localfuturesAvatar border
TS
localfutures
informasi subsidi
assalamualaikum.
salam sejahtera.

kemarin saudara saya berkunjung, padahal sejak hari raya idul fitri yg lalu saya belum sempat/mampu berkunjung kerumahnya krn alasan ekonomi, maaf.
Seperti biasa kita saling menanyakan kabar dan ngobrol ini dan itu, tak terasa dia menanyakan pendapat saya mengenai rencana kenaikan BBM. Saya katakan bahwa yang paling baik adalah pencabutan semua subsidi, baik itu BBM, listrik, perumnas dsb.
Dan dia mengatakan bahwa di POM jalur tol, mobil2 tertentu sudah dilarang mengisi premium, dia bilang bahwa pada saat dari rumahnya ke rumah saya dia mengisi BBM di tol dan dilarang mengisi premium. tentu saja saya tidak tau krn saya sendiri tidak punya mobil.
Bahkan saya mengisi BBM di POM saja sangat jarang, krn tiap hari masih nganggur dirumah. Tentu saja saya hanya "mempercayai" saja ucapan saudara saya walau saya hampir buta tentang kebenaran aturan pengisian BBM, maklum pengangguran yg hampir tidak pernah keluar jauh dari rumah emoticon-Big Grin
Tetapi salah satu mengganggu pikiran saya adalah kondisi dia. Dia tampak begitu lelah, kantung matanya tampak menghitam seolah kurang tidur, mungkin "sulit" untuk bisa memejamkan mata. Dia bilang "pasar" sedang sepi.

yah seperti itulah kira2 intronya emoticon-Big Grin

sambung lagi emoticon-Big Grin

Saya hanyalah lulusan D3 disalah satu perguruan tinggi dibandung, sepertinya sih swasta emoticon-Big Grin lulus setelah D3 selama 5 tahun emoticon-Big Grin hampir DO emoticon-Big Grin sangat wajar jika ijazah saya dianggap tidak ada gunanya buat melamar kerja emoticon-Big Grin tau sendiri bagaimana kualitas saya emoticon-Big Grin
Saudara saya "mungkin" cuma lulusan aliyah/SMA, sedangkan istrinya memang cuma lulusan tsanawiyah setara SMP, saya tau dari cerita istri saya yg adalah saudara kandungnya, dan istri saya sendiri adalah lulusan aliyah setara SMA emoticon-Big Grin
jadi bisa kalian simpulkan sendiri kemampuan wawasan kami emoticon-Big Grin
TAPI saya ingin bertanya hanya untuk memuaskan rasa ingin tau saya saja. Kira-kira berapa persen yang bisa mengitung berapa rata-rata nilai subsidi BBM perliter, lulusan S1 ITB, UI, ITS, UGM, juga semau perguruan tinggi bahkan yg lulusan HARVARD sekalipun? bagaimana dengan lulusan S2, S3 bahkan dosen dan guru besarnya sekalipun?
Apakah kalian tahu?
Tolonglah beritahu kami yang hanya lulusan D3, aliayah, tsanawiyah, penjaga warnet, tukang parkir dsb. Karena kami juga warga negara indonesia, karena kami juga ikut mengibarkan bendera dibulan agustus, krn kami juga bercita-cita bisa berguna bagi nusa dan bangsa walau mungkin cita-cita hanyalah tinggal mimpi yang sia-sia.
Kami juga ikut memeriahkan pesta kebangsaan semacam pesta kemerdekaan, kami juga ikut karnaval dibulan agustus walau mungkin bagi sebagian kalangan pesta itu sungguh tidak bermutu, tetapi bagi kami itu adalah hiburan yang sangat mewah.
Kami juga ikut gotong royong mempercantik lingkungan demi Indonesia walau mungkin bagi sebagian kalangan adalah kegiatan sia-sia yg lebih baik mereka beli dengan harga 20rb rupiah, sebagai bentuk iuran krn ada kesibukan yg lebih eklusiv dari pada sekedar gotong royong.
Jadi, maukah kalian berbagi informasi kepada kami mengenai subsidi? mengenai pemerintahan? mengenai negara? mengenai Indonesia? Apakah kami belum layak menjadi "saudara" sebangsa dan setanah air bagi kalian? Apakah kami hanyalah "anak tiri"?
Apa itu subsidi BBM? Apa itu subsidi Listrik? Apa itu subsidi ini dan itu? Bagaimana perinciannya? Bolehkah informasi ini kita bagikan untuk sesama warga negara setanah air?
Ataukah tidak pantas bagi kami untuk memahami arti sebuah negara? Indonesia?

Dikampung saya yang dulu, beberapa sepupu saya ada yang bekerja keluar negri. Jepang, timur tengah entah negara apa. juga ada teman SD yang pernah bekerja di malaysia.
Pada saat mereka bekerja diluar negri, maka tiap hari raya mereka hanya bisa menelpon, tetapi hasil jerih payah mereka tiap bulannya lebih dari cukup untuk menghidupi keluarga, bahkan bisa menabung untuk modal usaha.
Sedangkan bagi yang bekerja di "rumah" sendiri, dinegaranya sendiri, bahkan ketika kedua orang tua bekerja dua-duanya belum tentu mampu menyekolahkan anaknya kesekolah yang lebih baik, atau belum cukup untuk membiayai pendidikan anaknya agar bisa menjadi cerdas dan menjadi bagian dari kalian yang semuanya cerdas itu.
Kenapa? bukankah negara kita tergolong negara "kaya"? Kenapa warga negara dari sebuah negara yang kaya harus meminta pekerjaan kepada negara yg katanya kekayaannya berada dibawah negeri ini?

Terkadang saya malu mengajak tetangga untuk mengibarkan bendera merah putih pada bulan agustus, sementara mereka mengadu nasib kenegara lain. Saya juga tidak mampu menyediakan lapangan pekerjaan, eh saya sendiri malah pengangguran emoticon-Big Grin menafkahi kelaurga dari hasil subsidi orang tua emoticon-Big Grin
Tidak, saya sudah malu untuk membahas Indonesia ketika menyadari bahwa yang layak berbicara tentang Indonesia hanyalah mereka yg secara SNI telah berada pada golongan keluarga sejahtera emoticon-Big Grin

Dahulu kala, mungkin mereka-mereka yang meregang nyawa dikota pahlawan, berharap agar anak cucu mereka bisa menjadi orang-orang yang cerdas dan sejahtera.
dan semoga orang-orang yang memobilisasi perjuangan melalui speaker, radio dsb, semoga sekarang ini mereka telah sejahtera.

hormat saya

saya adalah salah satu dari kalian yaitu, salah satu warga negara yang masih awam dengan informasi mengenai negaranya sendiri.
0
7.4K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan