Menjadi warga dari sebuah negara dengan jumlah penduduk terbesar sejagat memang tidak mudah. Begitulah yang dialami warga China.

Persaingan mencari kerja di Negeri Tirai Bambu itu kini makin ketat. Memiliki paras cantik tak menjadi jaminan diterima kerja di sebuah perusahaan. Hal ini menjadi masalah tersendiri bagi anak muda di China setelah lulus sekolah.

Beberapa waktu lalu jagat maya di China dibikin heboh dengan kabar adanya seorang pemulung berparas rupawan.

Seperti dikutip dari Rocketnews24.com, gadis berusia 18 tahun ini akrab dipanggil Lolita dan terlihat sering berkeliaran mengais sampah di jalanan Ibu Kota Beijing.

Kisah hidup Lolita sangat mengharukan. Dia terpaksa meninggalkan kampung halamannya untuk mengais rejeki di Beijing dan sempat bekerja di restoran. Namun karena upah yang terlalu kecil sementara dia harus membiayai Ibu dan adiknya, Lolita pun mencari jalan keluar dengan menjadi pemulung dan pengamen.

Di balik bajunya yang lusuh dan dandanan ala kadarnya, kecantikannya masih terpancar. Meski memiliki kecantikan yang luar biasa, Lolita tak malu untuk bekerja kasar untuk mendapatkan uang demi biaya pengobatan Ibunya.

Dalam sebuah forum perbincangan di Internet, warga China membahas tentang cerita seorang gadis remaja mengemis di jalanan.

Dia harus mengemis demi membayar uang sekolah adiknya. Yang menarik adalah orang-orang mengatakan dia berparas cukup cantik. Seseorang mengambil fotonya dan mengulasnya di forum itu.

Orang-orang mengatakan hal-hal yang buruk terhadap remaja itu. Sebagian orang mengatakan dia harusnya jadi pramuria saja daripada jadi pengemis. Dari semua obrolan tentang gadis pengemis cantik itu tidak satu pun yang menyatakan ingin menolong dia. Sejumlah orang bahkan menduga itu hanya jebakan.

Beberapa tahun belakangan Ibu Kota London, Inggris, direpotkan dengan makin banyaknya pengemis migran asal Rumania dan Bulgaria. Meski mengemis tapi wajah para pengemis perempuan asal negara Eropa Timur itu terbilang rupawan.

Parlemen Inggris bahkan mendesak kementerian untuk membuat aturan guna mengantisipasi para pengemis asing itu, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Desember tahun lalu.

Anggota dewan dari Westminster Nickie Aitken, misalnya, sudah gerah dengan keberadaan para pengemis itu.

"Kami bukan gusar dengan para pekerja dari Rumania dan Bulgaria. Kami mengkhawatirkan para pengemis itu. Mereka bisa memulai dari London, lalu bisa meluas ke Birmingham, Manchester, Leeds, dan kota lainnya," kata dia.

Jejaring sosial di China menjulukinya sebagai pengemis paling cantik sedunia. Namun di balik wajahnya yang manis, kisah hidupnya sungguh mengharukan.

Namanya Han Biyao. Sebelum meninggal, ayahnya adalah jutawan. Namun kini sepeninggal ayahnya, ibunya jatuh sakit dan tidak bisa bekerja. Dia juga punya seorang adik yang masih sekolah, seperti dilansir situs vingle.net.

Keluarga Han Biyao rupanya terlilit utang. Buat menebus utang itu Han menjual keperawanannya. Segala kehidupan mewah berkecukupan kini sirna dari hidup Han.

Seorang wartawan berhasil menggali kisah ini setelah dia bertemu langsung dengan Han. Sehari-hari Han mengemis recehan dengan menjadi pengamen di jalanan Beijing.

Dia pernah bekerja sebagai pelayan restoran. Untuk menyambung hidupnya dan membantu biaya pengobatan ibunya yang sedang sakit, Biyao menjadi musisi jalanan.