- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
[Cerita Bersambung] -- JP --
TS
saverguitar
[Cerita Bersambung] -- JP --
Welcome to My Thread
Quote:
Pembukaan
Selamat pagi/siang/malam bagi semua mimin,momod, serta para kaskuser sekalian. Ini cerita sekaligus posting pertama saya di H2H. Semoga bisa diterima. Jika masih banyak kesalahan penulisan saya mohon maaf dan saya menerima kritik dan saran dari kalian semua.
Selamat pagi/siang/malam bagi semua mimin,momod, serta para kaskuser sekalian. Ini cerita sekaligus posting pertama saya di H2H. Semoga bisa diterima. Jika masih banyak kesalahan penulisan saya mohon maaf dan saya menerima kritik dan saran dari kalian semua.
Quote:
Quote:
JP
Quote:
Spoiler for sinopsis singkat:
Kisah ini menceritakan tentang perjalanan seorang pria yang tidak di ketahui asala usulnya di dunia yang keras dengan berbagai kehormatan yang dia dapatkan.
BAB I
Quote:
Bersama sebatang rokok di tangannya, pria yang akrab di sapa JP ini menyusuri lorong-lorong di Reihun, sebuah daerah lokalisasi di kota Joffar. Malam ini dia berkeliling untuk meminta “uang keamanan” kepada setiap rumah yang menjajakan wanita penghibur di daerah tersebut. Begitulah aktifitas JP sehari-hari. Dia memang dikenal sebagai seorang preman yang sangat ditakuti di kawasan tersebut. Tidak ada seorangpun yang berani melawannya.
Setelah selesai berkeliling, seperti biasa JP masuk ke sebuah warung kopi yang masih berada di kawasan Reihun. Semua orang memberi jalan dan menunduk memberi hormat kepadanya. Tanpa memesan, sebuah kopi hangat sudah diantarkan ke meja tempatnya duduk.
Tiba-tiba seseorang menghampiri mejanya dan berkata,
“Jadi kau JP yang terkenal itu?”
“Perkenalkan aku Pot, tapi kau bisa memanggilku PJ” tambah pria itu sambil menyodorkan tangannya dan tertawa.
Tentu saja hal itu menarik perhatian semua orang di warung kopi tersebut. Tak ada seorang pun yang mau berurusan dengan JP walau hanya sekedar bicara sekalipun.
Beberapa bulan yang lalu, seseorang berniat untuk berkenalkan dan berbincang-bincang dengan JP sama seperti yang dilakukan Pot tapi sayang pria tersebut ditemukan tewas secara mengenaskan keesokan harinya. Warga sekitar menduga JP-lah yang membunuh pria tersebut, tetapi tak ada bukti dan saksi yang bisa memberatkan JP. Polisi-pun tak bisa berbuat apa-apa akan kasus yang diduga pembunuhan tersebut.
Merasa tidak di gubris, Pot kemudian menarik kursi dan duduk di depan JP.selama beberapa saat kedua pria ini hanya saling memandang tanpa bersuara. Tiba-tiba JP menegakkan badan dari sandaran kursi dan melipatkan tangannya diatas meja sambil berkata,
“Apa maumu dan apa urusanmu denganku?”
“17 November 2006, Port Royal jam 7 malam aku melihat dengan mata kepalaku sendiri seorang pria membantai seorang gadis dengan sadis sampai mati”, kata pria itu.
Mendengar perkataannya, JP tersentak dan berkata,
“Akan kuberikan yang kau mau tapi berikan semua yang ku mau,”
Pria itu hanya tersenyum dan meninggalkan secarik kertas di meja JP lalu pergi berlalu bersama puluhan pasang mata yang melihatnya seakan takjub akan kebereniannya menemui JP. Lirih terdengar bisikan orang-orang di warung kopi tersebut yang mengatakan bahwa pria tersebut pasti akan bernasib sama dengan pria yang sebelumnya.
Sempat terdiam sejenak seperti memikirkan sesuatu, JP lalu mengambil kertas yang ditinggalkan pria tersebut. Dibacanya tulisan pada secarik kertas tersebut lalu dibakarnya kertas itu. Tanpa suara dan belum sempat menenggak kopi nya, JP meninggalkan warung kopi tersebut. Semua orang di situ hanya bisa bertanya-tanya dengan pikirannya masing-masing apa yang akan terjadi selanjutnya.
***
Dari sebuah lorong yang gelap, tampak asap putih mengepul dari rongga mulut seorang pria yang tak salah lagi adalah JP. Dengan satu tangan memegang rokok dan tangan lainnya tertanam di saku celana JP melewati gang gelap di pinggiran Reihun tanpa terlihat rasa takut sedikitpun. Ada banyak preman di daerah tersebut dan banyak juga yang punya puluhan anak buah tapi tak ada yang mau berurusan dengan JP.
Tak ada yang tahu pasti dari mana asalnya dan siapa dia sebenarnya. Walaupun bisa dibilang orang baru di Reihun, mungkin belum genap 1 tahun dia tinggal di daerah tersebut. Namun, pertama kali dia pindah ke Reihun, dia membantai sekelompok geng penguasa Reihun seorang diri. Memang tak ada yang melihat kejadian tersebut namun begitulah rumor yang beredar di masyarakat Reihun.
Sejak saat itu setiap orang yang bermasalah dengan JP pasti menghilang secara misterius atau ditemukan meninggal. Tapi yang aneh polisi ataupun warga setempat selalu tidak punya bukti dan saksi yang mengarah bahwa JP-lah pelakunya sehingga semua warga Reihan hanya bisa pasrah dan bersikap sebaik mungkin terhadap JP.
JP berhenti di sebuah apartemen tua dan mengambil kunci dari saku celananya dan membuka gerbang apartemen itu lalu masuk. Dia tinggal di lantai paling atas apartemen tersaebut dan sejak dia tinggal di situ tak ada seorang pun yang berani kesana.
Setelah selesai berkeliling, seperti biasa JP masuk ke sebuah warung kopi yang masih berada di kawasan Reihun. Semua orang memberi jalan dan menunduk memberi hormat kepadanya. Tanpa memesan, sebuah kopi hangat sudah diantarkan ke meja tempatnya duduk.
Tiba-tiba seseorang menghampiri mejanya dan berkata,
“Jadi kau JP yang terkenal itu?”
“Perkenalkan aku Pot, tapi kau bisa memanggilku PJ” tambah pria itu sambil menyodorkan tangannya dan tertawa.
Tentu saja hal itu menarik perhatian semua orang di warung kopi tersebut. Tak ada seorang pun yang mau berurusan dengan JP walau hanya sekedar bicara sekalipun.
Beberapa bulan yang lalu, seseorang berniat untuk berkenalkan dan berbincang-bincang dengan JP sama seperti yang dilakukan Pot tapi sayang pria tersebut ditemukan tewas secara mengenaskan keesokan harinya. Warga sekitar menduga JP-lah yang membunuh pria tersebut, tetapi tak ada bukti dan saksi yang bisa memberatkan JP. Polisi-pun tak bisa berbuat apa-apa akan kasus yang diduga pembunuhan tersebut.
Merasa tidak di gubris, Pot kemudian menarik kursi dan duduk di depan JP.selama beberapa saat kedua pria ini hanya saling memandang tanpa bersuara. Tiba-tiba JP menegakkan badan dari sandaran kursi dan melipatkan tangannya diatas meja sambil berkata,
“Apa maumu dan apa urusanmu denganku?”
“17 November 2006, Port Royal jam 7 malam aku melihat dengan mata kepalaku sendiri seorang pria membantai seorang gadis dengan sadis sampai mati”, kata pria itu.
Mendengar perkataannya, JP tersentak dan berkata,
“Akan kuberikan yang kau mau tapi berikan semua yang ku mau,”
Pria itu hanya tersenyum dan meninggalkan secarik kertas di meja JP lalu pergi berlalu bersama puluhan pasang mata yang melihatnya seakan takjub akan kebereniannya menemui JP. Lirih terdengar bisikan orang-orang di warung kopi tersebut yang mengatakan bahwa pria tersebut pasti akan bernasib sama dengan pria yang sebelumnya.
Sempat terdiam sejenak seperti memikirkan sesuatu, JP lalu mengambil kertas yang ditinggalkan pria tersebut. Dibacanya tulisan pada secarik kertas tersebut lalu dibakarnya kertas itu. Tanpa suara dan belum sempat menenggak kopi nya, JP meninggalkan warung kopi tersebut. Semua orang di situ hanya bisa bertanya-tanya dengan pikirannya masing-masing apa yang akan terjadi selanjutnya.
***
Dari sebuah lorong yang gelap, tampak asap putih mengepul dari rongga mulut seorang pria yang tak salah lagi adalah JP. Dengan satu tangan memegang rokok dan tangan lainnya tertanam di saku celana JP melewati gang gelap di pinggiran Reihun tanpa terlihat rasa takut sedikitpun. Ada banyak preman di daerah tersebut dan banyak juga yang punya puluhan anak buah tapi tak ada yang mau berurusan dengan JP.
Tak ada yang tahu pasti dari mana asalnya dan siapa dia sebenarnya. Walaupun bisa dibilang orang baru di Reihun, mungkin belum genap 1 tahun dia tinggal di daerah tersebut. Namun, pertama kali dia pindah ke Reihun, dia membantai sekelompok geng penguasa Reihun seorang diri. Memang tak ada yang melihat kejadian tersebut namun begitulah rumor yang beredar di masyarakat Reihun.
Sejak saat itu setiap orang yang bermasalah dengan JP pasti menghilang secara misterius atau ditemukan meninggal. Tapi yang aneh polisi ataupun warga setempat selalu tidak punya bukti dan saksi yang mengarah bahwa JP-lah pelakunya sehingga semua warga Reihan hanya bisa pasrah dan bersikap sebaik mungkin terhadap JP.
JP berhenti di sebuah apartemen tua dan mengambil kunci dari saku celananya dan membuka gerbang apartemen itu lalu masuk. Dia tinggal di lantai paling atas apartemen tersaebut dan sejak dia tinggal di situ tak ada seorang pun yang berani kesana.
Tunggu updatennya masih dalam editing
Diubah oleh saverguitar 13-11-2014 16:38
anasabila memberi reputasi
1
1.4K
Kutip
7
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan