Ternyata di sekolah gua masih ada juga yang nge"vans" sama gua. Salah satunya yang bakalan gua ceritain adalah Lia.
Spoiler for pembukaan:
Sejujurnya gua merasa FiL (atau singkatan dari Fallin' in Love A.K.A. Jatuh cinta) dengan Lia saat dia sedang pacaran dengan Hendra, temen sekelas gua sekarang.
Tapi saat itu gua menyadari; gua bukan siapa-siapa dan saat itu gua masih sedang ngejar-ngejar dan ngarepin Githa. Gua juga gak punya kemampuan apa-apa selain... Ngeblog doang.
Spoiler for pembukaan dua:
Hingga suatu saat itu kalau Lia akhirnya putus sama Hendra. Dan dengan berani gua nanya, "Lia, gimana sama Hendra? Udah putus ya?"
Lia: "Iya"
*Hening*
Gua: "Jadi kamu kosong ya?"
Lia: "Iya..."
Gua: "Mau diisiin ga?"
Lia: *tersenyum*
Lia memang terasa beda bagi gua.
Beda dari reaksinya yang cuman senyum doang dibandingkan dengan yang lain yang minimal, "Amit-amit ih" dan paling mentok, "NAJIS LO!!"
Spoiler for isi:
Suatu hari, ketika gua duduk dengan Lia saat itu (Bukankah gua bilang kalo Lia dan Hendra sekelas dengan gua?) dan saat itu kami sedang mengerjakan tugas B.Indonesia.
Dan sudah diketahui, sebagai orang "pintar" #Sombongkarya gua pasti dicontek orang lain, termasuk Lia.
Saat lia "mencontek" gua, sempet-sempetnya megang tangan kanan gua yang lagi nulis jawaban.
Tanpa gua sadari, gua ikutan megang tangannya.
Dan gua bakalan mengira kalo Lia bakalan teriak-teriak sampe telinga gua berdenging.
Ternyata...
Dia bales megang tangan gue. #ciee
Gua liat matanya, tersirat bahwa dia bener-bener gak jijik ngeliat dan justu mencintai gua. Dia tersenyum... begitu juga gua.
Kami terus bertatap muka dan seakan waktu berhenti, dan dunia hanya cukup untuk berdua saja; Aku dengan dia, Ryan dengan Lia. #PuitisBangetYe?
Spoiler for isi 2:
"WOII!!!" entah sejak kapan Hendra memanggilku. Tersadar kita pegang-pegangan. Kini kami canggung-canggungan.
"Cie lah, sok gua kasih aja.." kata Hendra setelah gua menghampiri dia.
Spoiler for isi 3:
Tidak seperti biasa, setelah itu gua pulang dengan Lia.
Umm... sepertinya gua harus mundur dulu deh.
Pulang sekolah, seperti biasa gua berencana untuk langsung pulang. Namun saat itu gua dipanggil sama Lia;
Quote:
Lia: "RYAN!!"
Gua: *Ngampirin Lia* "Kenapa?"
Lia: "Rumahmu di mana?"
Gua: "Di Luna Empat"
Lia: "Jalan sendiri kan?"
Gua: "Iya. Emang kenapa?"
Lia: "Anterin gua pulang dong?"
Gua: *kaget. Jangtung dag-dig-dug* "Kenapa gitu? Emang rumahnya di mana?"
Lia: "Di Jamika. Udah cepetan ih"
Spoiler for isi 4:
Ya, di sinilah gua sekarang, berjaan bersama Lia menuju rumahnya. Kami pun diem-dieman. Gak ada yang berani duluan bicara sampai akhirnya gua yang memulai pembicaraan duluan:
"Ja..ja.. jadi.. Kita pacaran?" tanya gua ragu
Dia mengangguk. Oh, God. Inikah jalanMu? Akhirnya gua bisa keluar dari kemelaratan asmara ini. Goodbye ngenes, Hello Lia!
Spoiler for bentar lagi gan, udah mau beres:
Singkat cerita kini gua udah nyampe di rumah Lia. Saat Lia hendak masuk, dia sempet nanya, "Gak sekalian masuk? Ada nyokap gua kok."
"Enggak kok, makasih" bales gua, sok cool. Padahal nanti nyampe ke rumah juga mesti nyangkul sawah.
"Oh, ya udah. bye!"
"Bye..."
Baru selangkah - dua langkah jalan, tiba-tiba ada suara, "Ryan!" Gua mendadak heran. Kayak suara nyokap gue. Gua liat sekeliling, tapi kok ga ada siapa-siapa ya?
"RYAN!" Suara itu makin menjadi. Heran, nih suara sebenernya dari mana sih?