Masalah yang menimpa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) semakin terlihat rumit. Lembaga penegak hukum itu seakan digerogoti dan terancam lumpuh karena kehilangan para pimpinannya yang tersandung masalah hukum. Padahal masih banyak kasus-kasus korupsi yang harus diselesaikan KPK.

Guru Besar Universitas Indonesia, Profesor Imam B. Prasodjo ikut angkat bicara soal kemelut yang membelit lembaga pemberantasan korupsi itu. Dalam Facebook pribadinya, Imam menulis jika koalisi koruptor selangkah lagi seperti akan memenangkan pertarungan. Para koruptor kakap seperti tengah menyiapkan pesta kemenangan atas matinya 'hantu' yang selalu mencemaskan langkah-langkah mereka.

"Sungguh seperti ada mimpi terburuk akan menimpa negeri ini," tulis Imam pada Jumat (6/2/2015).

Imam merasa iba pada bangsa ini. Amanat reformasi yang susah payah diperjuangkan seolah-olah akan terkubur. Harapan rakyat yang mendambakan kemakmuran nyata bener-benar terancam. Keadaan genting ini menjadi ironi dengan perginya presiden Jokowi ke luar negeri tanpa menyelesaikan masalah ini terlebih dulu.

"Entah mengapa pagi ini saya merasa iba pada bangsa ini. Jutaan rakyat yang ingin agar kekayaan negeri ini dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan umum seperti tak sadar bahwa impian itu sebentar lagi akan terampas, hilang, entah kapan akan kembali," kata Imam.

Imam prihatin dengan kondisi hukum yang ada, banyaknya rekayasa kasus, saksi bohong, bukti palsu yang bertebaran di mana-mana yang bisa melumpuhkan semua upaya kebaikan. Sementara di satu sisi ada guru di daerah terpencil yang bertahun-tahun mengajar dengan gaji kecil, seorang polisi yang terus mencoba berprilaku jujur dan tak kenal lelah menjalani tugas melayani masyarakat di tengah cercaan dan ketidakpercayaan sebagai imbas perilaku buruk sebagian para atasan.

"Belum lagi nasib petani, buruh bangunan, pemulung, dan para TKI yang terpaksa menyabung nyawa hanya karena sesuap nasi. Akankah mereka berubah nasibnya karena uang untuk kesejahteraan mereka terjarah sebelum menyentuh mereka?" ujarnya.

Namun di balik itu semua, tetap ada keyakinan jika sejarah kehidupan bangsa ini belum berakhir. Rakyat belum menunjukkan kekuatan sebenarnya. Rakyat harus berjuang demi kebenaran dan memerangi kebatilan. Imam berharap ada mukjizat agar bangsa ini selamat.

"Semoga Mr. President membaca krisis yang melanda negeri ini untuk melakukan langkah penyelamatan sebelum ia tercatat dalam sejarah sebagai "Presiden Terburuk dalam Pemberantasan Korupsi di Indonesia". Aku pun berdoa, semoga tidak!" tutup Imam.

Dalam tulisan tersebut juga disertakan gambar gedung KPK dengan tulisan "Selamat Tinggal Indonesia" "Silakan Korupsi Sepuasnya" dan "Good Luck Mr. President".


SUMBER