jawamotorsportAvatar border
TS
jawamotorsport
Sejarah Motorsport Jepang Dengan Lampu BerKopiah di Indonesia
Selamat pagi...siang...sore...malem.... kaskuser semua...
Sesuai judul, ane bakal bahas tentang motorsport buatan Jepang yang lampu depannya pakai kopiah/tudung atau cover yang menutup hingga speedometernya pun gak kelihatan, indonesia only.... Sebenernya fungsi dari cover lampu tersebut selain memperindah tampilan motor, jadi terlihat lebih sporty, juga berfingsi membantu aerodinamis motor tersebut ketika motor tersebut melaju kencang. emoticon-Smilie. Tudung/kopiah ini sering juga disebut dengan mini fairing atau mini hijab emoticon-Hammer (S). Trit ini hanya bahas motor Jepang gan, dan gak termasuk Bajaj dan TVS karena meskipun kedua merk tersebut asalnya memakai mesin dan teknology dari Kawasaki dan Suzuki, tetapi motor tersebut berasal dari India. Trit ini ane juga tidak akan membahas tentang motorsport full fairing seperti Ninja, NSR, atau RGR, karena keluar dari judul gan.

Trit ini dibuat hanya sebagai pengetahuan aja, juga buat sharing sesama pecinta motorsport indo only. Meskipun pada akhirnya ada juga beberapa motor bebek yang mengaplikasi cover lampu lebih sering disebut bebek ayam jago, tapi ane gak bakal bahas motor bebek di trit ini gan emoticon-Big Grin. Dan di dalam trit ini juga tidak akan membahas motor ayam jago seperti Honda Sonic dan Suzuki Satria FU, karena itu keluar dari judul trit ini.




Binter AR 125 (Kawasaki AR 125)




Kita mulai dari Binter AR 125, kenapa AR 125? Karena AR 125 ini adalah motorsport pertama di Indonesia yang mengaplikasi fitur ini gan. Binter adalah merek lokal Indonesia dari sepeda motor Kawasaki yang berasal dari Jepang. Nama Binter adalah kepanjangan dari Bintang Terang, yaitu nama perusahaan distributor sepeda motor ini. Merek ini terakhir digunakan pada tahun 1984-1985 ketika Kawasaki-Binter di Indonesia menutup usahanya. Sepeda motor Kawasaki kemudian pada tahun 1996 membuka kembali usahanya di Indonesia tetapi tidak lagi menggunakan merek "Binter". Binter memperkenalkan produk sepeda motor "super" nya, yaitu Kawasaki AR 125, dan oleh Distributor Bintang Terang di Indonesia, pada tahun 1984, Kawasaki AR 125 masuk ke Indonesia dengan nama Binter AR 125 secara CBU dari Jepang. Sepeda motor Binter AR 125 ini adalah produk yang paling diandalkan oleh Kawasaki sekitar tahun 1985-an. Binter AR 125 ini berjenis sport touring bermesin 2-tak 125cc, 1 silinder, 125 cc dan monoshock. Sepeda motor ini memiliki 2 versi yaitu Spoke Wheel (SW) dan Cast Wheel (CW).



Masuk ke Indonesia hanya dengan varian Spoke Wheel, tapi tenaga sedikit di bawah varian Cast Wheel (CW) yang dipasarkan di Thailand dan Malaysia. Keduanya berbeda dari segi tampilan dari velg, memakai velg Enkei Cast Wheel asli Jepang. Pada awal kemunculan Binter AR 125 sebagai motor sport, awalnya sangat menarik perhatian para pengguna sepeda motor di Indonesia, terutama dengan harga "mahal"nya dan istilah "motor sport" untuk Binter AR 125. Dengan kondisi motor yang terbilang canggih untuk masa 1984-an, bisa dikatakan Binter AR 125 ini sebagai yang terkencang pada masanya. Binter AR 125 pada kondisi standar pabrik mencapai top speed 130 km/jam hanya dalam tempo singkat. Dengan sedikit upgrade, konon Binter AR 125 pernah mencapai top speed 180 km/jam di Sentul.
Binter AR 125 ini merupakan motorsport monoshock pertama, transmisi 6-speed pertama dan berpendingin radiator pertama yang hadir di Indonesia. Ini moyangnya Ninja 150 gan emoticon-Cendol (S)

Berikut Speknya:
Mesin : 2-stroke, 124 cc, radiator
Kompresi ratio : 6.5:1
Power : 22hp @9500rpm
Torsi maksimum: 1,7 kg-m @8.000 rpm
Top speed: 130 km/jam (standar pabrik)
Tangki: 11,5 ltr
Suspensi:
- depan: teleskopik
- belakang: monoshock unitrak
Roda:
- depan: 2.75-18"
- belakang: 3.00-18"
Velg : enkei cast wheel
Cover body : full fairing
Transmisi : 6 speed
Stang: clip on
Lampu depan: halogen
Rem depan: cakram single piston
Rem belakang: tromol
Berat: 107 kg
Knalpot: racing



Tercanggih dan terkeren era tahun 80an terakhir ane liat motor ini seliweran di kota surabaya tahun 2002 waktu itu ane masih SMP gan, ane kirain ini Yamaha RXZ dimodif jd monoshock trus dikasih radiator abis bentuknya mirip banget sama RXZ, lagian ane belum tau ini motor apa.



Suzuki TR-S Katana 125








Motor ini merupakan kelanjutan dari Suzuki GP 125 dan Suzuki TR-S 118, dengan kapasitas mesin 125 cc. Memiliki tenaga yang lebih bertenaga. Suzuki TR-S 125 Katana merupakan motor yang terbaik dan terkencang dari Suzuki yang ada di Indonesia pada masanya untuk level 125 cc, sekitar tahun 1984-1985. Konon Suzuki TR-S Katana dalam keadaan standar bisa melaju hingga 140 km/h dengan mudahnya, dikorek sedikit mampu melalap topspeed 170 km/h. Sayangnya produk ini tidak lama dikeluarkan oleh Suzuki. Sulitnya mendapatkan data dan foto Suzuki TR-S 125 Katana dalam bentuk normal dan orisinil, beberapa hanya ditemukan di situs jual beli olx.com.


Yamaha RX-Z 135




Motor ini memang khusus untuk pasaran Asia Tenggara memang dikembangkan di Malaysia gan, sedangkan untuk pasar China, motor ini dikembangkan di taiwan dengan nama Yamaha RZ-X 135, namanya dibalik tapi sama aja emoticon-Cape d... (S) . Motor ini memang ditujukan untuk konsumen penikmat produk sport cruiser dari pabrikan Yamaha. Hal ini bisa dilihat dari rentan produksi yang cukup panjang di negeri asalnya Malaysia, mulai dari awal kemunculannya tahun 1985/87 sampai akhir hayat ditahun 2008 di sono. Waktu 23 tahun dalam masa produksi serta penjualan bukanlah waktu yang pendek, hal yang sama juga pernah dibukukan oleh motor kebanggaan Yamaha di Indonesia yakni RX-King 135. Tambal sulam produk berupa minor maupun major facelift tetap dilakukan guna mempertahankan predikat sebagai motor legenda dimasanya. Yamaha RX-Z 135 telah berhasil menyandang predikat tersebut dinegeri tetangga kita itu.


RXZ gen 2 (ini yang masuk ke Indo)

Pertama kali mengaspal dijalanan Malaysia pada rentan tahun 1985/1987 dengan mengusung kode mesin 2UX. Dengan mengambil basis spek down mesin dari sang legenda Yamaha RD 125, motor ini melanggang manis ditengah persaingan produk sport batangan dengan kompetitor di sana, yaitu Suzuki Phanter TXR 150, Kawasaki AR 125 dan Honda Raider HX 135.


RXZ gen 1

Memakai mesin berkubikasi 133cc, bore x stroke = 56 x 54mm, berteknologi 2-tak, serta berpendingin mesin konvensional, ternyata sudah memberikan jaminan kepuasan mutu kepada para penikmat motor batangan tempo dulu. Agar tidak memberikan efek kecewa kepada konsumen karena menyandang kubikasi mungil, maka power 21 hp @ 8.500rpm, serta kompresi 7.0:1 disematkanlah pada motor ini. Tidak lupa ketinggalan karburator Mikuni VM26 juga ditemplokin ke blok mesin guna mengolah debit bahan bakar menuju keruang bakar. Serta pemberian 5-speed transmisi kopling manual telah memberikan kenikmatan tersendiri jika motor dibejek dengan cepat oleh sang rider.

Memasuki tahun 1989 sampai dengan 1997, motor ini mendapatkan minor facelift pada bagian kedok lampu atau fairing atas, penyempurnaan pengereman cakram diroda depan, yakni dengan dibuatkan cakram berlubang guna membantu melepas panas saat motor sering mendapat porsi pengereman depan lebih besar, dan facelift terakhir untuk motor berkode 3UK1 hingga 3RSB yakni pemilihan model knalpot yang lebih sporty. Nah motor tipe inilah yang pada akhirnya juga masuk ke Indonesia dan diterima oleh masyarakat kita di Indonesia serta Singapura dan Taiwan. Menurut catatan waktu, model generasi 2 lah yang paling lama bertahan dalam mempertahankan kemolekan bodinya.


RXZ gen2


RXZ gen 3

Generasi ke 3 dari spesies RX-Z lahir pada tahun 1998 hingga 2002 dengan menggendong kode 3XL3. Bukan hanya kedok lampu yang dipermanis, serta disk brake depan yang lagi-lagi kena jatah penambahan lubang pelepas panas, tapi juga penampahan 1 gigi sebagai pemindah percepatan dari sebelumnya hanya 5 speed jadi kini 6 speed pun telah diupgrade. Walaupun dengan mengorbankan ratio gear 1 yang diotak-atik agar lebih pendek dalam mengail RPM, tapi imbas dari penambahan gigi persneling tersebut adalah semakin panjang pula napas mesin saat dibetot throthle gasnya. Tapi konsekuensi penurunan daya kuda dari 21 menjadi 20 pada 8.500rpm juga telah memberikan andil demi mengejar tarikan lebih panjang alias mesin berkarater ganas diputaran atas.


RXZ gen 3

Dan yang terakhir adalah generasi ke 4 atau motor berkode 5PV1/ 5PV2 akhirnya terlahir juga di Malaysia tahun 2004. Kali ini operasi plastik besar-besaran dilakukan pada motor ini. Tercatat sektor body dari mulai tudung lampu dibagian haluan hingga model stomp lamp dibagian buritan diperbaiki, untuk sektor belakang model yang dipakai mencontek habis dari Yamaha 125Z, hitung-hitung sebagai efesiensi cost RnD nya kali yaa emoticon-Big Grin. Ternyata tidak berhenti disektor body saja lho, guna mendapat sertifikat lolos uji hasil pelepas gas buang yang distempeli oleh standarisasi EURO 2, pemasangan catalyct converter harus dibenamkan pada jeroan knalpot. Lantas apakah efek dari pemasangan ini? yeah seperti yang sudah banyak diketahui, power mesin serasa tersendat untuk mendapat hasil maksimal. Tapi it’s ok lah…alih-alih untuk mendukung program go green, power ‘letoy’ it’s no problemo tapi tampilan ciamik demi mengejar tongkrongan itulah yang memang diharapkan

Dan sebagai penutup, generasi ke 4 dari spesies RX-Z 135 ini harus tutup buku serta discontinue produk pada tahun 2008 oleh sang produsen yakni Hong Leong Yamaha Motor Malaysia. Sayangnya hanya generasi ke 2 saja dari jenis RX-Z yang masuk ke Indonesia ini, dan parahnya Indonesia tidak kebagian jatah velg casting wheel emoticon-Cape d... (S)


RXZ generasi 4


Kawasaki Ninja 150R (V series)


Siapa yang tak kenal Ninja 150R? Motor ini disebut-sebut sebagai motorsport terkencang di Indonesia yang masih dijual hingga saat ini. Pertama kali dijual di Indonesia tahun 1996 dengan desain lampu bulet dan velg jeruji. Pada tahun 1996 motor ini begitu memukau para pecinta speed di Indonesia selain ketampanan dan kecepatannya, juga karena ergonomi atau riding positionnya yang sangat nyaman dan pas. Tapi ane gak bakal bahas Ninja 150 versi lampu bulet dan versi RR gan, karena itu menyimpang dari judul emoticon-Big Grin



Dari awal masuk Indonesia hingga sekarang pun produksi Ninja 150 ini masih tetap dilakukan di Thailand. Nah saat memasuki tahun 2006 generasi Kawasaki Ninja 150 series ini berubah total. Inovasi yang paling jelas semua varian Ninja 150 sudah aplikasi Super KIPS (Super Kawasaki Integrated Powervalve System), catalytic converter, dan HSAS (High Performance Secondary Air Sistem). Dua teknologi terakhir berkaitan untuk menekan emisi gas buang. HSAS menggunakan mekanisme valve alias katup yang fungsinya menyemprotkan udara segar atau oksigen ke lubang buang. Valve akan membuka dan menyemprotkan udara segar saat mesin di putaran bawah. Segala upaya telah dilakukan pihak Kawasaki untuk menekan issue emisi gas buang pada motor 2-tak di tengah gempuran hebat motor-motor 4-tak yang diprakarsai oleh Honda. Dan saat ini hanya Kawasaki Ninja 150 lah yang masih bisa bertahan dan masih mempesona para bikers pecinta kecepatan khususnya para bikers generasi muda. Namun disayangkan gossipnya Ninja 150cc yang bermesin 2-tak ini akan dihentikan penjualannya hingga akhir tahun 2015 ini, karena masalah regulasi emisi Indonesia yang akan memasuki EURO 3. Dan Ninja 150 ini merupakan motor 2-tak yang masih terus dijual oleh pabrikan jepang yang terakhir.



Di tahun 2006 kode mesin semua generasi Ninja 150 berubah jadi 1855 seperti generasi awal kemunculan Ninja 150. Untuk Ninja 150 dan Ninja 150RR di Oktober 2006 mengadopsi Keihin PWL 26 sampai sekarang. Main-jet jadi ukuran 138 dan jarum skep berubah kode jadi N5LD. Jarum diklaim lebih tirus dibanding jenis sebelumnya.

Spesifikasi Ninja 150R
Kode produksi: KR150
Tahun: 2006

Mesin: 2-stroke, crankcase reedvalve, SuperKIPS, HSAS
Diameter x langkah: 59.0 x 54,4 mm
Kapasitas mesin: 148cc, 1 silinder
Rasio kompresi: 6,8 : 1

Tahun: 2006-2010
- Karburator: Keihin PWL 26"
- Max. power: 28,5 ps (28,22 hp) @ 9500 rpm
- Max. torsi: 2,09 kgfm @ 9000 rpm

Tahun: 2011-2015
- Karburator: Mikuni VM 28"
- Max. power: 30,1 ps (29,80 hp) @ 10500 rpm
- Max. torsi: 2,2 kgfm @ 9000 rpm
Transmisi: 6-speed (1-N-2-3-4-5-6)
Kopling: wet multi disk

Sistem reduksi primer: gear
Sistem final drive: chain drive
Pengapian: CDI
Pelumasan: oil injection
Pendingin: air/ radiator
Baterry/accu: 12V3AH
Busi: NGK BP8ES/ ND W 24 ES-U
Kapasitas olie samping: 1,2 liter
Kapasitas olie mesin: 0,87 Liter
Tangki bbm: 10,8 liter
Starter: electric dan kick

Dimensi:
Tahun: 2006-2010
- Panjang x lebar x tinggi: 1965 x 725 x 1075 mm
- Jarak sumbu roda: 1300 mm
- Jarak ke tanah: 131 mm
- Tinggi jok: 780 mm
- Berat: 115,0 kg

Tahun: 2011-2015
- Panjang x lebar x tinggi : 1975 x 719 x 1090 mm
- Jarak sumbu roda: 1305 mm
- Jarak ke tanah: 145 mm
- Tinggi jok: 788 mm
- Berat: 124,5 kg

Rangka: full frame
Suspensi:
- depan: teleskopik
- belakang: monoshock suspension
Ban:- depan: 90/90-17" 49S
- belakang: 110/80-18" 57S
Rem:
- depan: cakram twin pot
- belakang: cakram twin pot
Velg: Cast Wheel Aluminium Aloy


Yamaha New Vixion Lightning 150


Siapa yang tak kenal Yamaha Vixion? motor yang pertama diluncurkan di Indonesia tahun 2007 ini sukses merebut hati pecinta motorsport tanah air. Dalam kurun waktu tahun 2007 hingga sekarang 2015, Vixion telah mengalami 3 kali perubahan. Mulai generasi pertama dan generasi kedua hanya beda di desain lampu depan dan warna rangka gelap untuk generasi kedua, sedangkan generasi ketiga ini berubah total dan mulai menerapkan cover pada lampu depannya. Nah Vixion generasi ketiga inilah yang bakal ane bahas di trit ini karena telah memakai cover lampu depan, motor ini biasa disebut New Vixion Lightning atau NVL emoticon-Smilie.

Berikut Spesifikasi NVL:
Tipe Mesin : 4-tak, 4 Valve SOHC Berpendingin Cairan
Silender : Tunggal / Tegak
Volume Silinder : 149,8 cc
Dimensi : 2.010 mm x 705 mm x 1.030 mm
Berat Total : 129 kg
Kapasitas Tangki : 12 Liter
Jenis Rangka : Pressed Backbone (Deltabox)
Suspensi Bagian Depan : Teleskopik
Suspensi Bagian Belakang : Lengan Ayun, Link Suspensi Monocross
Ban Depan : 90/80-17M/C 46P
Ban Belakang : 120/80-17M/C 58P
Jenis Rem Depan : Cakram Hidrolik, Piston Ganda
Jenis Rem Belakang : Cakram Hidrolik, Piston Tunggal
Daya Maksimum : 16,59 PS (12.2 kW) / 8.500 rpm.
Torsi Maksimum : 14,5 Nm (1.48 kgf-m) / 7.500 rpm
Sistem Starter : Electric dan Kick Starter
Kapasitas Oli Mesin : Total : 1,15 Liter /: 0,95 Liter / Ganti Filter Oli : 1 L
Sistim Suplai BBM : Fuel Injection
Tipe Transmisi : 5 Kecepatan 1 – N – 2 – 3 – 4 – 5
Sistem Pengapian : T.C.I/Transistorized Control Ignition (Digital)



Yup jika dilihat dari spesifikasi power dan torsi NVL cukup ok untuk kategori motorsport 150cc, cuma ya NVL ini kurang sesuai harapan ane gan. Dulu harapan ane perubahan generasi Vixion dari generasi kedua menjadi ketiga ini mesinnya menggunakan transmisi 6-speed seperti yang dipakai pada Yamaha YZF-R15, tapi kenyataannya NVL masih tetap menggunakan transmisi 5-speed seperti vixion sebelumnya emoticon-Cape d... (S). Tapi dibalik itu semua Vixion baik mulai generasi pertama hingga ketiga ini masih tergolong motorsport terlaris di Indonesia, hampir di seluruh pelosok Indonesia pasti bisa ditemui Vixion ini. Top speed Vixion mulai generasi awal hingga kini mentok di angka 130km/h. Motor ini 100% dibuat dan didesain oleh Yamaha di Indonesia, tentunya dalam pengawasan Yamaha Jepang. Vixion selain di Indonesia, juga dijual di Malaysia dan Vietnam dengan nama FZ150i, tentunya kedua negara tersebut import dari Indonesia emoticon-I Love Indonesia (S).

New Vixion Advance 150



Merupakan versi revisi dari NVL untuk menghadapi regulasi EURO 3 di Indonesia. Perubahan pertama sudah disinggung di awal bahwa desain headlight pada NVA lebih agresif. Kedua adalah beralih ke bagian paling belakang yakni rear fender yang lebih pendek. Nampaknya dua sektor ini benar-benar sesuai aspirasi pengguna NVL nih. Ketiga ubahan yang dialami NVA adalah warna baru pada crank case. Laburan warna emas menggantikan warna silver yang sejak generasi old vixion (OV) tanpa ada ubahan. Lebih fresh dan terlihat elegan. Imho. Keempat adalah peningkatan kualitas gas buangan dari mesin yang telah sesuai standar Euro 3. Berarti mesin 2PV ini lebih ramah lingkungan dibanding 1PA. Kelima adalah penambahan under cowl atau lebih dikenal sebagai cover mesin. Yamaha tidak lagi menjadikan under cowl sebagai aksesoris terpisah layaknya masih jaman OV dan NVL namun telah menjadi part standar bawaan pabrik. RA part naksir ini sejak NVL versi special edition lalu. Keenam ada ubahan pada shroud yang lebih meruncing dan mengaplikasikan konsep double layer, dengan emblem 3D bertuliskan New Vixion. Lebih berkelas jadinya. Dan perbedaan terakhir adalah perubahan dimensi motor dimana Yamaha nampaknya ingin membuat klan vixion makin mudah berakselerasi dengan sedikit mengurangi panjang motor. NVA memiliki dimensi 1.925 mm (2010 mm di NVL) x 720 mm x 1030. Sayangnya mesin masih tetap sama tak ada perubahan power atau gearbox, padahal yang diharapkan itu 6-speed emoticon-Cape d... (S)




Tunggu update-nya gan... Khusus motorsport Jepang aja bukan jenis lain, Indonesia Only emoticon-I Love Indonesia (S)

UPDATE I ada di bawah
UPDATE II
UPDATE III
UPDATE IV
UPDATE V
Semua ada di page 2 gan....

UPDATE VI ada di page 3
Diubah oleh jawamotorsport 26-06-2015 02:11
0
28.4K
59
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan