saturday86
TS
saturday86
Polisi Lari Tinggalkan Mapolsek, 2 TNI Bujuk Penyerang
Warga Mengamuk dan Merusak Mapolsek Bulukumba
Senin, 22 Desember 2014 06:44 WIB
Share Tweet

Tribun Medan
ILUSTRASI : Bentrok warga
* Polisi Lari Tinggalkan Mapolsek, 2 TNI Bujuk Penyerang
TRIBUNNEWS.COM.BULUKUMBA - Markas Kepolisian Resort (Mapolres) Bulukumba diserang seratusan warga, Sabtu (20/12/2014) sore. Warga mengamuk dan merusak kantor mapolsek. Polisi yang berjaga berlarian meninggalkan markas menyelamatkan diri dari amukan warga.
Ramlan, warga yang mengaku menyaksikan penyerangan berjamaah itu, mengatakan, seratusan warga itu tiba mapolres sekitar pukul 17.00 wita. Mereka datang dari Desa Batu Lohe, Kecamatan Bulukumpa, Bulukumba, mengendarai truk, mobil pikap, dan sepeda motor.
Para "tamu tak diundang" itu kebanyakan menggenggam parang, badik, potongan bambu, dan balok-balok.
Awalnya mereka datang untuk menyampaikan aspirasi terkait ditemukannya kematian warga Batu Lohe, Pado bin Sibu (65).
Mereka menduga Pado tewas tertembak saat polisi melakukan penggerebekan sabung ayam di Dusun Buttu Karambu, Batu Lohe, Jumat (19/12/2014) siang.
Hingga berita ini diturunkan, jenazah Pado masih ada di rumah sakit.
"Mereka menyerang dan merusak kantor polsek karena menduga polisi telah menembak keluarga mereka, Pado," kata Ramlan.
"Bakar...bakar..., bakar saja," teriak penyerang saat yang lain sibuk menghantam benda paling terdekat.
"Ada sekitar 10 orang polisi di kantornya terpaksa lari meninggalkan mapolsek karena saat massa membabi buta," kata Ramlan.
Saat aksi warga semakin tak terkendali, dua personel TNI datang. Negosiasi pun terjadi.
"Bapak-bapak, sebaiknya pulang saja ke desa dulu, serahkan ke pihak berwajib, pelakunya pasti dihukum kalau memang terbukti," kata anggota TNI itu.
"Kalau bapak-bapak merusak apalagi membakar di sini, urusannya akan lebih panjang," kata tentara yang satu lagi.
Mendengar pidato kedua tentara itu, amarah warga luluh. Mereka kemudian meninggalkan mapolsek yang sudah berantakan.
Tidak Tertembak di Lokasi Sabung Ayam
Humas Polres Bulukumba, AKP Syarifuddin, menjelaskan, Pado bin Sibu (65) meninggal dunia bukan akibat tertembak.
"Ada memang penggerebekan sabung ayam. Tapi belum dipastikan apakah ia (Pado) ikut juga atau tidak karena ini masih didalami," kata Syarifuddin.
Menurut Syarifuddin, sesuai hasil pemeriksaan tim medis, tak ada luka tembak di tubuh Pado.
"Tapi yang jelasnya berdasarkan hasil pemeriksaan medis tak ada bekas luka tembakan. Yang ada bentuk luka lebam di leher korban." kata mantan Kapolsek Kindang, Bulukumba, tersebut.
Di Makassar, Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombespol Endi Sutendi, mengatakan, amuk warga itu dipicu kesalahpahaman atas kematian Pado.
"Warga mendapatkan informasi yang tidak pasti dan tidak benar tentang penyebab kematian ibu itu. Mereka mengira kematian ibu ini karena tembakan polisi, sebab mayatnya ditemukan tidak jauh dari lokasi penggerebekan judi sabung ayam," jelas Endi
Endi juga mengonfirmasikan kondisi tubuh Pado saat ditemukan tak bernyawa, luka lecet dan memar di beberapa bagian.
"Saat ini jenazah masih di rumah sakit menunggu persetujuan keluarga untuk dilakukan visum guna mengetahui penyebab ke matinya," kata Endi.(san/smb)

Kalo kayak gini patut ditiru
Diubah oleh saturday86 22-12-2014 03:32
0
9.1K
38
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan