Tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai hari Ibu nasional. Lalu berduyun-duyunlah orang mengucapkan ucapan hari Ibu di jejaring sosial, untuk memberikan kesan sebagai anak yang berbakti. Namun benarkah demikian ? Berikut fakta-fakta ironis seputar hari Ibu di Indonesia.

1. Mayoritas Ibu Tidak Tau Internet (Dan Sosial Media)
Mayoritas Ibu berasal dari daerah pelosok dan berumur lanjut. Jangankan punya sosial media, mengoperasikan komputer saja mungkin tidak bisa. Tentu saja, ada segelintir Ibu yang berasal dari perkotaan dan melek teknologi, tapi jumlahnya hanya segelintir.

Nah, kalau agan punya Ibu yang sudah tua dan tinggal di kampung, yang bahkan mengoperasikan handphone saja tidak tahu caranya, dan agan membuat ucapan selamat hari Ibu di Facebook, jelas agan hanya pencitraan biar dianggap anak berbakti. Ngaku

2. Malas Membantu Ibu
Bolehlah kita membuat posting selamat hari Ibu di sosmed untuk ikut meramaikan histeria sosial yang ada. Tapi seharusnya, di kehidupan nyata kita harus menjadi anak yang berbakti dan bisa membuat Ibu merasa terbantu dengan keberadaan kita.

Nyatanya, kita di mintai tolong mencucikan piring kotor atau mengepel lantai saja malas. Ngaku tidak ?

3. Malas Menelepon
Mungkin banyak dari kita yang bekerja atau menuntut ilmu di luar kota, jau h dari rumah. Alih-alih cuap-cuap di sosmed seputar hari Ibu yang tidak dibaca oleh Ibu, kenapa tidak mencoba menelepon Ibu di rumah ? Kalau Ibu tidak punya handphone, bisa menghubungi tetangga yang punya handphone. Tidak tahu nomer handphone tetangga di rumah ? Agan mungkin bukan manusia.

4. Malas Mendoakan
Bisa jadi agan malas membantu Ibu, atau tidak punya pulsa untuk menelepon, tapi agan jelas sangat gawat kalau mendoakan Ibu saja tidak terpikirkan, apalagi malas.

Nah, kalau agan mengucapkan hari Ibu di sosmed, tapi setelah shalat atau beribadah tidak mendoakan Ibu (kesehatan, kebaikan dll), maka agan anak durhaka yang keterlaluan

Ayo, mumpung Ibu masih hidup dan sehat, mulai sekarang kita ungkapkan rasa sayang kita dalam bentuk yang nyata. Gak cuma ucapan basa-basi di sosial media yang tidak dibaca Ibu