Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pakeotakloAvatar border
TS
pakeotaklo
Aduh senangnya jalan kaki bersama kamu, lala lala
"Aku tidak tahu kapan mulainya", kataku menjawab pertanyaan Denny. Pertanyaan temanku itu adalah kapan aku mulai jatuh cinta kepada Foni, perempuan cantik teman sekelasku. Denny kemudian tertawa terbahak-bahak. Kemudian dengan wajah yang seolah mengejek, eh beneran mengejek. Iya aku yakin dia beneran mengejek kayaknya. Lah kok sudah beneran tapi masih bilang kayaknya sih. Bodo ah, pokoknya dia mengejek, titik. Denny berkata kepadaku, "bro, kalau kalau kau naksir sama dia, jangan diam saja lah, eksyen dong"

"action gimana bro", jawabku penasaran.

"Iya, kau ajak lah dia jajan dikantin kek, ajak nonton kek, pinjam bukunya kek, trus kau nyatakanlah cinta kau itu padanya", lanjut Denny.

"wah kau macam profesor cinta saja Den", sahutku.

Ada benarnya juga saran temanku itu, aku harus berani eh memberanikan diriku untuk melakukan keberanian melakukan aksi agar dapat lebih dekat dengan Foni dan kemudian berkata aku cinta padamu kepadanya.

Baru sebentar saja kuberanikan diriku, eh tiba-tiba aku takut lagi. Bicara sih gampang Den, tapi melakukannya tuh sulit, gumamku dalam hati.

Kemudian yang terjadi adalah sungguh memilukan, tidak ada hal-hal indah yang terjadi seperti yang kubayangkan, dimana aku akan menjadi pacarnya, dan setiap hari jalan bergandengan berdua, belajar bersama berdua, nonton film berdua, makan es krim berdua. Tidak ada tuh semua itu.

Ternyata ada temanku yang juga naksir kepada Foni, sialnya, dia lebih segala-galanya dariku. Lebih ganteng, lebih keren, lebih kaya, lebih pintar (walau sedikit), lebih populer eh bukan, tapi dia sangat populer dibanding aku yang bukan siapa-siapa. Sialan. Dan yang lebih parahnya lagi, aku begitu pengecut, tidak punya keberanian sama sekali untuk bersaing, tidak punya keberanian untuk mencoba sedikitpun. Aku benci sekali kepada diriku.

Dan, seperti biasa, kalau sudah ada kejadian seperti ini, aku baru ingat akan Tuhan. wew klasik banget. Kalau sudah merasa susah, barulah kemudian aku ingat kepadaNya. Ya sudah aku ikuti saja cara-cara manusia klasik itu. Akupun berdoa kepadaNya, mohon keajaiban. Mohon ditengah kesibukan Tuhan, aku minta Dia untuk berhenti sejenak dan melihatku dengan kasih eh dengan kasihan dan sudi menolongku, membuat Foni naksir sama aku dan membuat temanku yang sok ganteng dan sok kaya itu pergi jauh-jauh entah kemana. Egois sedikit tidak apa-apa demi sayangku kepada Foni. Ha ha aku tertawa dalam hati karena aku yakin Tuhan sudah bersabda seperti yang aku mau.

Besoknya, tidak terjadi apapun.
Besoknya lagi, hening. Nothing happend
Mungkin besoknya lagi, pikirku menghibur diri.
Tetap saja sama, tidak berubah.
Dunia masih dua warna, hitam dan putih.
Temanku yang sok kaya dan sok ganteng itu masih saja mengejar-ngejar Foni, malah tambah agresif
dan aku, masih tetap seorang pengecut. cuih.

Jadilah aku sekarang suka menyendiri di pojokan, menangis bombay sambil menari di tiang listrik dan marah-marah sama Tuhan. Benar-benar kelam hidupku. Parah.

Aku mulai berusaha melupakan segalanya, eh gila dong ya namanya kalo melupakan segalanya. Maksudku melupakan Foni, melupakan temanku yang sok ganteng yang naksir Foni, dan melupakan kepengecutanku. Sebagai awal obat lupa, Ku ajak Denny bermain pingpong di sekolah. Aku dan Denny makin bersemangat bermain, karena mulai banyak teman-temanku yang ikut menonton. Wah tak disangka, Foni ikutan menonton. Dan dia menjadi supporterku, berteriak-teriak memberikan dukungan kepadaku dan menyemangatiku. Wow hatiku tumbuh bunga, eh berbunga-bunga. Terlebih saat aku berhasil memenangkan permainan itu, Foni tersenyum manis sekali kepadaku.

Tunggu, tunggu, ada apa ini, kenapa saat aku mau melupakannya, lah kok malah datang peristiwa indah ini. Bagaimana aku bisa melupakan dong kalo digoda seperti ini. Kerjaan siapa nih ? Pekerjaan Tuhankah ? Apakah Tuhan sedang mengabulkan doaku dulu ? tapi kok lama ya mengabulkannya. Apa karena Tuhan jijik melihat aku menyendiri di pojokan dan menangis bombay sambil menari di tiang listrik, makanya Dia kabulkan doaku ? Bodo ah, aku malas berpikir lagi. Aku sedang terlena. ha ha ha.

Ternyata, peristiwa-peristiwa indah antara aku dan Foni terus berlanjut, Foni memberikan perhatian kepadaku. Disaat aku dikerjai oleh teman-temanku dengan menempelkan tulisan kick me di punggungku, Fonilah yang kemudian memberitahukanku. so sweet.

Aku pun setiap hari jalan berdua dengannya. Aduh senangnya jalan kaki bersama kamu, lala lala
Dunia tidak lagi hitam putih tetapi sudah penuh warna.
Banyak bunga dan pelangi.
Banyak senyuman di wajah orang-orang.

Kejadian sudah banyak berubah, namun sayang sekali pengecutku masih belum berubah. Walau kini aku sudah dekat dengan Foni, namun aku masih belum berani menyatakan cintaku kepadanya. Entah sampai kapan aku baru berani menyatakan cintaku kepada Foni, aku tidak tahu. Tetapi yang kutahu saat ini aku sedang bahagia. Malam ini malah aku sudah janjian nonton film romantis berdua dengannya.

Foni aku cinta padamu, kataku dengan berani (didalam hati).
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
913
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan