Jadi di 2015 ini saya punya rencana untuk mengunjungi Amerika. Iyah..Amerika..negara adidaya itu yang katanya minta visa masuk kesana susah dan ribetnya minta ampun (bagi kita yang masih megang pasport hijau). Punya keinginan kalo bisa ke Amerika mau lihat Liberty, strolling around Manhattan, visiting Guggenheim, MET dan ke Rockefeller Centre sambil teriak di rooftopnya “I am King of the World” (in my case it supposed to say Queen of the World).

Niat dan tekad sudah ada, marilah kita mulai urus2 kebutuhan yang perlu disiapkan untuk bisa pergi kesana. Hal pertama yang saya lakukan adalah yah apalagi kalo ngurus visa dulu. Banyak cerita yang bersliweran kalo urus visa US itu success ratenya kecil. Teman kantor saya yang dulu berkali-kali apply selalu ditolak (padahal udah ada undangan, ada sponsor, bawa surat2 aset berharga) dengan alasan kurang nasionalis (whatt??!!).

Tapi hal itu ga ngecilin niat saya utk pergi kesana, ga ada kata menyerah!! Lets go. Detil dibawah ini adalah proses yang saya lalui saat membuat visa US:

1. Cari sumber informasi terpercaya, dalam hal ini…yah kemana lagi nyarinya kalo ga ke web resminya. Ini link US embassy utk pengurusan visa, baca dulu dengan teliti. Semua alur proses terinformasikan dengan jelas http://jakarta.usembassy.gov/visa/ho...y.htmlssy.gov/

2. Setelah sudah mantap dengan info yang tersedia, sekarang mari kita mulai. Persiapan yang saya lakukan pertama kali adalah booking tiket (cari airline yang bisa booking flight tanpa harus membayar apapun, kemarin saya booking flight Qatar Airlines), booking penginapan (gunakan web booking.com yang bisa free cancelation), minta surat referensi kerja ke HRD, minta rekening koran dari bank (minimal 3 bulan), pas foto 5x5 (background putih, muka cerah, jangan lupa senyum ). Dokumen2 diatas adalah dokumen standar yang saya persiapkan setiap kali mengajukan visa.

Okeh, semua dokumen telah terkumpul kita lanjut ke pembayaran dan pengisian form

(1) Bayar visa. Utk visa turis/bisnis masuk kategori visa tipe B. Biaya yang harus dibayar per Februari 2015 ini adalah US$ 160 setara dengan IDR 2,08 Juta. Semua biaya visa dibayar menggunakan rupiah dan hanya melalui teller di bank Standard Chartered atau Permata Bank.

Sebelum kita ke bank, kita diharuskan untuk mencetak Deposito Slip. Deposito slip ini bisa didapat di link ini http://www.ustraveldocs.com/id/pmisd...ntry=indonesia

(2) Pergilah saya ke bank, dan kebetulan di bawah kantor saya ada bank Permata, namun sayang cabang disini tidak melayani pembayaran visa US. Akhirnya saya pergi ke bank Standard Chartered di Sampoerna Strategic. Disana pegawai bank langsung memberikan slip USA MRV Fee utk kita isi dengan data nama, nomor paspor dan jumlah biaya.

(3) Setelah proses pembayaran selesai, petugas akan memberi lembar copy slip MRV Fee. Dalam slip ini terdapat informasi nomor receipt. Nomor inilah yang nantinya akan digunakan untuk kita membuat appointment wawancara di kedutaan.

(4) Slip sudah ditangan, sekarang kita lanjut mengisi form aplikasi Visa Elektronik (DS-160 Form). Pengisian harus dilakukan secara online di https://ceac.state.gov/genniv/ Isi semua data2 yg dibutuhkan dan lampirkan foto diri. Isian form nya lumayan banyak, tapi jangan khawatir karena aplikasi online ini bisa save draft koq. Jadi bisa di-retrieve sewaktu2. Setelah selesai mengisi form, nanti kita dapat nomor Applicant ID. Cetak form DS-160 yg sudah kita isi tersebut, untuk nantinya dibawa saat wawancara.

(5) Bayar sudah beres, ngisi form juga sudah selesai. Sekarang kita bikin janji dulu utk datang ke embassy. Siapkan slip pembayaran USA MRV Fee-nya dan catat nomor receipt. Janji wawancara bisa dilakukan online lewat link ini http://ustraveldocs.com/id/id-niv-ap...ntschedule.asp

Saat membooking waktu wawancara, masukkan nomor receipt slip USA MRV Fee dan setelah itu sistem akan memilih waktu wawancara yang tersedia. Kemarin saya dapat grup A (grup pagi jam 07.00). Lagi lagi kita harus mencetak confirmation appointment schedule yang sudah terpilih. Kertas ini yang nanti akan kita bawa ke embassy.

(6) Eng ing eng hari H, pergilah saya ke kedutaan US di Medan Merdeka Selatan. Sampai disana jam 7.30, petugas langsung menanyakan kertas appointment schedule, kemudian saya digiring masuk ke ruangan, diperiksa barang bawaan, lalu disuruh ke ruangan tunggu (keluar pintu belok kiri). Di ruang tunggu ada petugas yg langsung meriksa paspor, ukuran pasfoto, dokumen confirmation serta form 160 itu. Setelah diperiksa dokumennya, ambil nomor antrian (tekan tombol paling atas di mesin, mba). Dapat antrian nomor 99. Saat antrian sampai di angka 99 saya maju ke loket nomor 1 dan petugas (mba manis, rambut panjang, berkacamata) bertanya “Confirmation appointment dan nomor antriannya, mba” (saya taruh di tray), “lalu paspor baru dan paspor lama, pasfoto dan form DS 160” (taruh lagi di tray). “Pertama kali mengajukan visa?” (iya, mba) “Ke Amerika rencananya mau ngapain?” (mau liburan,mba). Mba nya Ketak ketik di komputer terus cek paspor cek data di form “Oke, mba masuk ke kelompok 20, silahkan menunggu kembali. Bawa kartu ini untuk nanti dikembalikan saat pengambilan sidik jari dan wawancara”

Perlu diketahui, loket di depan itu bkn loket utk wawancara visa namun tempat dokumen dan berkas kita dikumpulkan dan digrup.

(7) Lama ni yah nunggu lagi deh kita selama +/- 45 menit di ruang tunggu luar, akhirnya kelompok 20 dipanggil, kita dibawa masuk ke dalam ruangan, nunggu di bagian sebelah kiri utk proses pengambilan sidik jari. Selesai sidik jari, pindah ke bagian sebelah kanan utk wawancara. Di loket wawancara ada 3 petugas native US yang fasih banget bahasanya kawann. Sebelum kelompok 20 dipanggil terdengarlah sayup2 pertanyaaan2 petugas “pertama kali ke US, ngapain kesana, sama siapa, oh disana ada keluarga dimana tinggalnya”. Kadang petugasnya bertanya pake bahasa atau in english (somehow they knew when they ask in english or in bahasa). Akhirnya tiba giliran “Kelompok 20 ke loket 10” (dapat petugas cewe afrika amerika kaya erikah badu gitu). Kelompok 20 baris rapih, dan kebetulan saya di posisi paling depan. Bertanyalah dia in english

"Hi, how are you?" (Hi, good im good)
"First time applying US visa?" (yes, this is my first time)
"Never been to US?" (nope, never)
"Why do you want to travel to US?" (for holiday)
Bolak balikin paspor, ngetik ngetik di komputernya,
"Which part of US you want to visit?" (New York, New York City)
"Where do you work?" (I work in …..)
"What position?" mau jawab nungging tapi koq ga etis (I work as an analyst, business analyst)
"How long do you work in there?" (for 2 years)
—-disini mikir, kenapa dia nanya detil bgt ttg pekerjaan yah sambil siapin amplop utk kasi berkas referensi kerja kalo emang diminta
"Are you traveling alone to US? (no, with my friend) "where’s your friend?" sambil clingak clinguk nyari (got held up in the office, she will applied sometimes next week) "Oh, okay"
"Have you ever visit another country?" (yes, i’ve been to UK, europe, japan, australia)
"For holiday purpose?" (yes, for holiday)
—dia ngetak ngetik lagi di komputernya, and the suddenly the moment of truth
"Okay, congratulations your visa has been approved. Enjoy your holiday in US." Sambil ngasi kertas putih yg isinya cara ngambil paspor kita. (Thank you very much, have a good day)

Disini dia ga minta surat bank, surat referensi kantor, slip gaji, surat penginapan, surat booking flight, surat slip pajak, atau apapun dokumen yg saya bawa saat itu.Dan sepanjang hari selama saya di kedutaan US, semua pemohon pulang membawa kertas putih itu, indikasinya kans keberhasilan pengajuan visa US itu relatif tinggi.

3. Setelah 3 hari, kita di email dan diSMS bahwa dokumen kita ready (dokumen bisa diambil di kantor FedEx - RPX atau dikirim ke rumah juga bisa - free)

Nah itu yang mau saya share saat membuat visa US. Bisa dibilang ini relatif mudah karena semuanya serba online, dan website US embassy itu ngasi informasinya detil banget. Ga usah mikir macem2 dulu, yang penting semua data yg dikasi memang sesuai dan benar adanya.

Sekarang waktu saya cari tiket murah (karna rata2 PP itu 13 jutaan ), cari penginapan murah, dan bikin jadwal perjalanan. Dan berdoa semoga perjalanan ini berfaedah.