering, bagaikan ladang tandus yang tak pernah di sapa air setetespun. *kok jadi puitis? Hehehe
2. MEMENTINGKAN CINTA DARIPADA BELAJAR
Siapa sih yang gak butuh cinta? Semua orang butuh kok, tapi buat kita-kita yang masih sekolah mending pikir-pikir dulu deh. Kalo kita di sekolah lebih memikirkan buat punya pacar/gebetan ketimbang memikirkan pelajaran, kita salah tempat! Soalnya, sekolah itu untuk belajar dan menjembatani siswa dalam dunia kerja. Kalo kita main-main sama mata pelajaran di kelas, otomatis kita dapet nilai C, gak bisa kuliah, kerjapun susah. Ya meskipun nilai tidak begitu berhubungan dengan pekerjaan tapi jika emang kita LEBIH MIKIRIN CINTA daripada belajar, itu sama dengan main-main dengan masa depan kita sendiri. Belum lagi keringat orang tua untuk membiayai sekolah, harapan mereka adalah anaknya pintar dan menjadi juara kelas, bukan pintar dan juara dalam menggaet pacar/gebetan.
3. ANTI SOSIAL DAN MEMILIKI SEDIKIT TEMAN
Jika kita adalah tipe orang yang suka mengurung diri di kamar, main game, atau aktivis sosmed, mending kita pikir dua kali deh. Game 1-2 hari pun sudah tamat, sosmedpun ntar juga mudah bosan, sementara hidup kita ? Banyak dilakukan dengan hal-hal yang kurang produktif. Kita buat contoh ya gan, misal kita seorang Asos hidup di kampung lalu berniat membuat rumah. Mungkin kita akan merasa malu atau canggung untuk meminta bantuan tetangga sekitar. boro-boro meminta bantuan, menyapa tetangga sebelahpun jarang. Mungkin bagi kita yang hidup di kota, tinggal beli di perumahan beres! Tapi apakah mereka hidupnya di kelilingi banyak teman yang tidak berdasarkan kepentingan? Belum tentu kan. Ingat gan, senyaman apapun dunia virtual ketika kita sudah menjadi candu, kita akan dianggap “zombie” bagi orang-orang sekitar. Dan justru hal seperti itulah yang membuat kita semakin jauh dengan kenyataan. Karena pada hakekatnya, manusia adalah makhluk social, bukan makhluk yang bisa mengurus segala sesuatunya sendirian! Mungkin kalau sudah tua kita akan berkata “Andai aku dulu tidak larut dalam dunia virtual dan memiliki banyak teman. Mungkin ketika aku tiada akan banyak orang yang merasa kehilangan”.
4. TIDAK MEMILIKI PRESTASI YANG BISA DIBANGGAKAN.
Hal satu ini adalah hal yang paling umum untuk disesali. Jangankan ketika tua, saat masih muda pun banyak yang menyesal karena ketika kecil tidak berprestasi atau belajar dengan sungguh-sungguh. Bayangkan, jikaAndrew Darwis hanya membuat kaskus tanpa mengembangkannya. Mungkin sematan “THE LARGEST INDONESIAN COMMUNITY” akan singgah di forum lain, itu terjadi karena Andrew Darwis hanya membuat kaskus sebagai bahan untuk nilai kuliah. Atau jika Andrew Darwis adalah orang yag mudah puas mungkin saya dan agan-agan lainnya tidak akan mengenal apa itu KASKUS
Jadi mulailah peka terhadap hal-hal di sekitar kita. Bisa jadi, hal-hal kecil tersebut yang mengantarkan kita pada prestasi dan kesuksesan kita misalnya seperti Andrew Darwis tadi. Ingat gan, kita hidup tidak untuk menutup mata. Kita hidup untuk menorehkan tinta emas dan berdiri di puncak kesuksesan. Dan jangan lupa, jalan untuk meraih kesuksesan tidak sesempit lubang hidung Naomi JKT48
5. TIDAK MENGASAH SKILL-SKILL YANG BERSIFAT UMUM
Poin satu ini adalah hal yang biasa di remehkan. Skill yang saya maksud adalah semacam life skill untuk kehidupan sehari-hari. Misalnya agan adalah seorang suami dan pada suatu saat atap rumah kita bocor, padahal agan tidak punya skill untuk benahin atap yang bocor. Nah, bagaimana perasaan istri agan? Kecewa bukan? Padahal seorang suami itu setidaknya harus punya skill dalam bidang elektronik, pertukangan, mesin, dsb. Begitupun juga dengan seorang istri. Seorang istri wajib jago masak, mengurus anak dan rumah tangga, mencuci dsb. Dan jika kita terlalu meremehkan hal-hal semacam ini, kemungkinan kita akan menyesal di kemudian hari. Jad mulai dari sekarang buatlah list-list pekerjaan umum yang sekiranya akan bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari kelak. Masa atap bocor harus panggil tukan gan?
kalo bisa dikerjan sendiri kenapa harus nyuruh orang lain?
6. TERLALU LAMA MENYADARI KESALAHAN DAN TIDAK CEPAT BERUBAH
Penyesalan emang datangnya belakangan gan. Namun, jika kita terlalu lama menyadari kesalahan dan lamban untuk melakukan perubahan, ya taulah sendiri kelak gimana jadinya… Orang yang bijak adalah orang yang setiap harinya mengevaluasi diri, melihat kebelakang apa sajakah kesalahan yang dia lakukan dan membuat komitmen untuk berusaha tidak melakukannya lagi. Bukan begitu kan? Jangan sampai ketika kita sudah tua, kita baru menyadari kesalahan-kesalahan yang telah kita perbuat. Lebih baik kita menyadari sejak awal agar di kemudian hari kita tidak menyesal.
1.MISKIN AGAMA
Mungkin kita-kita yang masih ABG tidak begitu merasakan “butuhnya” ilmu-ilmu agama, tapi ketika kita mulai beranjak tua, kita mungkin akan merasa butuh. Misalnya kita mau ke rumah camer buat ngelamar doi, trus kita disuruh ngaji, disuruh jadi imam sholat, ditanyain Fiqih-fiqih dasar, ditanyain masalah Aqidah, kan ribet gan kalo gitu. Atau, kalo kita udah tua trus mau tobat, kita gak tau caranya sholat taubat atau sholat Sunnah lainnya, atau kalo diajak tetangga tahlil kita gak bisa bacaanya, kan malu gan. Bayangkan, jika anak kita bertanya “Yah, bagaimana hukum membaca doa Qunut kok sampai ada perbedaan pandangan antara yang melaksanakannya dan tidak?”atau mungkin “yah bagaimana doa zakat Fitrah?”. Nah loh? Jadi, sebenarnya agama itu sangat penting diatas hal penting lainnya, tanpa agama dan iman yang menancap kuat, hati kita terasa kering, bagaikan ladang tandus yang tak pernah di sapa air setetespun. *kok jadi puitis? Hehehe
2. MEMENTINGKAN CINTA DARIPADA BELAJAR
Siapa sih yang gak butuh cinta? Semua orang butuh kok, tapi buat kita-kita yang masih sekolah mending pikir-pikir dulu deh. Kalo kita di sekolah lebih memikirkan buat punya pacar/gebetan ketimbang memikirkan pelajaran, kita salah tempat! Soalnya, sekolah itu untuk belajar dan menjembatani siswa dalam dunia kerja. Kalo kita main-main sama mata pelajaran di kelas, otomatis kita dapet nilai C, gak bisa kuliah, kerjapun susah. Ya meskipun nilai tidak begitu berhubungan dengan pekerjaan tapi jika emang kita LEBIH MIKIRIN CINTA daripada belajar, itu sama dengan main-main dengan masa depan kita sendiri. Belum lagi keringat orang tua untuk membiayai sekolah, harapan mereka adalah anaknya pintar dan menjadi juara kelas, bukan pintar dan juara dalam menggaet pacar/gebetan.
3. ANTI SOSIAL DAN MEMILIKI SEDIKIT TEMAN
Jika kita adalah tipe orang yang suka mengurung diri di kamar, main game, atau aktivis sosmed, mending kita pikir dua kali deh. Game 1-2 hari pun sudah tamat, sosmedpun ntar juga mudah bosan, sementara hidup kita ? Banyak dilakukan dengan hal-hal yang kurang produktif. Kita buat contoh ya gan, misal kita seorang Asos hidup di kampung lalu berniat membuat rumah. Mungkin kita akan merasa malu atau canggung untuk meminta bantuan tetangga sekitar. boro-boro meminta bantuan, menyapa tetangga sebelahpun jarang. Mungkin bagi kita yang hidup di kota, tinggal beli di perumahan beres! Tapi apakah mereka hidupnya di kelilingi banyak teman yang tidak berdasarkan kepentingan? Belum tentu kan. Ingat gan, senyaman apapun dunia virtual ketika kita sudah menjadi candu, kita akan dianggap “zombie” bagi orang-orang sekitar. Dan justru hal seperti itulah yang membuat kita semakin jauh dengan kenyataan. Karena pada hakekatnya, manusia adalah makhluk social, bukan makhluk yang bisa mengurus segala sesuatunya sendirian! Mungkin kalau sudah tua kita akan berkata “Andai aku dulu tidak larut dalam dunia virtual dan memiliki banyak teman. Mungkin ketika aku tiada akan banyak orang yang merasa kehilangan”.
4. TIDAK MEMILIKI PRESTASI YANG BISA DIBANGGAKAN.
Hal satu ini adalah hal yang paling umum untuk disesali. Jangankan ketika tua, saat masih muda pun banyak yang menyesal karena ketika kecil tidak berprestasi atau belajar dengan sungguh-sungguh. Bayangkan, jikaAndrew Darwis hanya membuat kaskus tanpa mengembangkannya. Mungkin sematan “THE LARGEST INDONESIAN COMMUNITY” akan singgah di forum lain, itu terjadi karena Andrew Darwis hanya membuat kaskus sebagai bahan untuk nilai kuliah. Atau jika Andrew Darwis adalah orang yag mudah puas mungkin saya dan agan-agan lainnya tidak akan mengenal apa itu KASKUS

Jadi mulailah peka terhadap hal-hal di sekitar kita. Bisa jadi, hal-hal kecil tersebut yang mengantarkan kita pada prestasi dan kesuksesan kita misalnya seperti Andrew Darwis tadi. Ingat gan, kita hidup tidak untuk menutup mata. Kita hidup untuk menorehkan tinta emas dan berdiri di puncak kesuksesan. Dan jangan lupa, jalan untuk meraih kesuksesan tidak sesempit lubang hidung Naomi JKT48

5. TIDAK MENGASAH SKILL-SKILL YANG BERSIFAT UMUM
Poin satu ini adalah hal yang biasa di remehkan. Skill yang saya maksud adalah semacam life skill untuk kehidupan sehari-hari. Misalnya agan adalah seorang suami dan pada suatu saat atap rumah kita bocor, padahal agan tidak punya skill untuk benahin atap yang bocor. Nah, bagaimana perasaan istri agan? Kecewa bukan? Padahal seorang suami itu setidaknya harus punya skill dalam bidang elektronik, pertukangan, mesin, dsb. Begitupun juga dengan seorang istri. Seorang istri wajib jago masak, mengurus anak dan rumah tangga, mencuci dsb. Dan jika kita terlalu meremehkan hal-hal semacam ini, kemungkinan kita akan menyesal di kemudian hari. Jad mulai dari sekarang buatlah list-list pekerjaan umum yang sekiranya akan bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari kelak. Masa atap bocor harus panggil tukan gan?

6. TERLALU LAMA MENYADARI KESALAHAN DAN TIDAK CEPAT BERUBAH
Penyesalan emang datangnya belakangan gan. Namun, jika kita terlalu lama menyadari kesalahan dan lamban untuk melakukan perubahan, ya taulah sendiri kelak gimana jadinya… Orang yang bijak adalah orang yang setiap harinya mengevaluasi diri, melihat kebelakang apa sajakah kesalahan yang dia lakukan dan membuat komitmen untuk berusaha tidak melakukannya lagi. Bukan begitu kan? Jangan sampai ketika kita sudah tua, kita baru menyadari kesalahan-kesalahan yang telah kita perbuat. Lebih baik kita menyadari sejak awal agar di kemudian hari kita tidak menyesal.
Semoga bermanfaat gan dan jangan lupa kasih



See you, Wassalamualaikum Wr. W.b
Diubah oleh kakfaruq 25-02-2015 08:32
0
10.2K
Kutip
149
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan