Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

AreM823Avatar border
TS
AreM823
[Siapakah Dia?] Pengamat Politik Diperiksa BNNP DKI Saat Dugem!
JAKARTA - Sebanyak 13 pengunjung HZ Club&Karaoke/Haze yang berlokasi di Jakarta Barat terjaring razia Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta pada Kamis dini hari.

Dari siaran pers BNN yang diterima Antara, Kamis, menyebutkan dari hasil tes urine, ke-13 orang yang terdiri atas delapan laki-laki dan lima perempuan itu dinyatakan positif mengonsumsi narkoba.

Detail data tersangkanya sebagai berikut: 1. Fitrianti, Perempuan, WNI, (+) Meth 2. Selviana Marlena, Perempuan, WNI, (+) Meth, Amp 3. Nopita Sari, Perempuan, WNI, (+) Meth 4. Dwi, Perempuan, WNI, (+) Meth 5. Astrid Widiastuti, Perempuan, WNI, (+) Meth 6. Yugo Prasetyo, Laki-laki, WNI, (+) Meth 7. Ika Yusuf, Laki-laki, WNI, (+) Meth, Amp 8. Ryan Candra Surya, Laki-laki, WNI, (+) Meth, Amp 9. Suhono, Laki-laki, WNI, (+) Meth 10. Didik Sumardianto, Laki-laki, WNI, (+) Meth, Amp 11. Mangaraja Agung, Laki-laki, WNI, (+) THC 12. M. Tri Anggara, Laki-laki, WNI, (+) Meth, Amp 13. Yudhi SS, Laki-laki, WNI, (+) Meth Ketiga belas orang tersebut langsung ditetapkan sebagai tersangka.

Dalam razia tersebut, ditemukan barang bukti satu linting warna putih yang diduga narkotika jenis ganja di dalam kotak rokok Marlboro tetapi tidak ada yang mengetahui siapa pemiliknya.

Sementara jumlah pengunjung diskotek saat operasi berlangsung tercatat sebanyak 70 orang yang terdiri dari 44 laki-laki dan 26 perempuan.

Diantara mereka terdapat oknum yang mengaku sebagai anggota TNI, anggota Polri, pengamat politik dan anggota DPC.

Relawan Ridma Foudation yang menyaksikan penggerbekan tersebut, mengakui pengamat politik tersebut merasa keberatan atas aksi tersebut.

"Rekayasa apa ini," ujar BH ngotot tak mau diperiksa tes urine kepada petugas BNN Provinsi DKI. Salah satu dari kelompok relawan yang sempat diminta membantu Tim Transisi bentukan presiden terpilih, Joko Widodo ini merasa aneh kenapa operasi dini hari itu banyak wartawan yang meliput.

Sebagai seorang pengamat politik, mantan relawan Jokowi-JK ini merasa ada yang aneh, kenapa dirinya harus diperiksa tes urine. "Saya hanya menemani saudara dan tidak menggunakan narkoba," ujarnya dengan nada keras. Protesnya dilayani dengan sabar dan tegas oleh petugas BNN DKI.

Adegan saling tunjuk itu, berakhir setelah yang bersangkutan paham maksud dan tujuan, bahwa ini hanyalah operasi rutin saja. Bagi yang tidak memakai narkoba silahkan menikmati hiburan kembali.

Aktivis yang beberapa waktu yang lalu sempat "ribut" dengan Ruhut Sitompul, karena perkara rasis akhirnya tenang. Awalnya emosi, marah-marah dan sempat mengancam akan membawa kasus operasi ini, karena menggangu privacy dirinya. "Ngapain bawa-bawa wartawan," ujar aktivis dan dosen itu membentak petugas.

Dites urine dan mendapati tes urinenya negatif. Tak beberapa lama, publik figure di dunia politik itu dibolehkan kembali menikmati hiburan malam.

"Saya tegaskan, kepada anggota untuk secara sopan meminta pengunjung dan setiap orang tanpa pandang bulu untuk dites urine," ujar Brigjen Ali Johardi, Kepala BNN DKI yang mendadak muncul di tempat kejadian perkara. "Kalau tidak memakai narkoba, kenapa harus takut dites urine. Kami bersyukur bila ada tokoh, atau he figure yang menikmati hiburan malam tapi bersih, negatif dan tanpa narkoba," jelas petugas yang dikenal lurus dan tidak neko-neko ini. (*hrb)

http://id.beritasatu.com/home/pengam...t-dugem/108586
0
8.1K
50
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan