Seragam atau jersey klub sepak bola kesayangan memang menarik dikoleksi. Namun, ada yag menarik dari komunitas Collezio Inter. Komunitas ini mengoleksi jersey langka milik klub Inter Milan yang kelak dapat dijadikan investasi. Wow!

Koleksi jersey memang menjadi hobi yang semakin banyak digemari belakangan. Terlebih jika jersey tersebut memang terbilang langka dengan nilai sejarah atau history yang kuat, dan membuat harga jersey semakin melambung tinggi.

Komunitas Collezio Inter pun lahir dari kesamaan hobi mengoleksi jersey klub Inter Milan. Kini, komunitas ini bahkan telah memiliki 1500 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia.

Irfan Maulana sebagai admin dari klub yang berdiri pada 9 November 2012 mengatakan komunitas yang mewadahi para penggemar jersey team yang memiliki julukan Nerazzuri ini, khusus mengoleksi jersey original yang memiliki detail sama dengan yang digunakan para pemain Inter Milan.

“Awalnya karena kesamaan hobi kumpulkan jersey Inter Milan yang original, kalau yang enggak orisinal banyak detail yang berbeda,” papar Irfan.

Irfan menambahkan, koleksi jersey kini berkembang menjadi investasi yang menjanjikan. Bagaimana tidak, mereka nantinya akan bisa menjual koleksinya hingga harga berkali-kali lipat dari harga aslinya. Apalagi jika jersey tersebut memiliki nilai sejarah tertentu. Misalnya juara UEFA atau Liga Champions dan lain sebagainya.

“Jersey sama seperti investasi. Orang habiskan ratusan ribu rupiah untuk jersey KW (palsu), tetapi kalau orisinal apalagi kalau memang punya catatan history, misalnya juara atau langka, enggak diproduksi lagi, itu nilainya mahal,” tambah Irfan.

Usia jersey yang tua terkadang juga tak membuat harga jersey tersebut menjadi mahal. Karena kembali lagi, para peminat akan melihat sisi sejarah dari jersey tersebut.

“Ada yang tua, tetapi kalah mahal. Jadi relatif ya. Ada yang mahal itu, yang saya beli waktu Inter juara piala UEFA tahun 1997-1998. Waktu itu di final Inter kalahkan Lazio 3-0,” tuturnya.

Atas dasar inilah peminat hobi mengoleksi jersey orisinal semakin banyak. Hal itu yang kini membuat persaingan harga semakin sengit.