persatuansemuAvatar border
TS
persatuansemu
(Pic) Penghina Istri Nabi Mati Secara Hina Akibat "Sumpah Pocong"
Dengan Mubahalah Penghina Istri Nabi Hancur

Fenomena mencela para sahabat dalam ajaran Syi’ah sepertinya sudah bukan isapan jempol. Dalam literatur klasik mereka bisa dengan mudah ditemukan riwayat-riwayat pelecehan dan penghinaan kepada para sahabat termasuk di antaranya adalah Aisyah Ummul Mukminin.

Di Mesir ada sosok yang bernama Hasan Shahatah (10 November 1946 – 24 Juni 2013). Menurut pengakuannya, sejak kecil orang tuanya sudah mengenalkan kepemimpinan Ali bin Abi Thalib. Keluarganya termasuk penganut Syi’ah hanya saja masih menganutnya secara taqiyah. Adapun Hasan Syahatah mengumumkan kesyi’ahannya pada tahun 1996. Dalam ceramah-ceramahnya sudah mulai menyeru kepada paham Syi’ah dan sudah berani menghujat para sahabat yang mulia.

Di antara sahabat yang dihujat, dicaci dan dilaknat adalah Abu Bakar, Umar bin Khaththtab, Utsman bin Affan dan para sahabat lainnya yang termasuk dalam kategori sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga. Bahkan dengan berani dia pun melaknat Aisyah istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dengan sikapnya yang arogan dalam melecehkan dan melaknat para sahabat yang mulia. Maka salah seorang yang bernama Abu Masyari menantangnya untuk melakukan mubahalah berkaitan dengan tuduhannya terhadap Aisyah Ummul Mukminin.

Dalam mubahalahnya, Abu Masyarai di hadapan Hasan Syahatah menyatakan: “Dalam rangka membela kehormatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, saya tidak ada masalah jika saya harus mati. Saya keluar atas daya dan kekuatan Allah. Begitu juga saya masuk kepada daya dan kekuatan Allah. Aisyah Ummul Mukminin adalah sosok yang telah diridhai Allah dan Rasul-Nya. Beliau bukan sosok yang kriminal (mujrimah), bukan sosok yang fasik (fasiqah), bukan sosok munafiq (munafiqah). Dan kamu, Hasan Syahatah adalah seorang yang fajir, fasiq dan munafiq. Jika aku yang berdusta maka pasti Allah akan melaknatku”.

Kemudian Hasan Syahatah menjawab tantangan mubahalah tersebut dengan menyatakan: Saya keluar atas daya dan kekuatan Allah dan saya masuk kepada daya dan kekuatan Allah. Saya menyatakan bahwa Aisyah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang yang fasiq (fasiqah), kriminal (mujrimah), menentang Allah dan RasulNya, menyakiti keluarga Nabi dan telah membunuh kaum muslimin secara dzalim. Maka baginya laknat Allah baik di dunia maupun akhirat dan bagiku laknat Allah jika aku yang berdusta.

Apa yang terjadi setelah mubahalah? Tidak lama dari peristiwa mubahalah, Hasan Syahatah dirundung beragam penyakit. Sebagaimana dituturkan Abu Masyari dalam televisi canel Al Hikmah. Pada hari Ahad 23 Juni 2013 ketika Hasan Syahatah mengunjungi desa Abu Muslim di Provinsi Giza dalam rangka merayakan hari kelahiran Imam yang kedua belas yaitu Imam Mahdi. Dalam acara tersebut juga diadakan acara nikah mut’ah massal sebagaimana yang dituturkan warga setempat.

Dengan cara yang baik-baik, warga meminta agar acara tersebut dibubarkan. Namun kalangan syi’ah bertindak arogan sehingga menyulut emosi warga. Dalam peristiwa tersebut sosok pencela dan pelaknat Aisyah Umul Mukminin beserta dua saudaranya dan salah satu pengawalnya mati dalam keadaan terhina. Selain itu, warga juga menolak penguburan Hasan Syahatah di kuburan kaum muslimin.

Dengan demikian, Hasan Syahatah telah binasa dan ini merupakan bagian dari jawaban Allah atas mubahalah yang dilakukannya. Peristiwa ini sudah seharusnya menjadikan pelajaran bagi kalangan Syi’ah untuk berhenti dari mencela para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun ironisnya kalangan Syi’ah bukannya sadar dan kembali kepada pangkuan Islam. Justru mereka memberikan gelar as syahid kepada sosok penghina istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.


Hasan Syahatah, Pelaknat Ummul Mukminin Aisyah yang tewas mengenaskan. Jasadnya tidak diterima oleh masyarakat.

Allah telah meridhai Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha dan telah menurunkan ayat berkaitan dengan terbebasnya beliau dari tuduhan keji. Maka bagi kalangan yang masih suka mencela Istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hendaknya merenungkan firman Allah dalam An Nur ayat 11;

Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita yang amat dusta itu ialah segolongan dari kalangan kamu janganlah kamu menyangka (berita yang dusta) itu buruk bagi kamu, bahkan ia baik bagi kamu. Tiap-tiap seorang di antara mereka akan beroleh hukuman sepadan dengan kesalahan yang dilakukannya itu, dan orang yang mengambil bahagian besar dalam menyiarkannya di antara mereka, akan beroleh seksa yang besar (di dunia dan di akhirat).

Dan renungkan juga firman-Nya dalam Surat al Baqarah ayat 39:

“Dan orang-orang kafir yang mendustakan ayat-ayat keterangan Kami, mereka itu ialah ahli neraka, mereka kekal di dalamnya.”

Para pencela sahabat dan Istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti Hasan Syahatah telah hancur dan binasa, maka kita menunggu kehancuran para pencela lainnya seperti gembong Syi’ah yang berasal dari Kuwait Yasir al Habib dan orang-orang yang sejenisnya.

sumber



Diubah oleh persatuansemu 22-12-2014 01:27
0
9.5K
40
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan