garabankelingAvatar border
TS
garabankeling
Menhan Ryamizard Peduli Prajurit TNI-Polri di Perbatasan

Belum lama ini Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengunjungi Pulau Nipah untuk mengecek kondisi prajurit TNI di sana. Pulau Nipah adalah salah satu perbatasan dan pulau terluar di wilayah NKRI. Pulau Nipah adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di perbatasan Indonesia dengan Singapura, dan merupakan wilayah dari pemerintah kota Batam, provinsi Kepulauan Riau. Pulau Nipah yang berbatasan langsung dengan Singapura semula memiliki luas awal sekitar 3.600 meter persegi.

Upaya Menhan perlu diapresiasi mengingat di era SBY, kepedulian terhadap prajurit di perbatasan juga dilakukan oleh Pemerintah Pusat.

Prajurit yang bertugas di wilayah perbatasan memiliki berjuta cerita. Mereka hidup dengan fasilitas minim, namun harus tetap bertahan demi menjaga pertahanan di wilayah pinggir NKRI. Selain Pulau Nipah, beberapa wilayah perbatasan yang sangat vital untuk dijaga, yakni perbatasan Timor Leste, Kepulauan Sangihe, ujung utara Sulawesi, dan Pulau Natuna di Kepulauan Riau.

Rata-rata, para prajurit ini mengalami keterbatasan pasokan makanan dan sulitnya transportasi. Medan yang terjal dan tidak adanya masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan juga menjadi tantangan tersendiri.

Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah memberikan penghargaan kepada para prajurit TNI yang bertugas di wilayah perbatasan dan pulau terluar. Sejumlah penghargaan diberikan pada HUT TNI ke-68 di Lapangan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur.

Ada tiga prajurit TNI yang dianugerahi penghargaan. Ketiganya berasal dari TNI AD, TNI AL dan TNI AU. Anugerah yang diberikan sebagai bentuk terima kasih negara kepada para prajurit yang sudah bertugas penuh dedikasi menjaga wilayah bumi pertiwi.

Para prajurit yang menerima penghargaan adalah Serda Savrianus Lei, anggota Babinsa Koramil 1605/08 Kodim Belu, Korem 161 Wira Sakti, Kodam IX Udayana. Dia telah berdedikasi menjaga wilayah perbatasan Timor Leste selama lebih dari 10 tahun.

Ada pula, Prajurit Satu (Pratu) TTU Muhammad Iman, anggota Pos TNI AL di Pulau Miangas, Lanal Tahuna, Lantamal VIII Manado. Dia telah berjasa menjaga wilayah ini selama delapan tahun di Posal Miangas.

Lalu penghargaan juga diberikan kepada Pratu Melvin Eka Prabawa, anggota Satrat 212 Ranai, Pulau Natuna, Kepulauan Riau. Tugas yang dijalaninya di wilayah ini sudah lebih dari lima tahun.

Ketiganya mengisahkan suka duka bertugas di wilayah perbatasan yang sulit transportasi, konsumsi dan jauh dari masyarakat. Bisa dibayangkan jika mereka hidup dalam keheningan dan jauh dari masyarakat. Bahkan, di Pulau Miangas, prajurit TNI harus menempuh perjalanan selama 4 hari untuk mendapatkan pasokan air minum. Jauhnya pos penjagaan dengan desa terdekat, menjadi kendala untuk mendapatkan pasokan konsumsi.

Di Pulau Natuna lain lagi. Kesulitan mendapatkan makanan menjadi tantangan tersendiri. Prajurit TNI di sini harus hidup dengan kondisi alam yang keras. Sulitnya mendapatkan sayur mayur menjadi kendala tersendiri. Ibaratnya, prajurit TNI harus memanfaatkan apapun yang disediakan alam untuk keberlangsungan hidup.

Di wilayah Timor Leste pun demikian. Mereka harus menyesuaikan diri dengan kondisi yang serba terbatas, menyangkut beratnya medan dan keterbatasan transportasi.

Meski demikian, para prajurit TNI menerima dengan lapang dada untuk tetap setia pada tugasnya masing-masing. Mereka adalah pahlawan bangsa dan negara yang jauh dari ingar bingar politik dan kehidupan mewah di kota. (*)
0
6K
26
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan