- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Harta, Membutuhkannya Namun Tak Perlu Mencintainya


TS
matazi
Harta, Membutuhkannya Namun Tak Perlu Mencintainya

Quote:
Saat membuka inbox email pagi ini, ada satu pesan yang berisi daftar berita dari health.detik.com. Berita teratas berjudul, "Dikibas Duit, Pria Ini Bangun dari Koma Selama Setahun Lebih". Mungkin Anda pun pernah membaca berita tersebut. Sempat tertawa kecil, seusai menyelesaikan paragraf terakhir.
Salah satu wujud Harta yakni uang atau duit atau pitih, begitulah orang Padang biasa menyebutnya. Sering kali, harta menguasai pikiran manusia. Seperti Xiao Li, seorang pria di dalam berita tersebut yang sebagian besar memorinya telah dipenuhi oleh uang. Memori akan aroma dan suara tertentu seringkali dapat dijadikan stimulan atau perangsang sangat kuat, terutama bagi pasien yang terjebak dalam kondisi koma. Dokter yang menangani Xiao Li, akhirnya menggunakan metode tersebut untuk membantu Xiao Li bangun dari komanya selama setahun lebih.
Manusia waras mana yang tidak butuh harta sama sekali??? Tidak dipungkiri bahwa kita butuh harta, namun apakah harta perlu dicintai? Sikapilah harta seperti kita membuang kotoran rutin setiap hari, 'Membutuhkannya namun tak perlu mencintainya'.
"Pasti gara-gara harta", jika harta dituding sebagai biang masalah, tentunya hal tersebut kurang tepat. Semua kembali pada diri kita masing-masing, bagaimana kita menyikapi harta dan bagaimana mempergunakannya?
Pernahkah Anda melihat seseorang yang memperjuangkan harta hingga lupa kewajibannya dalam agama? Pernahkah Anda mengetahui dua orang yang berkawan saling bergelut karena uang sebesar Rp 100? Pernahkah Anda mengetahui seseorang membunuh kawannya karena masalah uang? Pernahkah Anda melihat dua orang yang bersahabat saling menjelekan atau menggunjingi karena masalah uang? Pernahkah Anda melihat seseorang yang melihat saudaranya bagaikan orang asing, karena menilai saudaranya berdasarkan hartanya? Saya pribadi akan menjawab "Pernah". Para koruptor dan kisah Malin Kundang, merupakan sebagian kecil contoh cucu-cucu Adam yang salah menyikapi harta.
Memegang harta, seperti kita sedang memegang pisau yang sangat tajam, bila Anda mencintainya maka percayalah bahwa Anda sedang mengalami gangguan kejiwaan, dan bila Anda salah menggunakannya maka percayalah bahwa hidup Anda akan di kunjungi banyak masalah, bukan hanya masalah saat hidup di dunia, namun masalah besar juga akan menerkam Anda di akhirat.
Saat salah dalam menyikapi dan menggunakan harta, kawan bisa menjadi lawan, persahabatan bisa lekang, saudara bisa menjadi orang asing. orang tua sendiri pun diabaikan dan tuhan pun tergantikan oleh harta .
Salah satu wujud Harta yakni uang atau duit atau pitih, begitulah orang Padang biasa menyebutnya. Sering kali, harta menguasai pikiran manusia. Seperti Xiao Li, seorang pria di dalam berita tersebut yang sebagian besar memorinya telah dipenuhi oleh uang. Memori akan aroma dan suara tertentu seringkali dapat dijadikan stimulan atau perangsang sangat kuat, terutama bagi pasien yang terjebak dalam kondisi koma. Dokter yang menangani Xiao Li, akhirnya menggunakan metode tersebut untuk membantu Xiao Li bangun dari komanya selama setahun lebih.
Manusia waras mana yang tidak butuh harta sama sekali??? Tidak dipungkiri bahwa kita butuh harta, namun apakah harta perlu dicintai? Sikapilah harta seperti kita membuang kotoran rutin setiap hari, 'Membutuhkannya namun tak perlu mencintainya'.
"Pasti gara-gara harta", jika harta dituding sebagai biang masalah, tentunya hal tersebut kurang tepat. Semua kembali pada diri kita masing-masing, bagaimana kita menyikapi harta dan bagaimana mempergunakannya?
Pernahkah Anda melihat seseorang yang memperjuangkan harta hingga lupa kewajibannya dalam agama? Pernahkah Anda mengetahui dua orang yang berkawan saling bergelut karena uang sebesar Rp 100? Pernahkah Anda mengetahui seseorang membunuh kawannya karena masalah uang? Pernahkah Anda melihat dua orang yang bersahabat saling menjelekan atau menggunjingi karena masalah uang? Pernahkah Anda melihat seseorang yang melihat saudaranya bagaikan orang asing, karena menilai saudaranya berdasarkan hartanya? Saya pribadi akan menjawab "Pernah". Para koruptor dan kisah Malin Kundang, merupakan sebagian kecil contoh cucu-cucu Adam yang salah menyikapi harta.
Memegang harta, seperti kita sedang memegang pisau yang sangat tajam, bila Anda mencintainya maka percayalah bahwa Anda sedang mengalami gangguan kejiwaan, dan bila Anda salah menggunakannya maka percayalah bahwa hidup Anda akan di kunjungi banyak masalah, bukan hanya masalah saat hidup di dunia, namun masalah besar juga akan menerkam Anda di akhirat.
Saat salah dalam menyikapi dan menggunakan harta, kawan bisa menjadi lawan, persahabatan bisa lekang, saudara bisa menjadi orang asing. orang tua sendiri pun diabaikan dan tuhan pun tergantikan oleh harta .

Mata Zi
Diubah oleh matazi 21-01-2015 11:18
0
741
Kutip
1
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan