anehtapinyata59Avatar border
TS
anehtapinyata59
Tenaga Dalam (menggunakan bantuan khodam)
izin kepada para sesepuh forsupers supranatural dan para supranatural enthusiastic ane newbie yang kurang ajar ini ingin sedikit mengulas mengenai TD kanuragan/karomah yang utamanya menggunakan kekuatan khodam

Dalam dunia ilmu bela diri dan kesaktian dikenal adanya istilah tenaga dalam. Secara umum pengertian tenaga dalam adalah suatu bentuk energi khusus yang dihasilkan oleh tubuh manusia yang bersumber dari cakra-cakra energi tubuh manusia, ada juga yang menyebutnya sebagai daya gaib.

Secara umum semua manusia di dalam cakra-cakra energi tubuhnya terkandung suatu energi yang setelah diolah secara khusus kemudian energi itu disebut tenaga dalam. Hanya saja dalam kondisi alaminya sehari-hari tenaga dalam itu tidak muncul. Kegaiban / daya gaib dari potensi diri ini baru akan terbentuk menjadi sesuatu yang berarti setelah diolah secara khusus, misalnya dibangun dengan olah pernafasan. Secara umum energi tenaga dalam ini dibangkitkan dan diolah dengan cara olah nafas tenaga dalam, tetapi ada juga pengolahan cakra-cakra energi tubuh yang dilakukan dengan cara lain selain olah nafas, misalnya dengan cara meditasi olah kebatinan / spiritual.

Seseorang yang sudah melatih tenaga dalamnya, sudah mapan penguasaannya, dan sudah mahir dalam penggunaannya, dapat memiliki kekuatan tubuh yang luar biasa, yang bisa sampai puluhan atau bahkan ratusan kali lipatnya orang lain yang awam, sehingga ia dapat melakukan perbuatan-perbuatan yang akan mustahil dilakukan oleh orang kebanyakan. Ini juga adalah suatu bentuk kegaiban, suatu potensi daya gaib yang berasal dari dalam diri manusia sendiri.
Jenis energi tenaga dalam yang dihasilkan dalam olah nafas tenaga dalam dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Tenaga Dalam (Kanuragan).

2. Tenaga Dalam Murni.

Selain kedua jenis energi tenaga dalam itu ada juga yang disebut Hawa Murni, yaitu suatu bentuk energi yang dihasilkan oleh tubuh manusia yang sifatnya adalah pemicu munculnya jenis energi yang lain, atau menjadi pengisi kekosongan energi ketika manusia sedang kelelahan / kehabisan tenaga


Karakteristik dan Kegaiban Energi


Ilmu tenaga dalam dapat juga dikatakan sejenis dengan ilmu gaib, karena berada diluar nalar logika awam sekalipun orangnya pintar dan jenius. Dikatakan demikian karena energinya tidak tampak mata dan secara akal pikiran awam tidak mungkin manusia dengan kekuatannya sendiri dapat mematahkan kayu, besi, memecahkan batu. Lebih keras mana, kayu, batu dan besi dengan tangan manusia ? Sekuat-kuatnya tubuh dan kekuatan manusia seharusnyalah tangan manusia itu yang remuk. Tetapi ternyata tidaklah demikian kejadiannya. Malahan kayu atau besinya yang patah. Batunya yang remuk. Apakah dengan adanya energi itu di tangannya, maka tangannya menjadi lebih keras daripada besi ?

Juga mereka yang mengolah tenaga dalam murni dapat mementalkan orang lain. Banyak orang yang berpendapat itu hanyalah tipuan. Mungkin ada juga orang yang memang berniat menipu. Tapi sebaiknya kita coba dulu ikut pelatihannya, barulah nanti kita dapat dengan valid memberikan pendapat apakah kejadian itu benar atau hanyalah tipuan belaka. (Ada juga sejenis ilmu gaib yang mementalkan orang atau mengendalikan gerakan tubuh orang lain, biasa disebut Ilmu Kontak).

Tenaga dalam, tenaga dalam murni dan hawa murni dihasilkan oleh semua cakra di tubuh manusia, tetapi yang terkait dengan keilmuan tenaga dalam, yang disebutkan hanyalah energi yang dihasilkan oleh cakra-cakra utama dan tertentu saja yang menjadi objek dalam pelatihan tenaga dalam.

Hawa murni, tenaga dalam dan tenaga dalam murni bersumber dari tubuh manusia itu sendiri yang dalam kehidupan alami sehari-hari tidak muncul, atau bahkan tidak disadari keberadaannya. Kegaiban / daya gaib - potensi diri ini baru akan terbentuk menjadi sesuatu yang berarti setelah diolah secara khusus, misalnya dilatih dan dibangun dengan olah nafas, olah kebatinan / spiritual, dsb. Ini adalah juga suatu kegaiban, kegaiban yang berasal dari dalam diri manusia sendiri.

Energi yang dihasilkan tubuh manusia dengan sebutan hawa murni, tenaga dalam, tenaga dalam murni, tenaga dasar, kundalini, prana, dsb, adalah kegaiban dari dalam diri manusia, berupa kekuatan energi yang besar sekali, yang dihasilkan oleh cakra-cakra energi di tubuh manusia. Cakra-cakra energi di tubuh manusia adalah pusat-pusat saraf, yang bila diolah secara khusus dapat membangkitkan kekuatan energi yang luar biasa besar dalam kehidupan manusia. Ada banyak sekali cakra-cakra energi di tubuh manusia, tetapi yang diolah dalam pengolahan energi biasanya adalah cakra-cakra energi yang utama saja sesuai tujuan pengolahannya. Energi tersebut masing-masing memiliki sifat sendiri-sendiri sesuai namanya masing-masing, dan dibangkitkan dan diolah dengan cara yang berbeda-beda.

Sebenarnya yang dibutuhkan bukanlah cakra-cakra yang sudah terbuka, tetapi adalah cakra-cakra yang sudah bergetar, yang sudah aktif bekerja sesuai aktivitas manusia. Setelah cakra-cakra sudah aktif bergetar / bekerja, akan mudah bagi manusia untuk mengisinya / memompanya dengan energi (dengan teknik olah nafas maupun meditasi energi), dan cakra-cakra itu akan bergerak sendiri membuka dan menutup aliran energi sesuai aktivitas si manusia.

Walaupun cakra-cakra energi tubuh belum pernah dibuka dan energinya belum pernah dibangkitkan / diolah, tetapi sebenarnya cakra-cakra tersebut tidak benar-benar tertutup, energinya tetap mengalir keluar sesuai kebutuhan dalam keseharian manusia, tetapi dengan telah terbukanya cakra-cakra energi tersebut energinya dapat lebih lancar mengalir.

Tentang pembukaan cakra, sebenarnya pembukaan cakra akan lebih bermanfaat bagi orang-orang yang sudah menjalani suatu laku tertentu, misalnya sudah mengikuti pelatihan tenaga dalam, sehingga dengan telah terbukanya cakra-cakranya maka aliran energinya itu akan lebih lancar, dan dalam proses latihan berikutnya ia akan lebih mudah dalam mengalirkan energinya. Tetapi pembukaan cakra untuk orang-orang yang masih awam tidak akan dirasakan manfaatnya, malah bisa mendatangkan efek negatif.

Dalam hal ini ada perbedaan sifat dan perilaku dari cakra-cakra energi yang telah terbuka.

Jika cakra-cakra itu aktif / terbuka dengan sendirinya, misalnya dengan mengikuti pelatihan olah pernafasan tenaga dalam, selanjutnya cakra-cakra itu akan bergerak secara otomatis membuka dan menutup aliran energi sesuai kegiatan si manusia. Jika tidak sedang digunakan, maka bukaan cakra-cakra itu akan mengecil dengan sendirinya meng-stabilkan aliran energi.

Jika cakra-cakra itu tidak terbuka dengan sendirinya, misalnya dibuka oleh orang lain atau dibuka sendiri dengan memaksakan memasukkan energi dari luar (misalnya dengan cara meditasi pembukaan cakra dan pembangkitan energi kundalini), cakra-cakra itu kemudian akan lebih kaku, tidak bergerak otomatis membuka atau menutup aliran energi sesuai kegiatan si manusia. Jika si manusia belum bisa "mem-filter" (menyaring) aliran energi, dengan cakra-cakranya yang kaku terbuka tersebut justru akan memudahkan tubuhnya menyerap energi-energi yang negatif, mudah masuk angin, mudah panas dalam, dan memudahkan energi-energi lain (atau mahluk halus) yang tidak jelas juntrungannya untuk masuk ke dalam tubuh manusia. Jadi, jika kita tidak menjalani suatu keilmuan tertentu yang terkait dengan terbukanya cakra, sebaiknya tidak perlu kita meminta dibukakannya cakra-cakra kita. Biarkan saja alami.


Seseorang yang ingin memiliki kemampuan tertentu yang terkait dengan pembukaan cakra-cakra energi tersebut harus datang ke tempat-tempat membuka dan mengolah cakra yang sesuai dengan tujuan niatnya, karena masing-masing cakra tubuh harus dibuka dan diolah dengan cara / sugesti sendiri-sendiri sesuai masing-masing tujuannya membuka cakra.

- Untuk pengolahan energi, maka sugesti membuka dan mengolahnya haruslah untuk tujuan pengolahan energi.

- Untuk melihat gaib, maka sugesti membuka dan mengolahnya haruslah untuk tujuan kemampuan melihat gaib.

- Untuk olah spiritual, maka sugesti membuka dan mengolahnya haruslah untuk tujuan olah spiritual.


Masing-masing cakra tubuh dan energinya berhubungan erat dengan saraf-saraf manusia dan sedikit banyak akan juga mempengaruhi psikologis dan kejiwaan orangnya.

Cakra energi di bawah pusar bisa mempengaruhi orangnya menjadi kalem, tenang, teduh. Tapi di sisi lain, energinya juga dapat merangsang saraf-saraf di sekitar pusar dan tulang belakang, bisa menaikkan libido dan syahwat.

Cakra energi di dada bisa mempengaruhi orangnya merasa kuat dan gagah, senang dengan kekerasan.

Cakra energi di leher dan dahi bisa mempengaruhi orangnya menjadi inspiratif dalam berbicara dan dalam menyampaikan ide dan pendapat.

Cakra energi di dahi, ubun-ubun dan cakra mahkota bisa mempengaruhi orangnya menjadi inspiratif dalam dunia kebatinan dan spiritual, senang dengan hal-hal yang bersifat spiritual dan kesepuhan.


Orang-orang yang ikut pelatihan tenaga dalam di dalam perguruan tenaga dalam, biasanya cakra-cakra energinya sudah terbuka (walaupun pembukaan cakranya tidak maksimal karena biasanya tidak secara khusus dibuka) dan energinya juga telah dibangkitkan dan diolah, sehingga sering disebut sudah memiliki tenaga dalam. Tetapi walaupun cakra-cakra tubuhnya telah terbuka, termasuk cakra-cakra di leher, di dahi atau yang di ubun-ubun, tidak berarti mereka langsung bisa melihat alam gaib dan bisa melihat mahluk halus.

Kemampuan melihat gaib tidak begitu saja secara otomatis terjadi pada orang-orang yang telah terbuka cakra energi mata ketiganya, misalnya yang dibuka dengan olah tenaga dalam / prana atau kundalini. Cakra-cakra energi tubuh yang dibuka untuk tujuan pengolahan energi tubuh tidak langsung berhubungan dengan alam gaib dan kegaiban. Untuk keperluan melihat gaib, maka cakra-cakra tersebut harus dibuka khusus untuk tujuan kegaiban, bukan untuk tujuan pengolahan energi tubuh.

Kepekaan dan kekuatan rasa dan batin adalah dasar dari kebatinan dan kekuatan batin / spiritual. Kekuatan yang dibangun dalam olah rasa dan olah batin adalah kekuatan rasa dan kekuatan batin (bersifat gaib), dihasilkan oleh cakra tubuh di bagian dada. Tetapi pembukaan dan pengolahan cakra energi di dada tidak ditujukan untuk yang bersifat gaib, biasanya untuk tujuan kanuragan. Untuk tujuan kebatinan dan kegaiban, cakra energi di dada tidak diolah dengan olah pernafasan, tetapi dengan olah rasa dan kebatinan, karena berhubungan dengan kegaiban sukma manusia, dan kekuatan rasa dan batin yang terjadi adalah berasal dari kekuatan sukmanya ditambah energi dari cakra tubuhnya, jadi tidak semata-mata hanya energi tubuh dari cakra tersebut.

Dalam proses pembelajaran meditasi kundalini diajarkan cara membuka cakra-cakra tubuh, dari cakra yang paling dasar sampai cakra mahkota. Tujuan utama pembukaan cakra-cakra tersebut adalah untuk mengolah energi yang dihasilkan oleh cakra-cakra tersebut untuk dapat digunakan untuk kesehatan dan vitalitas, untuk menambah kekuatan tenaga dalam, kesaktian gaib dan olah spiritual. Pembukaan cakra-cakra tersebut tidak dikhususkan untuk melihat gaib, dan dengan telah terbukanya cakra di dahi, cakra di ubun-ubun dan cakra mahkota tidak berarti seseorang langsung dapat melihat gaib, atau mengetahui seluk-beluk alam dunia spiritual, karena pengetahuan spiritual harus dipelajari sendiri berdasarkan proses “pencarian spiritual”, tetapi dengan telah terbukanya cakra-cakra tersebut akan mempermudah usaha pembelajaran seseorang.



Di banyak tempat, umumnya energi-energi tersebut dibangkitkan dan diolah dengan cara olah pernafasan, karena berhubungan dengan olah kanuragan dan kesaktian / kekuatan. Tetapi di India, kundalini biasanya dibangkitkan dan dibangun dengan cara meditasi (olah pikiran / sugesti) dan yoga untuk menarik / menggerakkan urat saraf. Cara-cara meditasi juga banyak dilakukan di Indonesia, terutama disertai dengan bacaan amalan, zikir dan wirid.

Cara-cara di atas masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Yang terlebih harus diperhatikan adalah faktor resiko dari apapun cara yang dilakukan, dan setelah energi tersebut terbangkitkan, harus dapat dikendalikan dengan semestinya.

Banyak orang tertarik belajar pembangkitan energi karena adanya harapan yang ditawarkan dalam program pelatihannya, apalagi kalau bisa instan. Keinginan segera mencapai hasil seringkali menyebabkan orang mengabaikan tahapan prosesnya dengan benar. Banyak orang yang ingin cepat bisa memiliki ilmu-ilmu yang tinggi, merasa yakin bahwa dia sudah siap memperoleh pelajaran yang tinggi tanpa harus dengan sabar dan tekun belajar melalui tahapan urutan tingkat dasar dan pembentukan psikologis. Kurang bijaksana kalau seseorang mengira bahwa ia sanggup menghadapi kekuatan yang mungkin timbul dalam dirinya, sedangkan dia sendiri belum mengetahui resikonya.

Energi yang dibangkitkan dengan cara olah pernafasan biasanya dapat dikendalikan dengan relatif lebih mudah, karena proses latihannya memang ditujukan untuk membangun dan mengendalikan energi. Seandainya pun terjadi kesalahan dalam proses latihannya, penyembuhannya relatif lebih mudah dibanding olah energi dengan cara selain dengan olah pernafasan. Tetapi secara fisik ada juga resikonya. Terlalu memforsir pernafasan dada dapat menyebabkan pembengkakan jantung dan radang hati / liver, terutama untuk yang baru ikut pelatihannya (pemula) dan yang usianya sudah beranjak tua, tetapi bisa juga itu terjadi pada orang yang sudah senior, yang menggebu-gebu hasratnya akan kesaktian kanuragan. Pernafasan perut bawah juga dapat menyebabkan usus turun atau perut kendor.

Pembangkitan energi dengan cara rutin membaca amalan, zikir dan wirid, biasanya akan juga membentuk batin yang kuat. Dengan cara ini juga bisa ditingkatkan menjadi ilmu gaib dan ilmu khodam (walaupun seringkali tidak disengaja dan tidak diketahui terjadinya). Tetapi cara ini juga mempunyai efek samping, yaitu dapat menyebabkan kepala terasa penuh / penat karena terjadi pemusatan energi di kepala dan bagian tubuh lain kekurangan energi yang dapat berujung pada lemah atau sakit organ tubuh bagian dalam. Efek samping lainnya adalah secara psikologis, yaitu dapat meninggikan rasa ego manusia, ke-aku-an dan cinta diri, yang bisa mengarah pada pemikiran merasa dirinya paling benar, paling tahu, paling ..... , dsb. Biasanya orang itu sendiri tidak menyadarinya, orang lain yang menilai. Resiko lainnya adalah jika ada sesosok gaib berwatak jelek yang datang kepadanya menjadi khodamnya, seringkali menyebabkan kemampuan ilmunya bagus, tetapi dapat berpengaruh negatif terhadap kehidupan sosial, kerejekian dan rumah tangganya (bisa juga menyesatkan).

Dengan metode meditasi kundalini, manusia membangkitkan / membangun energi, mengatur dan menggerakkan energi tubuhnya dengan batin / pikiran (bermain sugesti). Orang yang tekun mengikuti pelatihan ini biasanya secara psikologis akan lebih tenang berpikirnya dan lebih kalem sikap perilakunya. Tetapi energi yang dibangkitkan dengan cara olah pikiran / sugesti / meditasi akan lebih sulit untuk dikendalikan, karena orang tersebut sejak awal tidak diajar untuk mengendalikan alam bawah sadar.

Pada saat kita tidur, tidak sadar, ditambah suasana alam bawah sadar yang diluar kontrol kita (alam mimpi), membuat energi tersebut dapat bergerak sendiri, mengikuti suasana alam bawah sadar, bergerak liar mencari jalan sendiri. Energinya dapat bergerak sesuai jalur, dapat juga berbalik arus, dapat juga saling bertabrakan, atau menumpuk di satu tempat. Energi yang seharusnya terpusat di cakranya masing-masing, dapat berpindah dan menumpuk di kepala (menyebabkan kepala penat, otak sakit dan panas serasa terbakar), masuk ke jalur yang salah di tulang belakang (menyebabkan rasa sakit dan rasa panas terbakar di tulang belakang dan dapat menyebabkan kelumpuhan), dsb.

Dalam kondisi normal, dengan metode meditasi manusia mengatur dan menggerakkan energi tubuhnya. Tetapi ketika kondisi abnormal itu terjadi, manusia sudah tidak dapat berpikir normal, tidak bisa mengendalikan energi dan rasa sakit yang dialaminya. Resiko yang dialami manusia bukan hanya secara fisik, tetapi jiwanya juga dapat terganggu. Termasuk bila energi tersebut membuka cakra-cakra / simpul saraf yang berhubungan dengan kemampuan melihat gaib, sedangkan si manusia tersebut secara psikologis belum siap untuk melihat gaib.

Selain itu energi yang dihasilkan dengan sugesti pikiran sifatnya tajam, tidak selaras dengan energi tubuh manusia. Energi yang tajam itu tidak boleh dimasukkan dan diserap ke dalam tubuh karena berpotensi besar bisa merusak saraf.

ArakaAvatar border
Araka memberi reputasi
1
87.4K
210
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan