belum tahu nantisaya update setelah ada perkembangan

SURYA Online, BLITAR - Juru kunci makam orangtua mantan Wapres (wakil presideen) Budiono, M Imron (53), ditemukan gantung diri di lokasi makam yang dijaganya, yakni makam Swangsang, di Jl Ir Soekarno, Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Minggu (23/11/2014) pagi. Saat ditemukan pukul 07.00 WIB, jasadnya menggantung di jembatan yang ada di dalam lokasi makam tersebut.
Hingga kini belum diketahui pasti penyebabnya. Namun dugaannya, korban nekat gantung diri karena depresi akibatnya penyakit komplikasinya tak kunjung sembuh. Yakni, diabetes dan darah tekanan darah tinggi.
"Setelah anggota datang ke rumah duka, mendapat keterangan dari keluarganya, kalau korban sudah dua bulan terakhir ini sering murung di rumah. Bahkan, ia sudah tak bisa kerja seperti dulu, seperti bersih-bersih makam karena tubuhnya merasa lemas," kata AKP Tatip Subiantoro, Kapolsek Sananwetan ditemui di makam, Minggu (23/11/2014).
Sebelum ditemukan gantung diri, menurut Tatip, Minggu dini hari pukul 02.00 WIB, korban yang asal Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar itu diketahui keluar rumah. Oleh istrinya, korban dikira keluar ke warung untuk minum kopi. "Istrinya tak menyangka, kalau suaminya senekad itu. Ia kira, suaminya keluar ngopi ke warung," paparnya.
Tak disangkanya, Minggu pagi, korban ditemukan gantung diri di jembatan, dengan menggunakan seutas tali tampar plastik. Saat ditemukan, korban memakai kaos putih lengan pendek, dan celana panjang. Yang mengetahui pertama kali adalah Nur Yaman (45), tetangga korban, yang hendak ke sawah. Saat melintas di jembatan, ia kaget karena melihat tubuh korban menggantung di besi pembatas jembatan.
Ditambahkan Tatip, korban jadi juru kunci makam umum Swangsang itu sejak masih muda. Perlu diketahui, di makam Swangsang itu disemayamkan orangtua mantan Wapres Budiono, yakni alm Siswo Sardjono bin Kromowigeno, dan alm Hj Samilah.

http://surabaya.tribunnews.com/2014/...s-gantung-diri