TeKaPe

Tahun baru berarti penampilan baru dong. Nggak diwajibkan banget sih sebenarnya, cuma biar terlihat lebih fresh aja. Misalnya tahun ini rambut kamu gaya punggung, tahun depan boleh tuh eksperimen dengan gaya cepak ponytail di dagu. Beuh, pasti keren banget dan WAW!

Kalo penampilan lebih fresh di tahun baru kan orang-orang terdekat yang sering ketemu juga nggak bosen ngeliatnya. Biasanya penampilan kamu urakan kayak dedemit pohon pete; pake kaos yang bagian kepalanya nggak bolong dan celana gemes yang panjangnya seleher, kamu jadi tampil rapi dan enak dipandang.

Bisa aja kan dengan penampilan yang berubah jadi lebih baik, jadi banyak yang naksir dan membesarkan peluang bertemu jodoh? Who knows? Just try to be new and different!

[img]sifat.org/wp-content/uploads/2012/04/ourcampus.jpg[/img]Ah ini penting banget loh, Kisanak. Sifat-sifat buruk yang udah lama kamu punya harus banget dibuah di tahun baru nanti, tentunya supaya kamu jadi pribadi yang lebih baik.

Yang biasanya kamu nggak sabaran, cobalah untuk belajar bersabar dengan bertapa di gunung Kidul sampai Indonesia turun salju. Yang biasanya gampang marah, cobalah untuk melatih diri menjadi pemaaf dengan meminta mantan untuk nabok muka kamu pake gergaji mesin. Dan yang tadinya kamu orangnya malesan, berusahalah untuk rajin dengan cara yang unik seperti rutin bangunin polisi tidur setelah adzan subuh setiap hari sampai bisa bangun sendiri.

Dengan memiliki sifat yang so much better di tahun baru nanti, orang pasti bakal menilai kamu sebagai orang yang lebih baik dan menyenangkan. Uhuy!

Waini! Sedikit banyaknya, perilaku kamu dalam bersosialisasi mempengaruhi bagaimana orang menilai kamu, Kisanak. Perilaku itu kan tentang bagaimana kamu memberi tanggapan terhadap orang lain. Jadi kalo kamu menanggapi orang lain dengan cara yang buruk, ya nggak heran ada yang nggak suka atau bahkan membenci kamu.

Coba telaah deh, perilaku buruk yang kamu punya apa aja? Kayak pas ada orang manggil kamu dari belakang, bukannya membalikkan badan kamu malah muterin leher 180 derajat sehingga dia lari terbirit-birit. Atau saat kamu lagi makan bareng temen-temen di restoran, sambil nungguin pesanan datang kamu ngelakuin pesugihan dengan nyembah botol saos? Duh, gusti…

Buru-buru deh tuh diubah perilakunya sehabis tahun baru. Belajarlah berperilaku baik dan sewajarnya

Beberapa kebiasaan memang perlu diubah atau kalo perlu dihilangkan, terlebih itu buruk buat diri sendiri dan orang lain. Kebiasaan buruk bisa seperti ngerokok, makan paha sapi yang masih hidup, atau tidur siang di zebra-cross. Ubah semua kebiasaan itu, Kisanak. Demi kehidupan yang…, haha nice!

Betul betul betul, yang namanya mengubah kebiasaan itu nggak mudah prosesnya. Nggak mudah bukan berarti nggak bisa, kan? Mengubah kebiasaan itu sama halnya seperti move on, sama-sama harus dimulai dengan tekad yang teguh. Kalo niatnya udah teguh, niscaya selama proses mengubah kebiasaannya nggak akan tergoda untuk kembali melakukannya lagi.

Ketika kebiasaan-kebiasaan buruk itu berubah atau hilang, Kanda jamin kamu akan merasa seperti mempunyai kehidupan baru. Yeah, you have a new life.

Yup! The last and the most importan is pola pikir. Semua yang udah Kanda jelasin di atas nggak akan terlaksana perubahannya kalo pola pikir kamu nggak berubah terlebih dahulu. Pola pikir adalah awal di mana semua bermula, semua terencana, dan pemegang komando atas semua yang ingin kamu lakukan.

Kalo pola pikir kamu nggak berubah, bagaimana bisa mengubah penampilan, sifat, perilaku, dan kebiasaan? Mengubah pola pikir itu bisa dikatakan hal yang paling sulit, tapi di mana ada niat, di situ jalan. Satu saran yang penting dalam mengubah pola pikir: Banyakin berprasangka baik. Karena kehidupan yang baik, berawal dari pikiran yang baik-baik juga.

Cek TeKaPe