- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Siapa Pelakunya?] Dua Anggota Brimob Tewas Dibacok saat Patroli Freeport
TS
victimofgiip21
[Siapa Pelakunya?] Dua Anggota Brimob Tewas Dibacok saat Patroli Freeport
#1
http://www.cnnindonesia.com/nasional...roli-freeport/
Dua Anggota Brimob Tewas Dibacok saat Patroli Freeport
Christie Stefanie, CNN Indonesia | Jumat, 02/01/2015 14:25 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Berita duka mengawali permulaan tahun 2015 bagi Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Pasalnya, dua anggota Detasemen Gegana Brigade Mobil (Brimob) Polda Papua meninggal setelah diserang orang tak dikenal. Penyerangan terjadi di Kampung Banti sampai Kampung Utikini, Kamis lalu (1/1) sekitar pukul 21.00 WIT.
"Telah terjadi penghadangan oleh orang tak dikenal terhadap dua anggota Brimob, dan satu security PT Freeport Indonesia yang saat itu hendak menuju ke Kampung Utikini dengan kendaraan longwheelbase," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie di Mabes Polri, Jumat (2/1).
Para korban adalah Bripda Andriadi yang mengalami luka bacok di kepala kanan, luka tusuk di leher, dan jari kanan putus. Korban lainnya adalah Bripda Ryan Hariansyah yang mengalami luka tusuk di perut, luka tembak di leher, dan tangan kanan putus.
Security Freeport, Suko Miyartono meninggal dengan luka tusuk di leher, di perut dan luka tembak di punggung. Bukan hanya itu, dua pucuk senjata api jenis stayer milik Detasemen Gegana pun dibawa kabur pelaku.
Menurut Ronny, ketiga jenazah bakal diotopsi untuk menemukan kemungkinan proyektil peluru yang tersisa dan upaya mencari selongsong anak peluru dari jejak pelaku penembakan.
"Kami terus melakukan olah TKP secermat mungkin, untuk kumpulkan setiap jejak dan siapa pemilik jejak tersebut," katanya.
Ronny menambahkan, kasus tersebut tengah didalami oleh Polres Mimika, Papua. Ketiga korban saat ini berada di Rumah Sakit Tembaga Pura, Papua. Usai diotopsi, dua jenazah anggota Polri akan dikirimkan ke keluarga masing-masing. Sedangkan jenazah security akan diserahkan ke Freeport.
(rdk/sip)
#2
http://www.cnnindonesia.com/nasional...oleh-freeport/
Aktivis Papua: Polisi Selama Ini Dipekerjakan oleh Freeport
Yohannie Linggasari, CNN Indonesia | Sabtu, 03/01/2015 05:19 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Mabes Polri melansir dua anggota Brigade Mobil (Brimob) Polda Papua tewas setelah dibacok dua orang tak dikenal, Kamis lalu (1/1). Aktivis Solidaritas Nasional Papua Zely Ariane berpendapat, sudah bukan hal baru bahwa polisi dipekerjakan oleh PT Freeport Indonesia.
"Polisi selama ini memang dipekerjakan oleh PT Freeport. Ada penelitian yang mengungkap bahwa Polri menerima sekian triliun rupiah dari Freeport setiap tahun. Polri juga mengakui. Namun sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya," kata Zely kepada CNN Indonesia, Jumat (2/2).
Zely berpendapat di Papua memang ada sentimen negatif dari masyarakat kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). "Kita harus lihat sejarah. Papua adalah daerah militerisasi sejak tahun 1963. Akibatnya, jadi sasaran konsentrasi pasukan tentara," ujar Zely.
Karena itu, lanjut Zely, banyak masyarakat yang trauma dan tidak suka terhadap tentara dan polisi. "Tentara masuk kampung atas dalih mencari kelompok separatis. Namun mereka merusak kampung, membunuh, dan merudapaksa," kata Koordinator Solidaritas Nasional Papua itu.
Hal tersebut menimbulkan ketidakpercayaan terhadap polisi dan tentara. Menurut Zely, sentimen tersebut bukan merupakan situasi yang diinginkan masyarakat Papua. "Tetapi karena kesalahan dari pusat. Tidak jelas tentara di situ statusnya apa dan mau apa," ujar Zely.
Meski demikian, Zely mengatakan sebaiknya tidak langsung menuduh tanpa ada bukti yang jelas. "Kalau ada penyerangan pasti ada sebabnya. Jangan membayangkan kalau di Papua orang menyerang begitu saja. Terbukti dari peneliti yang ke sana tidak pernah mengalami penyerangan tiba-tiba dari masyarakat lokal," tutur Zely.
Diberitakan sebelumnya, dua anggota Brimob Polda Papua dan seorang petugas keamanan Freeport tewas dibunuh pada Kamis (1/1) sekitar pukul 21.00 WIT.
Mereka adalah Bripda Andriadi yang mengalami luka bacok di kepala kanan, luka tusuk di leher, dan jari kanan putus. Korban lainnya adalah Bripda Ryan Hariansyah yang mengalami luka tusuk di perut, luka tembak di leher, dan tangan kanan putus.
Security Freeport, Suko Miyartono meninggal dengan luka tusuk di leher, di perut dan luka tembak di punggung. Bukan hanya itu, dua pucuk senjata api jenis stayer milik Detasemen Gegana pun dibawa kabur pelaku.
Pernyataan Zely yang menyebut polisi selama ini dipekerjakan Freeport ditanggapi santai oleh Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie. Kepada CNN Indonesia, Ronny mengatakan, selama ini Polri juga memberi pengamanan ketika ada perusahaan selain Freeport. Permintaan pengamanan pasti bakal dipenuhi selama tidak mengganggu pelaksanaan tugas kepolisian.
"Kalau misal pelaksanaan pengamanan dipersoalkan, saya kira hal itu bisa disampaikan saja kepada pimpinan Polri," kata Ronny, Jumat malam (2/1).
Apakah polisi yang membantu pengamanan perusahaan dibayar? Ronny tak bisa memastikan. "Soal bayar, saya kurang jelas. Tetapi kalau terkait dengan penerimaan negara bukan pajak, itu pasti masuk PNBP. Karena anggota Polri sudah digaji," ujarnya.
Ronny menyebut, Polri sudah biasa diminta mengamankan BUMN, kantor pemerintahan, kedutaan besar, dan lainnya. "Soal patroli di Freeport, pasti ada permintaan dari Freeport untuk pengamanan," katanya.
(rdk/sip)
Selama ini kok kesannya tujuan OPM itu sebenernya nguasai "FREEPORT" ya. Siapakah dibalik OPM...
Untuk mereka yg gugur dalam bertugas, semoga keluarga diberi ketabahan dan dikuatkan hatinya.
http://www.cnnindonesia.com/nasional...roli-freeport/
Quote:
Dua Anggota Brimob Tewas Dibacok saat Patroli Freeport
Christie Stefanie, CNN Indonesia | Jumat, 02/01/2015 14:25 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Berita duka mengawali permulaan tahun 2015 bagi Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Pasalnya, dua anggota Detasemen Gegana Brigade Mobil (Brimob) Polda Papua meninggal setelah diserang orang tak dikenal. Penyerangan terjadi di Kampung Banti sampai Kampung Utikini, Kamis lalu (1/1) sekitar pukul 21.00 WIT.
"Telah terjadi penghadangan oleh orang tak dikenal terhadap dua anggota Brimob, dan satu security PT Freeport Indonesia yang saat itu hendak menuju ke Kampung Utikini dengan kendaraan longwheelbase," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie di Mabes Polri, Jumat (2/1).
Para korban adalah Bripda Andriadi yang mengalami luka bacok di kepala kanan, luka tusuk di leher, dan jari kanan putus. Korban lainnya adalah Bripda Ryan Hariansyah yang mengalami luka tusuk di perut, luka tembak di leher, dan tangan kanan putus.
Security Freeport, Suko Miyartono meninggal dengan luka tusuk di leher, di perut dan luka tembak di punggung. Bukan hanya itu, dua pucuk senjata api jenis stayer milik Detasemen Gegana pun dibawa kabur pelaku.
Menurut Ronny, ketiga jenazah bakal diotopsi untuk menemukan kemungkinan proyektil peluru yang tersisa dan upaya mencari selongsong anak peluru dari jejak pelaku penembakan.
"Kami terus melakukan olah TKP secermat mungkin, untuk kumpulkan setiap jejak dan siapa pemilik jejak tersebut," katanya.
Ronny menambahkan, kasus tersebut tengah didalami oleh Polres Mimika, Papua. Ketiga korban saat ini berada di Rumah Sakit Tembaga Pura, Papua. Usai diotopsi, dua jenazah anggota Polri akan dikirimkan ke keluarga masing-masing. Sedangkan jenazah security akan diserahkan ke Freeport.
(rdk/sip)
#2
http://www.cnnindonesia.com/nasional...oleh-freeport/
Quote:
Aktivis Papua: Polisi Selama Ini Dipekerjakan oleh Freeport
Yohannie Linggasari, CNN Indonesia | Sabtu, 03/01/2015 05:19 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Mabes Polri melansir dua anggota Brigade Mobil (Brimob) Polda Papua tewas setelah dibacok dua orang tak dikenal, Kamis lalu (1/1). Aktivis Solidaritas Nasional Papua Zely Ariane berpendapat, sudah bukan hal baru bahwa polisi dipekerjakan oleh PT Freeport Indonesia.
"Polisi selama ini memang dipekerjakan oleh PT Freeport. Ada penelitian yang mengungkap bahwa Polri menerima sekian triliun rupiah dari Freeport setiap tahun. Polri juga mengakui. Namun sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya," kata Zely kepada CNN Indonesia, Jumat (2/2).
Zely berpendapat di Papua memang ada sentimen negatif dari masyarakat kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). "Kita harus lihat sejarah. Papua adalah daerah militerisasi sejak tahun 1963. Akibatnya, jadi sasaran konsentrasi pasukan tentara," ujar Zely.
Karena itu, lanjut Zely, banyak masyarakat yang trauma dan tidak suka terhadap tentara dan polisi. "Tentara masuk kampung atas dalih mencari kelompok separatis. Namun mereka merusak kampung, membunuh, dan merudapaksa," kata Koordinator Solidaritas Nasional Papua itu.
Hal tersebut menimbulkan ketidakpercayaan terhadap polisi dan tentara. Menurut Zely, sentimen tersebut bukan merupakan situasi yang diinginkan masyarakat Papua. "Tetapi karena kesalahan dari pusat. Tidak jelas tentara di situ statusnya apa dan mau apa," ujar Zely.
Meski demikian, Zely mengatakan sebaiknya tidak langsung menuduh tanpa ada bukti yang jelas. "Kalau ada penyerangan pasti ada sebabnya. Jangan membayangkan kalau di Papua orang menyerang begitu saja. Terbukti dari peneliti yang ke sana tidak pernah mengalami penyerangan tiba-tiba dari masyarakat lokal," tutur Zely.
Diberitakan sebelumnya, dua anggota Brimob Polda Papua dan seorang petugas keamanan Freeport tewas dibunuh pada Kamis (1/1) sekitar pukul 21.00 WIT.
Mereka adalah Bripda Andriadi yang mengalami luka bacok di kepala kanan, luka tusuk di leher, dan jari kanan putus. Korban lainnya adalah Bripda Ryan Hariansyah yang mengalami luka tusuk di perut, luka tembak di leher, dan tangan kanan putus.
Security Freeport, Suko Miyartono meninggal dengan luka tusuk di leher, di perut dan luka tembak di punggung. Bukan hanya itu, dua pucuk senjata api jenis stayer milik Detasemen Gegana pun dibawa kabur pelaku.
Pernyataan Zely yang menyebut polisi selama ini dipekerjakan Freeport ditanggapi santai oleh Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie. Kepada CNN Indonesia, Ronny mengatakan, selama ini Polri juga memberi pengamanan ketika ada perusahaan selain Freeport. Permintaan pengamanan pasti bakal dipenuhi selama tidak mengganggu pelaksanaan tugas kepolisian.
"Kalau misal pelaksanaan pengamanan dipersoalkan, saya kira hal itu bisa disampaikan saja kepada pimpinan Polri," kata Ronny, Jumat malam (2/1).
Apakah polisi yang membantu pengamanan perusahaan dibayar? Ronny tak bisa memastikan. "Soal bayar, saya kurang jelas. Tetapi kalau terkait dengan penerimaan negara bukan pajak, itu pasti masuk PNBP. Karena anggota Polri sudah digaji," ujarnya.
Ronny menyebut, Polri sudah biasa diminta mengamankan BUMN, kantor pemerintahan, kedutaan besar, dan lainnya. "Soal patroli di Freeport, pasti ada permintaan dari Freeport untuk pengamanan," katanya.
(rdk/sip)
Selama ini kok kesannya tujuan OPM itu sebenernya nguasai "FREEPORT" ya. Siapakah dibalik OPM...
Untuk mereka yg gugur dalam bertugas, semoga keluarga diberi ketabahan dan dikuatkan hatinya.
Diubah oleh victimofgiip21 04-01-2015 02:37
0
2.2K
Kutip
15
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan