Rumah tangga yang kuat akan terisi dengan kedamaian dan kebahagiaan. Tapi ada saatnya, perbedaan akan sulit diterima dan komitmen berubah jadi beban. Umumnya, perubahan tersebut dilandasi perselingkuhan, pertengkaran terus menerus, hingga gaya hidup mandiri yang meregangkan hubungan. Tapi lebih dari yang terlihat, beberapa kesalahan kecil yang pada awalnya tak disadari ternyata juga bisa menciptakan malapetaka besar dalam hubungan, bahkan menyebabkan perceraian!

Egois
Cinta bisa dibuktikan melalui pengorbanan, dan salah satunya dengan tidak mementingkan diri sendiri. Kamu pasti senang jika tahu suamimu akan melakukan apa saja untuk memenuhi keinginanmu tanpa memedulikan kepentingannya, Tapi yang gak kamu sadar, kesenanganmu akan berubah jadi kesalahan jika kebaikannya justru tidak kamu hargai, apalagi kamu manfaatkan demi mencapai kesenanganmu. Sebelum ini terjadi, sadarilah bahwa menekan keinginan dan kebutuhan tidak akan pernah mendatangkan kebahagiaan, dan segera atasi dengan komunikasi agar tidak ada yang perlu dikorbankan.

Mengabaikan Keintiman
Keintiman fisik diperlukan untuk memperkuat ikatan emosional dalam pernikahan . Mengabaikan hal ini akan membangun kenegatifan dan jarak dalam hubungan. Bukan hanya bercinta, Tapi juga banyak hal kecil seperti mencium, memeluk, dan memegang tangan. Kontak fisik yang berasal dari tindakan kecil terbukti ampuh bagi kehidupan pernikahan yang panjang dan bahagia.

Hal Negatif
Banyak pasangan yang mengekspresikan kenegatifan terhadap pasangan mereka. Seperti komentar dan pandangan negative alih-alih menyampaikan pikiran negatif, ejekan, bahkan perlakuan kasar alih-alih menampilkan stress dan ketidaksetujuan. Hal seperti ini dijamin melemahkan kepercayaan pasangan serta membangun jarak di antara kalian. Kamu perlu berlaku bijak dengan mengontrol omongan dan menghilangkan kenegatifan dari pikiran. Jika ada yang kamu gak suka, coba segera ungkap perasaanmu dengan tenang dan baik-baik, dibanding menuduh dan menyalahkannya yang berakhir dengan isu negative.

Tidak Berperan Semestinya
Nyaris tiap pasangan menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk merencanakan pernikahan , bahkan bertahun-tahun saling mengenal saat pacaran. Tapi, hal yang justru gagal dilakukan adalah menentukan peran masing-masing setelah menikah. Kebanyakan orang akan mengharapkan pasangannya mengambil peran yang ditetapkan masyarakat atau apa yang terlihat dalam keluarganya, tanpa sadar bagaimana perasaan pasangannya sebenarnya. Padahal, penting menjalin komunikasi untuk membicarakan apakah tiap pasangan merasa nyaman atau tidak dengan yang dijalankannya setelah nikah.

Mengabaikan Ikatan
Saat pacaran, biasanya pasangan akan mengupayakan seluruh waktu dan energy bagi hubungannya. Tapi setelah nikah, banyak yang lupa akan hal itu akibat terlampau sibuk mengurusi kehidupan. Masalah baru akan terasa jika pasangan semakin menjauh secara emosional dan fisik, menjadikan pekerjaan dan anak sebagai alasan. Sesibuk dan selama apapun kamu menikah, penting untuk tetap menyediakan waktu bersama, sekalipun hanya makan malam bersama, atau bahkan tidur bersama.

Nah Gladis, selamatkan hubunganmu dari kesalahan kecil yang terasa konyol untuk jadi alasan retaknya hubungan rumah tanggamu ya!

Sumber