Ini merupakan cerita lanjutan dari thread ane sebelumnya yang berjudulMengagumimu dari Jauh.
sebuah kisah cerita seorang anak laki-laki yang ingin mengejar cintanya.
Quote:
Hari itu terik namun berselimut dengan awan kabut yang menutup sang mentari pagi. Namun apa daya hari ku harus terus berlalu tanpa henti, karena waktu tak pernah mengenal lelah. Ku sela mesin tua yang sudah setiap hari menemani dengan setia. Tanpa ragu aku pun segera menuju dimana tempat ilmu bernaung.
Siang itu kegiatan terasa membosankan karena suasana yang selalu tak berubah ku rasa. Harapan, cita-cita, dan doa selalu menyatu didalam sebuah proses. Kisah remaja menuju dewasa tak pernah jauh dengan kisah asmara bagaikan Rama dan Sinta. Namun semua itu sirna ketika dua merpati saling menoleh tanpa mau bercumbu.
Saat itu ada seorang anak laki yang sedang menuju dewasa ingin merasakan apa yang dirasakan Rama terhadap Sinta. Anak laki yang selalu menunggu tanpa ragu dan tidak selalu tersesat tanpa arah. Dia terpanah oleh panah asmara dewi cinta. Namun untuk mendapatkan hati Sang Putri tidaklah mudah. Anak laki tersebut merubah sikapnya seketika menjadi seorang pria bak seorang Arjuna.
Malam itu Sang Putri menggunakan gaun yang indah disebuah pesta, biru warnanya bagaikan langit yang cerah memberikan warna tersendiri di atap bumi. Sang Arjuna pun terpesona dengan penampilan Putri malam itu. Sampai lupa kalau dia tidak membawa panah dibelakang bahunya. Sang Putri menyapa Arjuna dengan perantara dewi cinta, Arjuna diam dingin dan hilang keperkasaannya dikalahkan dengan kelembutan Sang Putri.
Sunyi pun pecah diantara Sang Putri dan Arjuna, karena kurcaci yang selalu menggoda Arjuna. Namun apa daya, kesaktian Arjuna hilang seketika karena pesona yang ditebarkan oleh Sang Putri. Tanpa kata apa pun Arjuna pergi meninggalkan Sang Putri dengan kenangan indah dalam batin yang tak pernah terucap. Mungkin Sang Putri mengetahui apa maksud Arjuna, tapi hanya sunyi yang tercipta diatara keduanya.
Namun Arjuna menyadari dirinya bukanlah apa-apa. Kesaktian yang dia punya tak mempan untuk menakhlukan hati Sang Putri. Mungkin Sang Putri menunggu untaian kata dari Arjuna, tapi itu semua hanya harapan. Karena Arjuna lebih menyimpan rasanya didalam lubuk hati yang dalam, sampai malaikat pun enggan untuk mengungkapkannya.
Malam yang sunyi dan angin yang mendayu mengakhiri pertemuan Arjuna dengan Sang Putri. Arjuna pun kembali menjadi anak laki-laki yang menunggu masa dimana bisa bertemu dengan Sang Putri bergaun biru. Hari selalu menawarkan cerita yang tidak pernah diketahui pemerannya. Malam berlalu ketika matahari pagi muncul menampakan sinarnya. Arjuna hanya kisah satu malam yang di impikan anak laki-laki kecil itu.
Jangan lupa komentarnya yaa gan, kalo bisa sekalian cendolnya 