- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Asal Istilah "SRIKANDI" Bangsa Bagi Para Pejuang Wanita di Indonesia
TS
wingfriend
Asal Istilah "SRIKANDI" Bangsa Bagi Para Pejuang Wanita di Indonesia
STK #2002
ke atas dulu gan, buat
Quote:
Agan dan Sista kaskuser di sini pasti pernah mendengar istilah atau sebutan Srikandi bagi para wanita dengan jiwa yg gigih memperjuangkan sesuatu?
Tahukah Agan dan Sista kenapa wanita-wanita yang berani menentang hal-hal yang tidak baik, terutama yang mengenai bangsa Indonesia, disebut Srikandi-Srikandi? Dan dari mana istilah tersebut berasal? Cekidot, akan TS jelaskan di bawah ini, silahkan di simak
Tahukah Agan dan Sista kenapa wanita-wanita yang berani menentang hal-hal yang tidak baik, terutama yang mengenai bangsa Indonesia, disebut Srikandi-Srikandi? Dan dari mana istilah tersebut berasal? Cekidot, akan TS jelaskan di bawah ini, silahkan di simak
Quote:
Quote:
Cerita Srikandi dari Cerita Mahabarata Versi Jawa
Wayang Kulit Srikandi gaya Solo
Dewi Wara Srikandi lahir karena keinginan kedua orangtuanya, yaitu Prabu Drupada , Raja Negara Cempalareja dan Dewi Gandawati, menginginkan kelahiran seorang anak dengan normal. Kedua kakaknya, Dewi Dropadi dan Drestadyumna, dilahirkan melalui puja semadi. Dropadi dilahirkan dari bara api pemujaan, sementara asap api itu menjelma menjadi Drestadyumna.Dewi Srikandi bermata jaitan, berhidung mancung, bermuka mendongak, menandakan ia putri bersuara dencing. Bersanggul gede (nama bentuk sanggul). Berjamang dengan garuda membelakang. Sebagian rambut terurai bentuk polos. Berkalung bulan sabit. Berkain dodot putren (pakaian putri dalam kraton).
Dewi Srikandi sangat gemar dalam olah keprajuritan dan mahir dalam mempergunakan senjata panah. Waktu masih remaja putri ia berguru memanah pada Raden Arjuna. Pada suatu hari Srikandi melihat Arjuna mengajar memanah gundiknya, Rarasati. Lalu datang Srikandi pada Rarasati untuk belajar memanah. Tetapi ini sebenarnya hanya cara untuk bisa bertemu dengan Arjuna.Tingkah laku Srikandi ini menjadikan murka Dewi Drupadi, permaisuri Prabu Puntadewa dan kakak perempuan Srikandi. Drupadi menganggap kurang baik perbuatan adiknya itu.Ketika ia menonton kawinnya Arjuna dengan Sumbadra, melihat tingkah laku kedua pengantin itu dan ingin menjadi pengantin pula. Menurut adat susila Jawa, seorang gadis dulu dilarang melihat pengantin. Tetapi jaman berobah dan gadis-gadis mengerumuni pengantin sekarang dianggap biasa.
Dewi Wara Srikandi pernah dipinang oleh seorang raja, Prabu Jungkungmardea dari kerajaan Parangkubarja. Prabu Drupada tertarik untuk menerima lamaran itu, tetapi Srikandi lalu mengadu pada Arjuna.
Srikandi dibela Arjuna dan di dalam perang yang terjadi, mati terbunuhlah Jungkungmardea. Karena hal itulah kemudian ia diperistri juga oleh Raden Arjuna. Selanjutnya Srikandi diperistri oleh Arjuna dengan adat kebesaran perkawinanan seorang pangeran dengan seorang putri. Dalam perkimpoian tersebut mereka tidak mempunyai anak.Tabiat Srikandi seperti laki-laki, gemar berperang dan oleh karena itu disebut juga putri prajurit.
Hingga kini, wanita-wanita yang berani menentang hal-hal yang tidak baik, terutama yang mengenai bangsa Indonesia, disebut Srikandi-Srikandi
.
Dewi Srikandi menjadi suri tauladan prajurit wanita. Ia bertindak sebagai penanggung jawab keselamatan dan keamanan kesatrian Madukara dengan segala isinya. Srikandi seorang putri perwira yang senantiasa menjaga kehormatan suami, baik di masa damai maupun di masa perang.
Srikandi seorang putri yang gampang marah, tetapi kemarahannya lekas reda. Tanda bahwa ia sedang marah, membikin rujaklah ia dan memakannya sambil berkata-kaca keras tak berkeputusan. Kalau sangat marah barang-barang pecah belah dipecahkannya dan burung-burung perkutut kepunyaan Arjuna dilepaskannya.Dalam perang Bharatayuddha, Dewi Srikandi tampil sebagai senapati perang Pandawa menggantikan Resi Seta, kesatria Wirata yang telah gugur untuk menghadapi Bisma, senapati agung balatentara Korawa. Dengan panah Hrusangkali, Dewi Srikandi dapat menewaskan Bisma, sesuai kutukan Dewi Amba, puteri Prabu Darmahambara, raja negara Giyantipura, yang dendam kepada Bisma.
Dalam akhir riwayat Dewi Srikandi diceriterakan bahwa ia tewas dipenggal kepalanya saat sedang tidur oleh Aswatama (anak dari Pandita Durna) yang menyelundup masuk ke keraton Hastinapura setelah berakhirnya perang Bharatayuddha.
Dewi Srikandi sangat gemar dalam olah keprajuritan dan mahir dalam mempergunakan senjata panah. Waktu masih remaja putri ia berguru memanah pada Raden Arjuna. Pada suatu hari Srikandi melihat Arjuna mengajar memanah gundiknya, Rarasati. Lalu datang Srikandi pada Rarasati untuk belajar memanah. Tetapi ini sebenarnya hanya cara untuk bisa bertemu dengan Arjuna.Tingkah laku Srikandi ini menjadikan murka Dewi Drupadi, permaisuri Prabu Puntadewa dan kakak perempuan Srikandi. Drupadi menganggap kurang baik perbuatan adiknya itu.Ketika ia menonton kawinnya Arjuna dengan Sumbadra, melihat tingkah laku kedua pengantin itu dan ingin menjadi pengantin pula. Menurut adat susila Jawa, seorang gadis dulu dilarang melihat pengantin. Tetapi jaman berobah dan gadis-gadis mengerumuni pengantin sekarang dianggap biasa.
Dewi Wara Srikandi pernah dipinang oleh seorang raja, Prabu Jungkungmardea dari kerajaan Parangkubarja. Prabu Drupada tertarik untuk menerima lamaran itu, tetapi Srikandi lalu mengadu pada Arjuna.
Srikandi dibela Arjuna dan di dalam perang yang terjadi, mati terbunuhlah Jungkungmardea. Karena hal itulah kemudian ia diperistri juga oleh Raden Arjuna. Selanjutnya Srikandi diperistri oleh Arjuna dengan adat kebesaran perkawinanan seorang pangeran dengan seorang putri. Dalam perkimpoian tersebut mereka tidak mempunyai anak.Tabiat Srikandi seperti laki-laki, gemar berperang dan oleh karena itu disebut juga putri prajurit.
Hingga kini, wanita-wanita yang berani menentang hal-hal yang tidak baik, terutama yang mengenai bangsa Indonesia, disebut Srikandi-Srikandi
.
Dewi Srikandi menjadi suri tauladan prajurit wanita. Ia bertindak sebagai penanggung jawab keselamatan dan keamanan kesatrian Madukara dengan segala isinya. Srikandi seorang putri perwira yang senantiasa menjaga kehormatan suami, baik di masa damai maupun di masa perang.
Srikandi seorang putri yang gampang marah, tetapi kemarahannya lekas reda. Tanda bahwa ia sedang marah, membikin rujaklah ia dan memakannya sambil berkata-kaca keras tak berkeputusan. Kalau sangat marah barang-barang pecah belah dipecahkannya dan burung-burung perkutut kepunyaan Arjuna dilepaskannya.Dalam perang Bharatayuddha, Dewi Srikandi tampil sebagai senapati perang Pandawa menggantikan Resi Seta, kesatria Wirata yang telah gugur untuk menghadapi Bisma, senapati agung balatentara Korawa. Dengan panah Hrusangkali, Dewi Srikandi dapat menewaskan Bisma, sesuai kutukan Dewi Amba, puteri Prabu Darmahambara, raja negara Giyantipura, yang dendam kepada Bisma.
Dalam akhir riwayat Dewi Srikandi diceriterakan bahwa ia tewas dipenggal kepalanya saat sedang tidur oleh Aswatama (anak dari Pandita Durna) yang menyelundup masuk ke keraton Hastinapura setelah berakhirnya perang Bharatayuddha.
Quote:
Itulah kenapa hingga kini, wanita-wanita yang berani menentang hal-hal yang tidak baik, terutama yang mengenai bangsa Indonesia, disebut Srikandi-Srikandi bangsa.
Diubah oleh wingfriend 27-01-2015 14:19
0
13.4K
Kutip
21
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan