jawamotorsportAvatar border
TS
jawamotorsport
Sejarah Motor Trail Jepang yang pernah edar di Indonesia
Selamat pagi...siang...sore...malem... agan-agan kaskuser yang terhormat...... sesuai judul, ane bakal bahas sejarah motor trail pabrikan Jepang yang pernah hadir di Indonesia gan.... baik itu Suzuki, Honda, Yamaha, Kawasaki bakal ane bahas satu per satu gan....
Motor trail emang cocok buat segala medan gan. Mungkin gak semuanya motor trail bakal ane bahas disini, tapi khusus yang dijual dan pernah dulu dijual oleh ATPM aja gan, kalo lewat importir umum sih banyak, tapi dikit gan populasinya...



Suzuki

Suzuki TS 100 series
TS 100A, B dan C




Suzuki TS 100 hadir di Indonesia pada tahun 1974, dalam kurun waktu 70-an Suzuki TS 100 sendiri keluar dalam beberapa versi, yaitu TS 100A, TS100B, dan TS100C dengan spesifikasi:
Mesin: 2-stroke
Cylinder: 1
Kapasitas mesin: 97 cc
Max power: 10,8 hp @ 7000 rpm
Max torque: 1,17 kg.m @ 6000 rpm
Pendingin: udara
Fuel system: Carburetor
Pengapian: platina
Transmisi: 5-speed (1-N-2-3-4-5), constan mesh
Lubrication: Suzuki CCI
Starter: kick
Dimensi:
Panjang x lebar x tinggi: 2000 x 850 x 1060 mm
Jarak ke tanah: 195 mm
Tangki bbm: 6,5 liter
Berat: 92 kg

Suspensi:
- depan: telescopic
- belakang: swingarm, double shock
Ban:
- depan: 2.75-19" - 4PR
- belakang: 3.00-18" - 4PR
Rem:
- depan: tromol
- belakang: tromol

Yup.... dilhat dari spesifikasi memang gak ada perbedaan antara versi A, B, dan C. Sorry gan ane cuma punya foto TS100A hasil jepretan ts sendiri dalam kondisi yang seadanya, sedangkan foto TS100A, B, C sendiri sangat sulit sekali dicari di gugle. Itu ane lampirin juga brosur foto TS100L yang knalpotnya dari bawah keatas, jenis TS100L sendiri gak pernah masuk ke Indonesia, tetapi jenis mesinnya sama seperti yang dipakai pada TS 100A, B, dan C. Barangkali agan-agan kaskuser punya fotonya TS100A, B, C silahkan dishare disini gan... emoticon-Smilie

Suzuki TS 100ER



Suzuki TS 100ER hadir pada 1982 di Indonesia menggantikan model sebelumnya Suzuki TS 100 seri A, B dan C terakhir dijual tahun 1979. Penampilan Suzuki TS 100ER secara visual lebih menarik dibanding produk sebelumnya. Di tempat asalnya Jepang, TS 100 ER hadir mulai 50, 100, 125 dan 250 cc. Dengan desain styling-wise itu mengambil desain dari versi trail kompetisi Suzuki yaitu Suzuki RM series. Penampilan mesinnya pun terlihat lebih padat dari versi sebelumnya, meskipun power tidak jauh beda.

Berikut spesifikasi TS 100ER:
engine : 2-stroke
Cylinder: 1
Kapasitas mesin: 97 cc
Max power: 11 hp @ 8000 rpm
Fuel system: carburetor
Pendingin: udara
Pengapian: Platina
Battery/ accu: 6v
Transmisi: 5-speed (1-N-2-3-4-5), constan mesh
Starter: kick



Dimensi:
Panjang x lebar x tinggi: 2000 x 850 x 1060 mm
Berat: 91 kg

Suspensi:
- depan: telescopic
- belakang: swingarm, double shock
Ban:
- depan: 2.75-19"
- belakang: 3.00-18"
Rem:
- depan: tromol
- belakang: tromol

Bonus Foto TS 100


Suzuki TS 125 Series
TS 125A

TS 125A

Suzuki TS 125 juga sama saja dengan TS 100 yang ada 3 versi, yaitu TS 125A, TS 125B, dan TS 125C. Sebenarnya telah hadir di Indonesia sejak tahun 1976. Di Jepang sendiri Suzuki TS 125 diperkenalkan sejak tahun 1970. Sedangkan yang masuk ke Indonesia pertamakali adalah Suzuki TS 125 varian T-code A, yang diluncurkan oleh Suzuki Jepang pada tahun 1975, masuk ke Indonesia pada tahun 1976, yang lebih dikenal dengan nama TS 125A, tentunya saat ini sudah jarang sekali penampakannya.
TS 125A Hadir dengan pesona gagah kaki kekar. Namun kurang mendapat sambutan hangat dari para pengguna sepedamotor di Indonesia. Produk Suzuki ini merupakan sepedamotor trail-enduro yang mampu menjelajah berbagai medan berat di Indonesia.
Karena kehadiran Suzuki TS 125A ini lah yang memancing terlaksananya beberapa event balap motocross pada era 70-an, sehingga memicu gairah anak muda di Indonesia untuk menjadikan Suzuki TS 125A menjadi tunggangan mereka.


TS 125A

TS 125B
Pada tahun 1977, Suzuki TS 125 yang berkode B ini mulai mengalami perubahan pada bentuk, terutama pada tangki yang lebih ramping dan sporty, kemudian knalpot yang ditempatkan di sebelah atas, berbeda dengan produk sebelumnya yang mulai dari bawah. Hadirnya TS 125B ini semakin membangkit gairah anak muda era 70-an untuk memiliki kuda besi ini, terutama untuk ajang balap motocross.


TS 125B

TS 125C
Pada tahun 1978, Suzuki TS 125 yang berkode C. Untuk keluaran tahun 1978 ini, tidak ada perbedaan dengan produk sebelumnya "TS 125B". Spec mesin sama dengan tahun 1977. Perbedaan hanya pada striping tangki, yang sedikit berubah. Setelah produk TS 125C, tidak dilanjutkan produksinya maupun penjualannya di Indonesia, untuk sementara dihentikan pada tahun 1980.



TS 125C

TS 125 ER


TS 125ER

Pada tahun 1993, Suzuki Indonesia memunculkan kembali species TS 125, yaitu dengan menghadirkan TS 125 ER dengan penampilan yang berbeda dengan produk-produk sebelumnya. Penampilan yang lebih mendekati ke bentuk Suzuki RM, menjadikan produk ini pun laris manis, nyaris tidak ada saingan untuk kelas Trail-Enduro 2-tak pada era 90-an hingga 2000an awal.
Suzuki TS 125ER walaupun hadir kembali, tapi ini merupakan produk terakhir species TS 125, perjalanan bertahan sampai tahun 2005, hingga akhirnya dihentikan sama sekali. Dalam kurun waktu 1993-2005 tidak ada perubahan sama sekali pada TS 125ER ini, hanya perubahan warna dan stripping pada tahun 2004-2005 sebagai edisi terakhir dijual di Indonesia.


TS 125ER versi terakhir

TS 125 versi inilah yang menjadi primadona kelas trail di Indonesia, bahkan hingga sekarang unit bekasnya pun masih banyak yang cari. Mungkin inilah satu-satunya motor bekas 2 tak Suzuki Indonesia yang harga bekasnya mahal emoticon-Hammer (S) . TS ini banyak dipakai untuk kalangan militer dan polisi di Indonesia. Maksimum daya: 22,0 hp @ 9.500 rpm menjadikan TS 125ER ini mampu melaju hingga batas kecepatan 130km/h di jalanan aspal, padahal motor trail emoticon-Cendol (S) . Sayangnya sekarang Suzuki Indonesia tidak berniat menghidupkan kembali penerus TS ini emoticon-Berduka (S) .


Honda

Honda XL 100 dan XL 125


XL 125

Ketika semua produk trail jepang mengandalkan mesin 2 tak, beda dengan Honda di Indonesia, sebenarnya kalo bisa dulu Honda trail mesin 2 tak juga bisa dimasukkan ke Indonesia, tapi kok gak ada ya yang masukin emoticon-Bingung (S).

Kita mulai dari Honda XL 125, yang katanya masuk ke Indonesia hanya dalam kepentingan “bantuan” pemerintah Indonesia kepada dinas-dinas terkait pada jaman dulu. Pada beberapa daerah pelosok, biasanya dibilang motor mantri. Julukan motor mantri ini dikarenakan pada tahun 1977, sering dipakai berdinas oleh para penyuluh pertanian ya dibilang mantri. Ada pula yang menyebut ini motor dinas pertanian.

Jumlah Honda XL 125 yang masuk dalam rangka “Proyek Aid” tertulis 736 unit. Bisa dibilang edisi terbatas di Indonesia, atau boleh dikata sedikit banget, dibandingkan dengan Honda CB 100,125 yang dijual secara komersial di Indonesia. Tak heran, jika Honda CB sangat familiar dengan masyarakat Indonesia sejak dulu hingga sekarang.

Jika orang awam yang gak ngerti motor, pasti mengira Honda XL 125 ini adalah hasil modifikasi dari Honda CB yang dibuat semi trail. Tetapi jika, jeli maka secara fisik jelas terlihat perbedaannya. mulai dari rangka, tangki, kenalpot, dan segala aksesoris pendukung lainnya.
Selain Honda XL 125, masih ada tipe Honda XL yang masuk, yaitu Honda XL 100. Hadirnya Honda XL 100 ke Indonesia ini minim informasi. Konon informasinya motor ini, salah satu motor operasional digunakan PBB (United Nation) saat berada di Indonesia, entahlah gak tau gan dulu ngapain PBB tahun 70an ke Indonesia emoticon-Bingung (S). Honda XL 100 sendiri memiliki power 8,5hp, dari segi ukuran ban, dimensi dan tampilan gak jauh beda dengan XL 125.


XL 100

Secara fisik, pemakaian ring ban 18 belakang dan ring 21 pada depan, Dilengkapi pemakaian kembangan ban dual purpose untuk jalan raya dan tanah, menyiratkan bahwa motor ini bertipikal semi offroad. Motor ini tambah terlihat tinggi karena batangan peredam kejut di depan, dan shockbreaker belakang lebih panjang dari pada saudara nya Honda CB 100,125 yang telah hadir sebelumnya di Indonesia.

Berikut spesifikasi XL 125 yang beredar di Indonesia:
Make Model : Honda XL125
Year : 1975-76
Engine : Air cooled, four stroke, single cylinder, OHC
Capacity : 124cc
Bore x Stroke : 56 X 49 mm
Compression Ratio : 9.3;1
Carburretor : 1X 26 keihin
Ignition : Platina
Starting : Kick
Max Power : 12.5 @ 10000 rpm
Transmission : 5 Speed
Final Drive : Chain
Front Suspension : Telescopic forks
Rear Suspension : Swinging fork
Front Brakes : 130mm Drum
Rear Brakes : 120mm Drum
Front Tyre : 2.75 -21
Rear Tyre : 4.00 -18
Seat Height : 818 mm / 32.2 in
Dry Weight : 106.6 kg / 235 lb
Fuel Capacity : 6.8 Litres


Yamaha

Yamaha DT 100

DT 100

Pada tahun 1976, motor ini masuk meringsek kepasaran motor enduro Indonesia, yang waktu itu juga berjuang melawan pabrikan Suzuki dengan motor andalannya TS 100. Memang tidak bisa dipungkiri, pada era 70an dan pertengan 80’an, eksistensi motor garuk tanah sangatlah tinggi dinegeri ini, jika ente pernah menonton film jadul berjudul Roda-Roda Gila yang dibintangi Roy Martin atau Ali Topan Anak Jalanan yang diperani oleh Junaidi Salat, kedua film tersebut menggunakan motor ini sebagai properti pendukung khusus sang bintang, bahkan hingga saat ini, Yamaha DT 100 Enduro, sangat lekat kaitannya dengan julukan motor si Ali Topan Anak Jalanan.



Yamaha DT 100 Enduro, motor dengan mengusung spesifikasi mesin berteknologi 2 tak, berkubikasi 97cc 1 silinder, bependingin udara, karburator mikuni vm20, bore x stroke 52 x 45.6mm, maksimum torsi 34.8 NM @8.500 rpm, kopling manual tipe basah, mengaplikasikan 5 percepatan, mengandalkan kelistrikan 6v dengan diotaki pengapian platina, kick stater, kapasitas tangki bahan bakar 7lt, sedangkan oli samping 1,2lt, berpenghanti laju tromol pada roda depan yang dibalut ban kembang tahu berdiameter 21″-275 dan pada bagian belakang juga sama, mengandalkan tromol untuk mengotrol traksi roda berbalut ban kembang tahu 18″-300. Dan perlu diketahui, motor-motor berbasis enduro, memang memanjakan para penikmatnya diputaran bawah yang kaya akan torsi, maka jangan heran jika diajak ngebut dijalanan aspal akan terlihat berat untuk mencapai peak powernya.



DT 100 dihentikan penjualannya tahun 1984, kehadiran motor ini berhenti secara damai ditengah lesunya penjualan motor garuk tanah.
Yamaha DT 100 Enduro, adalah motor buat lelaki beradrenaline tinggi, yang gemar bertualang dialam terbuka waktu itu. Mungkin boomingnya motor-motor enduro, pada waktu itu, tidak terlepas dari kondisi jalanan di Indonesia yang bisa dikatakan belum sebagus sekarang…walaupun sekarang juga bisa dikatakan tidak 100% bagus emoticon-Big Grin.

Bonus Foto DT 100




Kawasaki

Binter KE 125 (Kawasaki KE 125)


Binter KE 125

Binter adalah merek lokal Indonesia dari sepeda motor Kawasaki yang berasal dari Jepang. Nama Binter adalah kepanjangan dari Bintang Terang, yaitu nama perusahaan distributor sepeda motor ini. Merek ini terakhir digunakan pada tahun 1984-1985 ketika Kawasaki-Binter di Indonesia menutup usahanya. Sepeda motor Kawasaki kemudian pada tahun 1996 membuka kembali usahanya di Indonesia tetapi tidak lagi menggunakan merek "Binter".



Binter KE trail bermesin 125 cc, 2 tak, yang terbilang gagah pada tahun 1981-an. Kalau tidak salah Binter KE 125 diluncurkan oleh Kawasaki sekitar tahun 1981 di Indonesia. Binter KE 125 memiliki suspensi depan yang panjang, begitu juga pada swing arm juga lebih panjang, sehingga terlihat kokoh. Sedangkan pada tangki dengan bentuk volcano yang lebih modern, dibanding motor trail produk lain yang masih memakai gaya lama pada masa itu. sejenisnya Tampilan Binter KE 125 didesain langsung oleh pihak Kawasaki (KHI) Jepang.
Kehadiran Binter KE 125 sezaman dengan Honda XL 125, Suzuki TS 100 dan Yamaha DT 100, sehingga meramaikan persaingan dalam berbagai even Motocross pada era 1981-an. Moyangnya KLX 150 ni gan emoticon-Big Grin





Kawasaki KLX 150 series
Kawasaki KLX 150S

KLX 150S

Kawasaki KLX 150S didesain bagi pecinta adventure dengan konsep Aggressive Styling cocok untuk dipakai harian dengan bobot kendaraan yang ringan dan akselarasi yang responsif. Jelajahi segala medan dengan Kawasaki KLX150S. Inilah sang pioneer trail Jepang 4 tak yang tetap dijual hingga sekarang oleh Kawasaki Indonesia. KLX ini sayangnya tidak dilengkapi indikator bensin pada panel speedometernya, untuk seukuran motor keluaran 2000an emoticon-Cape d... (S). Dari segi mesin KLX ini emang ok mantep gan buat pengendara trail pemula yang ingin naik merasakan sensasi trail pertama kali. Iya karena lingkar roda depan dan belakang terbilang kecil untuk seukuran motor trail, ban depan 70 / 100 – 19 dan belakang 90 / 100 – 16. Jika dipacu dijalanan aspal motor ini hanya mampu mentok 105km/h, tapi untuk tanjakan dan jalanan rusak motor ini torsinya enak banget gan. Kalo gak salah motor ini diluncurkan ke Indonesia sekitar tahun 2009 atau 2010.



Kawasaki KLX 150L

KLX 150L

Karena menuai banyak kritikan tentang ukuran diameter ban KLX 150S, maka PT. Kawasaki Motor Indonesia mencoba menghadirkan varian Kawasaki KLX 150 L pada akhir tahun 2013 lalu. Meskipun hanya berbeda kode S dan L, namun kedua jenis motor tersebut ternyata memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Misalnya pada tapak ban. Kawasaki KLX 150 L hadir dengan ban yang lebih besar dengan kombinasi 21 dan 18" .Ukuran ban tersebut mengikuti standar motor tipikal offroad kebanyakan. Sedangkan Kawasaki KLX 150 S menggunakan ban berdiameter 19 & 16". Tapi menurut ts, KLX 150L ini terlihat cungkring baik dari depan maupun belakang, hal ini dikarenakan ukuran ban yang kurang lebar. Swing arm KLX 150L ini lebih panjang dari KLX 150S.

Berikut data teknis KLX 150S dan KLX 150L:


Masalah sektor mesin, baik dari S dan L sebenarnya tidak ada perubahan yang sangat signifikan. Kedua model ini masih menggunakan tipe mesin berkubikasi 150cc SOHC, single-silinder, air-cooler, bore x Stroke (58 X 54,4mm) dengan asupan bahan bakar melalui sistem karburator KEIHIN NCV24.

Dari mesin ini mampu menghasilkan tenaga sekitar 11,6 hp pada 8000 rpm dengan torsi maksimum mencapai 12 Nm pada 6500 rpm. Dikarenakan masih 'menggendong' mesin yang sama sehingga untuk struktur rangka yang terkenal cukup mumpuni dalam melibas trek Tanah Air masih dipertahankan sama persis dengan model yang lama.


knalpot S dan L

Salah satu part yang turut mendongkrak tenaga adalah knalpot, pun tidak lepas dari perhatian Kawasaki Motor Indonesia (KMI) untuk di-upgrade. Beberapa referensi menyebutkan bahwa sektor ini mampu mendongkrak performa hingga 15 bahkan 20 persen pada motor mesin 4-langkah (4Tak). KMI memberikan bentuk silincer terbaru yang mungkin terbilang agak unik, mengingat silincer ini terlihat lebih besar jika dibandingkan dengan silincer pada model lama (KLX150S).

Perbedaan lainnya yang menuntuk kita untuk lebih jeli dalam melihat yakni sektor suspensi belakangnya. KMI masih mempercayakan sistem Uni-Track sebagai piranti peredam goncangan ekstrim pada motor penggaruk tanah ini. Bedanya, jika pada model lama (KLX150S) menggunakan uni-track dengan panjang travel sekitar 7,1 inci atau setara 180mm, sedangkan untuk model terbaru ini (KLX150L) memiliki travel yang lebih panjang yakni sekitar 190mm.



Untuk sektor jok, perbedaan yang paling mencolok di antara keduanya yakni permainan paduan warna pada KLX150L yang lebih dinamis. Kali ini KMI membekalinya dengan lapisan jok dual-tone atau perpaduan dari dua warna yang berbeda. Paduan warna hijau dan hitam pada jok KLX150L terlihat lebih 'manis' jika dibandingkan dengan warna jok pada KLX150S (hitam saja).

Sumber: dari segala sumber di Internet digabung dan diedit emoticon-Big Grin

UPDATE I = page 1
UPDET II = page 1
UPDATE III = page 2


Diubah oleh jawamotorsport 23-03-2015 02:03
Feraldi.NovalAvatar border
si.pistolAvatar border
si.pistol dan Feraldi.Noval memberi reputasi
2
135.2K
80
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan