#INTRO
Flash masih punya tempat di web. SWF yang menjadi format output Flash merupakan format yang interaktif, support animasi, namun ukuran filenya sangat kecil. Format ads biasa seperti image jpg dengan ukuran 40Kb hanya bisa menampung sedikit pesan teks. Jika menginginkan ada animasi, harus memakai format animated gif. Dan ukuran filenya akan menjadi 10-20x lipat, tidak akan masuk spesifikasi iklan Google yang hanya max 150Kb.

Kelemahannya, Flash player tidak disupport lagi di mobile browser. (Ada pengecualian: Android versi Gingerbread ke bawah support Flash Player dan ada beberapa mobile browser di Android terkini mulai "kembali" support Flash, misalnya UC browser). Namun, ads developer bisa membuat versi gif dari Flash ad jika browser tidak support Flash.

Faktor "flash abusive" juga sudah jauh berkurang sekarang. Dulu, semua hal yang bergerak di web memakai Flash bahkan ada yang membuat full website dengan Flash. HTML5 dianggap berperan penting dalam menurunkan popularitas Flash. Ini abusive. Para programmer HTML melihat Flash dipakai berlebihan, melampaui fungsi awalnya. Itu betul namun, kenyataannya HTML5 tidak bisa menggantikan Flash. Untuk membuat banner interaktif murni menggunakan HTML5, agan harus belajar HTML + CSS + javascript.

Dan sebagian besar developer web banner adalah desainer, bukan programmer. Dan tool yang designer friendly adalah Flash, bukan HTML+CSS+Javascript. Jadi, Flash tampaknya akan tetap populer di web sebagai format ad banner. Di Kaskus sendiri dan banyak web lain, agan sering melihat kemunculan Flash ad banner.

Untuk mengurangi faktor abusive, Flash ad banner harus dibatasi. Google ad dan web ad provider yang support Flash punya batasan, antara lain:
- frame rate max 24fps
- ukuran file max 150kb
- panjang animasi tidak boleh 30 detik, termasuk jika ada loop
- published untuk max Flash player versi 4-10
- jika ada audio tidak boleh autoplay
- harus support clickTAG

Cukup intronya, kita akan mulai tutorial pembuatan banner Flash untuk iklan.