- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Musik Pengaruhi Tumbuh Kembang Anak
TS
corocodile
Musik Pengaruhi Tumbuh Kembang Anak
Gerak tubuh Hanif tampak lincah. Sesekali kepalanya digeleng-gelengkan. Suara ibunya yang menyuruh untuk segera mandi tak didengarkannya. Bocal lima tahun itu tengah asik mendengar alunan musik yang diputar lewat DVD yang berada di ruang tamu rumahnya.
Quote:
Gendre music yang didengarnya adalah dangdut koplo. Liriknya berceritakan tentang cinta orang dewasa. Salah satu liriknya berbunyi “Cinta satu malam, oh indahnya....”.
Ya, lagu dangdut yang dipopulerkan Melinda ini memang terdengar riang. Apalagi dipadu dengan alunan dangdut koplo khas dengan gendangnya. Barangkali, tidak hanya Hanif yang masih berusia belia, orang deasa pun pasti akan ikut bergoyang jika mendengrakan alunan musik ini.
Sebenarnya tidak ada masalah dengan lagu ini. Tapi, Hendrawan, guru musik alumni Jurusan Seni Drama tari dan Musik UNP ini menganggap kalau hal itu kurang tepat. Pasalnya, lirik lagu yang didengarkan Hanif tadi kurang sesuai dengan usianya.
Anak usia di bawah 10 tahun sebaiknya mendengarkan lagu dengan lirik seusia mereka. Boleh soal cinta, tapi lebih baik mengenai cinta pada orangtua atau lagu religi. Lirik ini nantinya dikhawatirkan akan membuat anak ini cepat dewasa.
Dia menyampaikan, seni melukiskan pemikiran dan perasaan manusia lewat keindahan suara. Sebagaimana manusia menggunakan kata-kata untuk mentransfer suatu konsep, musik menggunakan komposisi suara untuk mengungkapkan perasaan batinnya. Seperti halnya ragam seni lain, musik merupakan refleksi perasaan suatu individu atau masyarakat.
”Musik merupakan hasil dari cipta dan rasa manusia atas kehidupan dan dunianya. Di masa lalu, musik juga memiliki peran yang sangat penting di mata masyarakat primitif. Mereka percaya, musik bisa mencegah datangnya bencana atau kejadian buruk lain,” katanya berdasarkan pemahaman yang didapatkan semasa kuliah dulu.
Nah, jika anak-anak sering mendengar lirik yang mengarah ke kata-kata dewasa, tentu akan berdampak pada karakter. Dia mencontohkan, seperti lirik lagu mengenai perselingkuhan. Tanpa disadari, ini akan menjadi pembiasaan yang didengar.
Apalagi lirik yang membicarakan tentang kekerasan fisik. ”Anak-anak belum bisa menyaring apa yang baik dan buruk. Apalagi tidak ada pengarahan dari orangtua atau orang yang lebih dewasa,” katanya.
Dijelaskannya, musik merupakan seni yang melukiskan pemikiran dan perasaan manusia lewat keindahan suara. Atau musik adalah keindahan. Mungkin mendengarkan musik adalah aktivitas yang sangat menyenangkan. Bahkan tak jarang dari kita rela menghabiskan waktu hanya dengan mendengarkan musik.
Untuk itu, dia menyarankan agar anak-anak ini mendengarkan lirik lagu yang seusia. Untuk gendre, tidak ada persoalan seperti ceria atau melankolis.
Alumni Jurusan Musik UNP, Redho yang skripsinya membahas tentang lagu anak ini menyampaikan lagu-lagu anak , seperti Tukang Pos, Lihat Kebunku, Kucingku, dan Kereta Apiku memiliki peranan yang sentral dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Yakni sebagai sarana ekspresi diri dan pendidikan dalam rangka meningkatkan hidup dan kualitas manusia.
Karena itu, anak-anak sejak dini perlu mendapatkan asupan lagu yang mampu menumbuhkan rasa saling berbagi, gotong-royong, cinta lingkungan, dan cinta tanah air.
”Lagu anak yang baik selalu mengandung moral (good lesson) yang disampaikan melalui lirik-lirik dalam lagu anak,” katanya.
Dalam penelitiannya, banyak dijumpai anak-anak yang menyanyikan lagu dengan lirik yang tidak sesuai dengan perkembangan anak-anak. Kebanyakan yang dinyanyikan adalah lagu orang dewasa. Salah satu sebabnya, jarang dijumpai acara atau program khusus untuk anak-anak yang menayangkan lagu-lagu anak klasik, seperti karangan AT Mahmud, Ibu Sud, Pak Kasur, Bu Kasur, dan pengarang lagu anak legendaris lainnya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua dan para pendidik sehingga ada upaya atau gerakan memunculkan kembali lagu-lagu anak di kalangan masyarakat.
”Bahasa merupakan faktor penting untuk dikuasai oleh anak-anak karena perkembangan intelektual seorang anak terkait erat dengan bahasa,” katanya.
Ketika anak-anak mendendangkan lagu, anak secara tidak langsung juga belajar bahasa. Kata-kata mempunyai peranan yang penting karena menggambarkan isi atau pesan dari lagu tersebut. Lagu anak juga berperan sebagai musik pendidikan yang lebih memerhatikan efek dari musik terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dia menjelaskan bahwa lagu anak yang terintegrasi dalam pembelajaran membuat anak lebih memahami dan lagu anak klasik tetap dinyanyikan dan dikenang sepanjang masa. Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa perlakuan mendengar musik khususnya lagu anak sambil mengerjakan tugas juga mempunyai efek positif terhadap prestasi akademik siswa-siswa. Efek positif tersebut terjadi pada perlakuan mendengar lagu anak yang sudah akrab dengan anak.
Sementara itu, Halimah, 35, menyebutkan sulit untuk membatasi anaknya mendengarkan musik sesuai usianya. Saat ini, lagu anak-anak tidak banyak lagi. Belum lagi artis cilik sudah menyanyikan lagu dewasa juga.
Warga Pampangan, Padang ini hanya mampu membatasi anaknya mendengarkan musik dengan membelikan musik religi. Selain itu, lingkungan sekitarnya juga sulit membatasi anaknya ini. Ketika bermain di rumah tetangga, anaknya mendengarkan music secara umum saja. Sehingga ketika di rumah, anaknya ini juga meminta lagu yang sama.
Dia sangat berharap semakin banyak artis-artis cilik dan menyanyikan lagu yang seusia mereka. ”Saat ini, artis cilik saja menyanyikan lagu dewasa juga,” katanya.
Ya, lagu dangdut yang dipopulerkan Melinda ini memang terdengar riang. Apalagi dipadu dengan alunan dangdut koplo khas dengan gendangnya. Barangkali, tidak hanya Hanif yang masih berusia belia, orang deasa pun pasti akan ikut bergoyang jika mendengrakan alunan musik ini.
Sebenarnya tidak ada masalah dengan lagu ini. Tapi, Hendrawan, guru musik alumni Jurusan Seni Drama tari dan Musik UNP ini menganggap kalau hal itu kurang tepat. Pasalnya, lirik lagu yang didengarkan Hanif tadi kurang sesuai dengan usianya.
Anak usia di bawah 10 tahun sebaiknya mendengarkan lagu dengan lirik seusia mereka. Boleh soal cinta, tapi lebih baik mengenai cinta pada orangtua atau lagu religi. Lirik ini nantinya dikhawatirkan akan membuat anak ini cepat dewasa.
Dia menyampaikan, seni melukiskan pemikiran dan perasaan manusia lewat keindahan suara. Sebagaimana manusia menggunakan kata-kata untuk mentransfer suatu konsep, musik menggunakan komposisi suara untuk mengungkapkan perasaan batinnya. Seperti halnya ragam seni lain, musik merupakan refleksi perasaan suatu individu atau masyarakat.
”Musik merupakan hasil dari cipta dan rasa manusia atas kehidupan dan dunianya. Di masa lalu, musik juga memiliki peran yang sangat penting di mata masyarakat primitif. Mereka percaya, musik bisa mencegah datangnya bencana atau kejadian buruk lain,” katanya berdasarkan pemahaman yang didapatkan semasa kuliah dulu.
Nah, jika anak-anak sering mendengar lirik yang mengarah ke kata-kata dewasa, tentu akan berdampak pada karakter. Dia mencontohkan, seperti lirik lagu mengenai perselingkuhan. Tanpa disadari, ini akan menjadi pembiasaan yang didengar.
Apalagi lirik yang membicarakan tentang kekerasan fisik. ”Anak-anak belum bisa menyaring apa yang baik dan buruk. Apalagi tidak ada pengarahan dari orangtua atau orang yang lebih dewasa,” katanya.
Dijelaskannya, musik merupakan seni yang melukiskan pemikiran dan perasaan manusia lewat keindahan suara. Atau musik adalah keindahan. Mungkin mendengarkan musik adalah aktivitas yang sangat menyenangkan. Bahkan tak jarang dari kita rela menghabiskan waktu hanya dengan mendengarkan musik.
Untuk itu, dia menyarankan agar anak-anak ini mendengarkan lirik lagu yang seusia. Untuk gendre, tidak ada persoalan seperti ceria atau melankolis.
Spoiler for
Lagu anak yang baik selalu mengandung good lesson:
Alumni Jurusan Musik UNP, Redho yang skripsinya membahas tentang lagu anak ini menyampaikan lagu-lagu anak , seperti Tukang Pos, Lihat Kebunku, Kucingku, dan Kereta Apiku memiliki peranan yang sentral dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Yakni sebagai sarana ekspresi diri dan pendidikan dalam rangka meningkatkan hidup dan kualitas manusia.
Karena itu, anak-anak sejak dini perlu mendapatkan asupan lagu yang mampu menumbuhkan rasa saling berbagi, gotong-royong, cinta lingkungan, dan cinta tanah air.
”Lagu anak yang baik selalu mengandung moral (good lesson) yang disampaikan melalui lirik-lirik dalam lagu anak,” katanya.
Dalam penelitiannya, banyak dijumpai anak-anak yang menyanyikan lagu dengan lirik yang tidak sesuai dengan perkembangan anak-anak. Kebanyakan yang dinyanyikan adalah lagu orang dewasa. Salah satu sebabnya, jarang dijumpai acara atau program khusus untuk anak-anak yang menayangkan lagu-lagu anak klasik, seperti karangan AT Mahmud, Ibu Sud, Pak Kasur, Bu Kasur, dan pengarang lagu anak legendaris lainnya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua dan para pendidik sehingga ada upaya atau gerakan memunculkan kembali lagu-lagu anak di kalangan masyarakat.
”Bahasa merupakan faktor penting untuk dikuasai oleh anak-anak karena perkembangan intelektual seorang anak terkait erat dengan bahasa,” katanya.
Ketika anak-anak mendendangkan lagu, anak secara tidak langsung juga belajar bahasa. Kata-kata mempunyai peranan yang penting karena menggambarkan isi atau pesan dari lagu tersebut. Lagu anak juga berperan sebagai musik pendidikan yang lebih memerhatikan efek dari musik terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dia menjelaskan bahwa lagu anak yang terintegrasi dalam pembelajaran membuat anak lebih memahami dan lagu anak klasik tetap dinyanyikan dan dikenang sepanjang masa. Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa perlakuan mendengar musik khususnya lagu anak sambil mengerjakan tugas juga mempunyai efek positif terhadap prestasi akademik siswa-siswa. Efek positif tersebut terjadi pada perlakuan mendengar lagu anak yang sudah akrab dengan anak.
Sementara itu, Halimah, 35, menyebutkan sulit untuk membatasi anaknya mendengarkan musik sesuai usianya. Saat ini, lagu anak-anak tidak banyak lagi. Belum lagi artis cilik sudah menyanyikan lagu dewasa juga.
Warga Pampangan, Padang ini hanya mampu membatasi anaknya mendengarkan musik dengan membelikan musik religi. Selain itu, lingkungan sekitarnya juga sulit membatasi anaknya ini. Ketika bermain di rumah tetangga, anaknya mendengarkan music secara umum saja. Sehingga ketika di rumah, anaknya ini juga meminta lagu yang sama.
Dia sangat berharap semakin banyak artis-artis cilik dan menyanyikan lagu yang seusia mereka. ”Saat ini, artis cilik saja menyanyikan lagu dewasa juga,” katanya.
Thread ini didedikasikan untuk Mendiang Agan Merboy
Diubah oleh corocodile 16-11-2014 13:01
0
1.3K
Kutip
9
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan