TS
tololdevil
Tahu Sumedang
Wellcome to my first thread
Spoiler for Check Repost:
Tahu Sumedang
Spoiler for Tahu Sumedang:
Quote:
Bagi agan dan sista yang bedomisili di Jawa Barat dan sekitarnya, pasti udah ga asing lagi dengan jajanan bercitarasa asin dan gurih yang satu ini
Yap Tahu Bungkeng atau biasa disebut Tahu Sumedang
Tahu yang di cap enak ini asli dari sumedang, selain enak tahu ini harganya terjangkau Gopean 1nya gan wehehe
Tahu Sumedang biasanya di sajikan hangat dan dimakan dengan cabe rawit atau sambal kangenin rasanya
Tahu Sumedang ini dibuat dengan bahan dasar kedelai lokal dan menggunkaan air tanah/sumur
Kalo agan beli tahu sumedang,Tahu ini dibungkus dengan keranjang rotan (kalo beli banyak lho)
Yap Tahu Bungkeng atau biasa disebut Tahu Sumedang
Tahu yang di cap enak ini asli dari sumedang, selain enak tahu ini harganya terjangkau Gopean 1nya gan wehehe
Tahu Sumedang biasanya di sajikan hangat dan dimakan dengan cabe rawit atau sambal kangenin rasanya
Tahu Sumedang ini dibuat dengan bahan dasar kedelai lokal dan menggunkaan air tanah/sumur
Kalo agan beli tahu sumedang,Tahu ini dibungkus dengan keranjang rotan (kalo beli banyak lho)
Spoiler for Bungkus:
Tahu Sumedang dan Sejarahnya
Quote:
Tahukah kita asal usul Tahu Sumedang? Dari data historis, terungkap pengrajin tahu pada awalnya dirintis sejak abad ke 20-an. Konon ini berkaitan dengan “Perjalanan” orang yang bernama Ong Kino, sebagai imigran China ke Sumedang tahun 1900.
Menurut Ong Yoe Kim ,tokoh tahu Sumedang. Kata “Tahu” itu berasal dari China yakni “Tao Hu” yang maknanya (Tao=Kacang, Hu=Lumat) atau sebagian orang cina menyebut “Tahu” sebagai daging tak bertulang.
Adapun Ong Kino adalah ayah kandung Ong Bun Keng, lelaki asal negeri China itu terinspirasi membuat tahu berbahan baku kedelai, karena kecintaan istrinya terhadap tahu. Sebagai “cikal bakal” tahu Sumedang, maka Ong Kino membuat tahunya dengan bahan baku kedelai lurik mirip telor puyuh. Kedelai itu merupakan jenis kedelai langka untuk ukuran sekarang. Awalnya tahu yang dibuat itu berukuran besar dan tebal. Lalu disiasatilah oleh Ong Kino dengan cara membagi tahu itu menjadi empat bagian supaya ukurannya tak terlalu besar. Selanjutnya Ong Kino memberi garam ke potongan tahu yang sudah berbentuk persegi itu.
Senada yang dikemukakan Ong Ce Ciang yang lebih suka dipanggil Suryadi ,cucu dari Ong Bunkeng. “Tadinya mencoba mengolah Tahu itu untuk konsumsi keluarga sehari-hari, tapi karena banyak teman-teman kakeknya yang datang kerumah dan sering mencicipi tahu buatannya, maka di buatlah yang banyak sambil terpikir kenapa tidak di jual sajah ke masyarakat yang luas.
Pada sekitar tahun 1900, tahu cina ukuran kecil yang dirintis oleh Ong kino mulai di pasarkan oleh anaknya Ong Bun keng. Tahu buatan tahun 1917 itu merupakan cikal bakal harumnya nama tahu Sumedang. Usaha tahunya semakin maju sejak di kelola Ong Bun Keng di jalan 11 april 53 Tegalkalong, yang lebih dikenal dengan sebutan “Tahu Bun keng”.
Ketika dalam Sumedang pangeran soeriatmadja atau dalam mekah yang akan prgi ke daeraah Situraja mampir mencicipi Tahu buatan Ong bun keng, ternyata lezat dan gurih itu diapun berkata”Geuning ngeunah ieu kadaharan teh, moal burung payu geura (lezat dan enak makanan inih, pasti akan laku)”.
Ucapan pangeran itu mendongkar semangatnya untuk mengembangkan usaha yang lebih propesional, dan ternyata yang tahu bun keng yang awalnya hanya dikerjakan oleh keluarga, kini bisa menyerap tenaga kerja warga sekitar yang jumlahnya mencapai 30 orang.
Dan sejak tahun 1950, nama Bun keng Tahu makin berkembang dan kian banyak menyukainya sehingga kini sudah buka cabang di jln.M.Abdurahman No.50 dan 155 serta di jln. Prabu Gajah Agung ujar suryadi(Ong ce Ciang). Cucu ong bun keng keturnan ke-empat itulah yang sekarang di percaya untuk mengelola tahu bun keng. Meskipun cukup sukses mengolah usaha tahunya, suryadi berharap bisa bermitra dengan pengusaha tahu lainnya.
Menurut Ong Yoe Kim ,tokoh tahu Sumedang. Kata “Tahu” itu berasal dari China yakni “Tao Hu” yang maknanya (Tao=Kacang, Hu=Lumat) atau sebagian orang cina menyebut “Tahu” sebagai daging tak bertulang.
Adapun Ong Kino adalah ayah kandung Ong Bun Keng, lelaki asal negeri China itu terinspirasi membuat tahu berbahan baku kedelai, karena kecintaan istrinya terhadap tahu. Sebagai “cikal bakal” tahu Sumedang, maka Ong Kino membuat tahunya dengan bahan baku kedelai lurik mirip telor puyuh. Kedelai itu merupakan jenis kedelai langka untuk ukuran sekarang. Awalnya tahu yang dibuat itu berukuran besar dan tebal. Lalu disiasatilah oleh Ong Kino dengan cara membagi tahu itu menjadi empat bagian supaya ukurannya tak terlalu besar. Selanjutnya Ong Kino memberi garam ke potongan tahu yang sudah berbentuk persegi itu.
Senada yang dikemukakan Ong Ce Ciang yang lebih suka dipanggil Suryadi ,cucu dari Ong Bunkeng. “Tadinya mencoba mengolah Tahu itu untuk konsumsi keluarga sehari-hari, tapi karena banyak teman-teman kakeknya yang datang kerumah dan sering mencicipi tahu buatannya, maka di buatlah yang banyak sambil terpikir kenapa tidak di jual sajah ke masyarakat yang luas.
Pada sekitar tahun 1900, tahu cina ukuran kecil yang dirintis oleh Ong kino mulai di pasarkan oleh anaknya Ong Bun keng. Tahu buatan tahun 1917 itu merupakan cikal bakal harumnya nama tahu Sumedang. Usaha tahunya semakin maju sejak di kelola Ong Bun Keng di jalan 11 april 53 Tegalkalong, yang lebih dikenal dengan sebutan “Tahu Bun keng”.
Ketika dalam Sumedang pangeran soeriatmadja atau dalam mekah yang akan prgi ke daeraah Situraja mampir mencicipi Tahu buatan Ong bun keng, ternyata lezat dan gurih itu diapun berkata”Geuning ngeunah ieu kadaharan teh, moal burung payu geura (lezat dan enak makanan inih, pasti akan laku)”.
Ucapan pangeran itu mendongkar semangatnya untuk mengembangkan usaha yang lebih propesional, dan ternyata yang tahu bun keng yang awalnya hanya dikerjakan oleh keluarga, kini bisa menyerap tenaga kerja warga sekitar yang jumlahnya mencapai 30 orang.
Dan sejak tahun 1950, nama Bun keng Tahu makin berkembang dan kian banyak menyukainya sehingga kini sudah buka cabang di jln.M.Abdurahman No.50 dan 155 serta di jln. Prabu Gajah Agung ujar suryadi(Ong ce Ciang). Cucu ong bun keng keturnan ke-empat itulah yang sekarang di percaya untuk mengelola tahu bun keng. Meskipun cukup sukses mengolah usaha tahunya, suryadi berharap bisa bermitra dengan pengusaha tahu lainnya.
Spoiler for Ong Kino:
Spoiler for Tahu Bungkeng:
Resep dan Cara Membuat Tahu Sumedang
Quote:
Berikut langkah-langkah membuat tahu khas masyarakat Sumedang. sediakan alat dan bahan-bahan berikut
Alat
•Mesin penggiling : membuat bubur kedelai
•Kuali perebus : untuk merebus kedelai, direkomendasikan menggunakan bahan anti karat
•Baskom Plastik : untuk merendam kedelai
•Tempat Penyaringan : untuk menyaring bubur kedelai
•Rak Bambu/Ancak : tempat tahu mentah hasil cetakan, terbuat dari anyaman bambu
•Wajan Penggoreng
•Kompor atau Tungku
Bahan-bahan
•Kacang Kedelai 100 kg.
•Air 4000 liter.
•Larutan biang 350 liter.
•Minyak Goreng 20-25 kg.
•Bumbu Secukupnya.
•Penggumpal (koagulan) : untuk mengendapkan bagian protein atau bahan tahu dari sari kedelai.
•Antibusa : untuk mengontrol atau mengurangi busa pada saat pembuatan bubur kedelai
Cara Membuat Tahu Sumedang
Pembuatan sari kedelai
•Kedelai terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran atau benda asing seperti kerikil, pasir, kedelai pecah, berjamur, dan lain-lain.
•Kemudiian rendamlah dalam air dengan perbandingan 1 : 2 selama 3-5 jam atau cukup 1-2 jam bila digunakan air hangat dengan suhu 550 C, jangan sampai lebih, karena tahu akan berkurang rendamannya karena protein menggumpal.
•Bersihkan kedelai hasil rendaman dengan air, kemudian tiriskan.
•Setellah itu, kedelai digiling sampai berbentuk bubur sambil ditambah air sedikit demi sedikit. Tampung dalam wadah anti-karat.
•Masukan bubur kedelai kedalam air yang panas atau mendidih sambil terus dipanaskan.
•Aduk, siram air dingin sekitar 3 liter, atau tambahkan minyak goreng sisa sebanyak 0,5 liter untuk mengatasi timbulnya busa. Masak atau rebus bubur kedelai sampai matang atau sampai bubur kedelai berwarna kuning pucat.
•Angkat dan saring bubur kedelai. Proses penyaringan dibantu dengan penambahan air panas sekitar 100 liter per gilingan pada ampasnya hingga diperoleh air penyaringan jernih.
Penggumpalan dan pengendapan
•Tambahkan larutan biang ke sari kedelai yang masih panas di dalam tempat penyaringan tahu sebanyak 35 liter per gilingan.
•Aduk rata dengan arah yng tetap sampai terbentuk endapan atau menggumpal, biarkan gumpalan sari kedelai turun dan mengendap di dasar tempat penyaringan tahu selama 5-15 menit.
•Pisahkan gumpalan sari kedelai di dasar tempat penyaringan dari cairan sisa penggumpalan. Caranya ayakan bambu yng dilpisi kain saring dibenamkan, selanjutnya ambil cairan dengan gayung.
•Tampung sebagian cairan sisa dalam tempat anti-karat untuk digunakan sebagai larutan biang.
Percetakan dan Pengepresan
•Hancurkan gumpalan sari kedelai dengan cara diaduk searah perlahan-lahan dalam tempat penyaringan.
•Masukan gumpalannya kedalam cetakan yang beralaskan kain saring halus.Tutup bagian atas permukaan sari tahu dengan kain saring, lalu letakkan papan penutup serta pemberat di atasnya.
•Biarkan selama 10-15 menit sampai gumpalan memadat dan air sisanya keluar dan menetes melalui lubang cetakan.
Pemotongan dan Penggorengan
•Angkat tahu dari cetakan bila tahu telah padat, cirinya air yang menetes dari cetakan sedikit.
•Letakkan tahu di rak bambu sambil dibalik permukaannya.
•Potong tahu setelah memadat betul sesuai selera. Tahu padat cirinya bila dipegang keras dan dingin.
•Rendam potongan tahu mentah dengan raknya kedalam bak rendaman berisi larutan bumbu selama 5-10 menit. Angkat dan tiriskan.
•Goreng tahu setelah airnya tiris. Penggorengan menggunakan minyak goreng dalam jumlah banyak dengan api yang besar. Masukan tahu jika minyak gorengnya sudah betul-betul panas.
•Simpan tahu goreng di rak-rak atau piring sampai dingin, kemudian tahu Sumedang siap di sajikan.
Alat
•Mesin penggiling : membuat bubur kedelai
•Kuali perebus : untuk merebus kedelai, direkomendasikan menggunakan bahan anti karat
•Baskom Plastik : untuk merendam kedelai
•Tempat Penyaringan : untuk menyaring bubur kedelai
•Rak Bambu/Ancak : tempat tahu mentah hasil cetakan, terbuat dari anyaman bambu
•Wajan Penggoreng
•Kompor atau Tungku
Bahan-bahan
•Kacang Kedelai 100 kg.
•Air 4000 liter.
•Larutan biang 350 liter.
•Minyak Goreng 20-25 kg.
•Bumbu Secukupnya.
•Penggumpal (koagulan) : untuk mengendapkan bagian protein atau bahan tahu dari sari kedelai.
•Antibusa : untuk mengontrol atau mengurangi busa pada saat pembuatan bubur kedelai
Cara Membuat Tahu Sumedang
Pembuatan sari kedelai
•Kedelai terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran atau benda asing seperti kerikil, pasir, kedelai pecah, berjamur, dan lain-lain.
•Kemudiian rendamlah dalam air dengan perbandingan 1 : 2 selama 3-5 jam atau cukup 1-2 jam bila digunakan air hangat dengan suhu 550 C, jangan sampai lebih, karena tahu akan berkurang rendamannya karena protein menggumpal.
•Bersihkan kedelai hasil rendaman dengan air, kemudian tiriskan.
•Setellah itu, kedelai digiling sampai berbentuk bubur sambil ditambah air sedikit demi sedikit. Tampung dalam wadah anti-karat.
•Masukan bubur kedelai kedalam air yang panas atau mendidih sambil terus dipanaskan.
•Aduk, siram air dingin sekitar 3 liter, atau tambahkan minyak goreng sisa sebanyak 0,5 liter untuk mengatasi timbulnya busa. Masak atau rebus bubur kedelai sampai matang atau sampai bubur kedelai berwarna kuning pucat.
•Angkat dan saring bubur kedelai. Proses penyaringan dibantu dengan penambahan air panas sekitar 100 liter per gilingan pada ampasnya hingga diperoleh air penyaringan jernih.
Penggumpalan dan pengendapan
•Tambahkan larutan biang ke sari kedelai yang masih panas di dalam tempat penyaringan tahu sebanyak 35 liter per gilingan.
•Aduk rata dengan arah yng tetap sampai terbentuk endapan atau menggumpal, biarkan gumpalan sari kedelai turun dan mengendap di dasar tempat penyaringan tahu selama 5-15 menit.
•Pisahkan gumpalan sari kedelai di dasar tempat penyaringan dari cairan sisa penggumpalan. Caranya ayakan bambu yng dilpisi kain saring dibenamkan, selanjutnya ambil cairan dengan gayung.
•Tampung sebagian cairan sisa dalam tempat anti-karat untuk digunakan sebagai larutan biang.
Percetakan dan Pengepresan
•Hancurkan gumpalan sari kedelai dengan cara diaduk searah perlahan-lahan dalam tempat penyaringan.
•Masukan gumpalannya kedalam cetakan yang beralaskan kain saring halus.Tutup bagian atas permukaan sari tahu dengan kain saring, lalu letakkan papan penutup serta pemberat di atasnya.
•Biarkan selama 10-15 menit sampai gumpalan memadat dan air sisanya keluar dan menetes melalui lubang cetakan.
Pemotongan dan Penggorengan
•Angkat tahu dari cetakan bila tahu telah padat, cirinya air yang menetes dari cetakan sedikit.
•Letakkan tahu di rak bambu sambil dibalik permukaannya.
•Potong tahu setelah memadat betul sesuai selera. Tahu padat cirinya bila dipegang keras dan dingin.
•Rendam potongan tahu mentah dengan raknya kedalam bak rendaman berisi larutan bumbu selama 5-10 menit. Angkat dan tiriskan.
•Goreng tahu setelah airnya tiris. Penggorengan menggunakan minyak goreng dalam jumlah banyak dengan api yang besar. Masukan tahu jika minyak gorengnya sudah betul-betul panas.
•Simpan tahu goreng di rak-rak atau piring sampai dingin, kemudian tahu Sumedang siap di sajikan.
Sekian trit pertama ane semoga bermanfaat ,jika berkenan timpukin ane pake cendol atau juga rate lima dan komen
jangan lupa CMIMW kalo ada yang salah dari trit ane,karena ane juga masih banyak kekurangan, Kalo ada yang mau ngasih info tambahan bisa di share dimari, & ane pejeng pejwan kalo sempet,sekian terimakasih
BONUS
Spoiler for Bonus:
Sumur
Spoiler for Sumur:
Diubah oleh tololdevil 10-02-2015 05:19
tata604 memberi reputasi
1
14.7K
Kutip
24
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan