Akhir-akhir ini semakin banyak dirilis temuan-temuan inovatif yang bisa menggantikan sumber tenaga alternatif bagi umat manusia teristimewa di daerah perkotaan, di mana pasokan energi dibutuhkan dalam jumlah yang amat besar.

Di Belanda, sebuah karya inovatif berupa moda transportasi van yang lebih kecil daripada ukuran truk biasa ditelurkan. Cargohopper, begitu van unik ini disebut, menghasilkan emisi gas buang yang lebih rendah dari truk biasa yang berbahan bakar fosil.

Van ini beroperasi di wilayah Utrecht di mana waktu batasan operasional kendaraan dibatasi dan rute pengiriman suplai barang spesifik dialokasikan untuk kendaraan-kendaraan pengangkut komoditas yang diperlukan masyarakat. Cargohopper menawarkan banyak manfaat tetapi dengan kapasitas pendistribusian yang lebih luas.

Munculnya Cargohopper bukannya tanpa alasan. Pemerintah Utrecht menghendaki sebuah langkah lebih maju untuk mengurangi kemacetan di jalan-jalan kota dan memperbaiki kualitas air di lingkungan kota tanpa harus menghambat proses pendistribusian suplai barang kebutuhan masyarakat ke seluruh penjuru kota.

Dewan Kota Utrecht bekerjasama dengan perusahaan transportasi Hoek dan setelah kemunculan dan operasional Cargohopper versi pertama (Cargohopper I), sebuah kendaraan listrik bertenaga surya yang mampu menderek material seberat maksimal 3 ton kubik, disepakati untuk memunculkan Cargohopper II.

Cargohopper II berbeda dari pendahulunya. Cargohopper II ini menyebarkan suplai barang dengan membagi-baginya dari sebuah tempat pengumpulan suplai di luar pusat kota Utrecht. Meski terlihat ramping, Grasshopper bertenaga matahari ini dinobatkan sebagai van bertenaga matahari terbesar di Eropa yang mampu mengangkut suplai seberat 2,5 ton.

Grasshopper ini mungkin bisa menjadi ilham bagi pemerintah-pemerintah kota di seluruh dunia yang menginginkan lalu lintas dalam kota yang lebih tertata dan udara yang lebih layak untuk masyarakat yang tinggal di dalamnya. (Akhlis)

sumber